Alasan Mengejutkan Kenapa Bangun Tidur Lapar Setiap Pagi

Bau mulut — Atasi permasalahan bau mulut tak sedap usai bangun tidur dengan cara ini./ Foto: Unsplash - alexandra gorn smus

ringkasan

Rasa lapar saat bangun tidur seringkali disebabkan oleh pola makan tidak seimbang, asupan kalori tidak cukup, atau makan berlebihan makanan tinggi gula/karbohidrat sebelum tidur yang mengganggu gula darah.
Kualitas tidur yang buruk, seperti kurang tidur atau sindrom makan malam, serta ketidakseimbangan hormon ghrelin dan leptin, juga berperan besar dalam memicu rasa lapar di pagi hari.
Faktor lain seperti tingkat aktivitas fisik yang tinggi tanpa asupan cukup, kondisi medis seperti hipoglikemia atau diabetes, efek samping obat, dan dehidrasi juga bisa menjadi penyebab utama rasa lapar setelah bangun tidur.

Fimela.com, Jakarta - Sahabat Fimela, pernahkah Anda terbangun di pagi hari dengan perut yang terasa sangat lapar, seolah-olah belum makan seharian penuh? Fenomena ini cukup umum terjadi dan seringkali menimbulkan pertanyaan besar tentang apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh kita. Rasa lapar di pagi hari bisa menjadi indikasi berbagai hal, mulai dari kebiasaan sehari-hari hingga sinyal penting dari kondisi kesehatan.

Kondisi ini tidak hanya sekadar rasa tidak nyaman, melainkan bisa menjadi petunjuk penting tentang pola makan, kualitas tidur, hingga keseimbangan hormon dalam tubuh Anda. Memahami alasan di baliknya sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan. Ini juga membantu kita mengidentifikasi apakah ada kebiasaan yang perlu diubah atau kondisi yang memerlukan perhatian lebih lanjut.

Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai faktor komprehensif yang menjadi alasan kenapa bangun tidur lapar. Kita akan menjelajahi penyebabnya dari sudut pandang gaya hidup, hormonal, hingga kemungkinan adanya kondisi medis tertentu. Mari kita selami lebih dalam untuk menemukan jawabannya, Sahabat Fimela!

Pola Makan yang Memengaruhi Rasa Lapar Pagi Hari

Salah satu alasan utama mengapa Sahabat Fimela mungkin bangun tidur lapar adalah karena pola makan yang kurang tepat sepanjang hari. Jika asupan kalori harian tidak mencukupi kebutuhan energi tubuh, sinyal lapar akan dikirim untuk meminta lebih banyak asupan. Kebutuhan kalori harian untuk wanita dewasa berkisar 1.600 hingga 2.200 kalori, dan 2.200 hingga 3.000 kalori untuk pria, sehingga asupan yang kurang dari ini bisa memicu rasa lapar di pagi hari.

Selain jumlah kalori, jenis makanan yang dikonsumsi juga berperan besar. Pola makan tidak seimbang, terutama yang tinggi karbohidrat olahan dan gula, dapat menyebabkan lonjakan cepat dan penurunan drastis kadar gula darah. Penurunan ini memicu rasa lapar di malam hari. Kurangnya protein atau serat dalam makanan juga dapat berkontribusi pada ketidakstabilan gula darah ini, membuat Anda merasa lapar lebih cepat.

Makan berlebihan, terutama makanan berat, manis, atau tinggi karbohidrat sebelum tidur, juga bisa menjadi pemicu. Makanan tersebut menyebabkan lonjakan glukosa darah, yang kemudian direspons oleh pankreas dengan melepaskan insulin. Penurunan gula darah yang tajam setelahnya dapat menyebabkan rasa lapar yang berulang di malam hari. Penelitian menunjukkan bahwa makan tidak sesuai ritme sirkadian juga dapat mengurangi produksi hormon kenyang seperti leptin dan ghrelin, yang berujung pada peningkatan konsumsi makanan.

