Kenali Penyebab Sejak Dini Tulang Keropos yang Jarang Disadari

Banyak orang menghindari sinar matahari karena alasan kenyamanan. Padahal, cahaya matahari pagi mengandung vitamin D yang berperan penting dalam penyerapan kalsium. Jika tubuh kekurangan vitamin D, proses pembentukan dan regenerasi tulang jadi tidak optimal. Akibatnya, risiko pengeroposan tulang pun meningkat.

Aktivitas fisik ternyata berperan besar dalam menjaga kepadatan tulang. Terlalu sering duduk atau rebahan bisa membuat tulang kehilangan fungsinya secara perlahan. Tanpa gerakan rutin, struktur tulang melemah dan lebih rentan mengalami keropos.

Menikmati kopi memang menyenangkan, tapi jika berlebihan bisa berdampak buruk bagi tulang. Kandungan kafein dalam kopi dapat meningkatkan pembuangan kalsium melalui urin sekaligus menurunkan penyerapan kalsium di usus. Kondisi ini membuat tulang semakin rapuh jika dibiarkan dalam jangka panjang.

Merokok bukan hanya berbahaya bagi paru-paru, tetapi juga merugikan kesehatan tulang. Zat berbahaya dalam rokok bisa merusak sel pembentuk tulang sehat dan meningkatkan hormon kortisol yang melemahkan kepadatan tulang. Tak heran, perokok memiliki resiko osteoporosis yang jauh lebih tinggi dibandingkan non-perokok.

Makanan asin memang menggugah selera, tapi konsumsi garam berlebihan bisa memicu berkurangnya kalsium dalam tubuh. Kadar natrium yang tinggi membuat tubuh mengeluarkan lebih banyak kalsium lewat urin. Jika berlangsung lama, hal ini akan mengurangi kepadatan tulang dan meningkatkan risiko keropos.

Menjaga tulang tetap kuat bukan hanya soal minum susu atau mengonsumsi kalsium. Gaya hidup sehari-hari ternyata memegang peranan besar. Dengan rajin berjemur, aktif bergerak, membatasi kopi dan garam, serta menjauhi rokok, kita bisa memperkecil risiko osteoporosis sejak muda. Mulailah dari sekarang agar tulang tetap sehat hingga usia lanjut.