Makan yang Harus Dihindari Saat Asam Lambung, Buah Nanas Termasuk Pemicu?

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, menjaga pola makan adalah kunci utama bagi Anda yang sering mengalami masalah asam lambung atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Pemicu asam lambung dapat bervariasi pada setiap individu, sehingga penting untuk memahami jenis makanan yang berpotensi memperburuk kondisi ini.

Secara umum, beberapa makanan dan minuman diketahui dapat memicu gejala refluks asam dengan cara mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah (LES) atau menunda proses pengosongan lambung. Kondisi ini menyebabkan asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan, menimbulkan rasa tidak nyaman.

Oleh karena itu, mengetahui dan menghindari jenis makanan tertentu adalah langkah proaktif yang dapat membantu mengelola gejala asam lambung. Mari kita selami lebih dalam daftar makan yang harus dihindari saat asam lambung Anda kambuh.

Makanan berlemak tinggi dan gorengan merupakan salah satu pemicu utama gejala asam lambung yang perlu diwaspadai. Jenis makanan ini dapat menurunkan tekanan pada LES, katup yang seharusnya mencegah asam lambung naik, serta menunda pengosongan lambung.

Proses pencernaan makanan tinggi lemak membutuhkan waktu lebih lama dan memicu produksi hormon tertentu yang dapat meningkatkan iritasi jika refluks terjadi. Selain itu, konsumsi lemak berlebihan dapat menyebabkan penumpukan lemak perut, yang pada akhirnya menekan perut dan meningkatkan kemungkinan refluks.

Beberapa contoh makanan yang harus dihindari meliputi:

• Kentang goreng, onion ring goreng, dan keripik kentang.
• Mentega, susu murni, keju, krim asam tinggi lemak, saus krim tinggi lemak, dan saus kental.
• Potongan daging merah berlemak, seperti sirloin marmer atau iga utama.
• Daging olahan seperti bacon, sosis, dan burger.
• Makanan penutup atau camilan gorengan seperti cokelat, es krim, dan keripik kentang.

Makanan pedas dikenal dapat menyebabkan nyeri perut dan sensasi terbakar, terutama bagi Anda yang memiliki gangguan pencernaan fungsional. Capsaicin, senyawa yang memberikan rasa pedas, dapat mengiritasi lapisan kerongkongan dan memicu refluks asam.

Selain itu, beberapa buah-buahan dan sayuran yang seharusnya sehat, justru dapat memperburuk gejala GERD. Buah-buahan sitrus seperti jeruk, grapefruit, lemon, dan limau memiliki kandungan asam yang tinggi, berpotensi mengiritasi lapisan esofagus. Bahkan nanas juga dapat menyebabkan refluks asam pada beberapa individu.

Produk berbasis tomat seperti saus tomat, jus tomat, pasta, dan saus pizza juga sangat asam dan dapat memicu refluks asam dengan mengendurkan LES. Bawang putih dan bawang bombay, baik mentah maupun matang, juga dapat mengendurkan LES dan merangsang produksi asam lambung.

Tidak hanya makanan, beberapa jenis minuman juga dapat menjadi pemicu kuat gejala GERD. Alkohol, misalnya, dapat mengiritasi lapisan lambung dan mengendurkan sfingter esofagus, menyebabkan sensasi mulas yang tidak nyaman. Konsumsi alkohol sebaiknya dibatasi.

Kopi dan teh, meskipun sering dikonsumsi, mengandung kafein yang dapat mengiritasi lapisan lambung dan meningkatkan relaksasi LES. Minuman berkarbonasi juga perlu dihindari karena menyebabkan distensi gas pada lambung atau kembung, yang meningkatkan tekanan pada LES dan memicu refluks asam. Jus sitrus dan tomat juga memiliki kandungan asam tinggi yang dapat memperburuk kondisi.

Cokelat, terutama cokelat putih dan susu, tinggi lemak yang memperlambat pengosongan lambung dan meningkatkan produksi asam. Cokelat juga mengandung kafein dan theobromine, yang dapat mengendurkan LES. Bahkan peppermint atau daun mint, yang sering dianggap menenangkan, justru dapat mengendurkan LES dan menyebabkan refluks asam.

Untuk mengelola asam lambung, Sahabat Fimela sangat disarankan untuk mengidentifikasi pemicu pribadi Anda dengan mencatat apa yang Anda makan dan bagaimana reaksi tubuh Anda. Mengonsumsi makanan dalam porsi kecil namun sering, serta menghindari kebiasaan langsung berbaring setelah makan, juga merupakan langkah efektif untuk mengurangi gejala.