Melewatkan waktu makan juga dapat memperburuk defisit kalori, yang pada akhirnya dapat mengganggu tidur Anda. Sinyal lapar yang kuat mungkin cukup untuk membangunkan seseorang, karena tubuh dan otak memprioritaskan kebutuhan untuk makan di atas kebutuhan tidur.

Peran Tidur dan Hormon dalam Rasa Lapar

Bangun Tidur - Vania — Ilustrasi Bangun Tidur/https://unsplash.com/Bruce Mars

Kualitas tidur Sahabat Fimela memiliki dampak signifikan terhadap nafsu makan. Kurang tidur, bahkan hanya beberapa malam, dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk mengatur gula darah. Selain itu, kurang tidur juga meningkatkan kadar ghrelin, hormon pemicu lapar, sekaligus menurunkan kadar leptin, hormon yang menekan nafsu makan. Ketidakseimbangan hormon ini secara langsung menyebabkan peningkatan rasa lapar.

Beberapa orang mungkin mengalami Sindrom Makan Malam (Night Eating Syndrome), di mana mereka secara teratur terbangun di malam hari karena kebutuhan untuk makan. Jika seseorang sudah cukup makan sepanjang hari dan tidur cukup namun tetap bangun lapar, kondisi ini bisa menjadi salah satu penyebabnya. Diperkirakan sekitar 1,5 persen populasi umum menderita asupan nokturnal kronis yang parah dan dapat diklasifikasikan sebagai gangguan ini.

Rasa lapar juga sebagian diatur oleh ritme sirkadian, yaitu perubahan fisik dan mental yang selaras dengan siklus terang dan gelap harian. Ritme ini memicu pelepasan hormon tertentu yang dapat membuat seseorang merasa lapar. Studi lama menunjukkan bahwa orang cenderung merasa paling lapar di awal malam dan paling tidak lapar di pagi hari.

Stres dan kecemasan juga dapat memicu keinginan makan dengan meningkatkan hormon kortisol. Kortisol meningkatkan gula darah sebagai persiapan tubuh untuk respons 'melawan atau lari'. Setelah kadar kortisol turun, lonjakan ini dapat menyebabkan rasa lapar. Stres juga seringkali menyebabkan makan emosional, terutama di malam hari, yang dikenal sebagai 'rasa lapar karena stres'.

Perubahan hormonal lainnya, seperti peningkatan kortisol akibat stres atau kadar insulin yang tidak terkontrol, juga bisa membuat Anda lapar di malam hari. Kondisi seperti Pre-Menstrual Syndrome (PMS) juga dapat berkontribusi pada rasa lapar di malam hari.

Kondisi Medis dan Gaya Hidup Lainnya yang Memicu Lapar

Tingkat aktivitas fisik Sahabat Fimela juga berperan penting. Jika Anda mulai berolahraga lebih banyak, tubuh akan membakar lebih banyak kalori. Olahraga membutuhkan energi yang lebih besar dibandingkan aktivitas lain. Jika kalori yang terbakar tidak diimbangi dengan asupan makanan yang cukup, Anda mungkin akan bangun tidur dalam keadaan lapar. Latihan intens tanpa asupan yang memadai dapat menyebabkan rasa lapar semalaman dan mengganggu tidur.

Gula darah rendah atau hipoglikemia, meskipun paling umum pada penderita diabetes, juga bisa terjadi pada orang tanpa diabetes. Fluktuasi kadar gula darah dapat membangunkan Anda di tengah malam. Ketika gula darah turun terlalu rendah, tubuh akan memberi sinyal lapar untuk mendapatkan glukosa.

Bagi penderita diabetes, kondisi seperti fenomena fajar atau diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan rasa lapar di pagi hari. Fenomena fajar ditandai dengan gula darah tinggi di pagi hari yang dapat meningkatkan rasa lapar. Bangun tidur lapar di malam hari juga bisa menjadi gejala diabetes jika tubuh tidak memecah gula dalam makanan dengan benar.

Beberapa kondisi medis lain seperti hipertiroidisme juga dapat menjadi alasan kenapa bangun tidur lapar. Selain itu, obat-obatan tertentu seperti steroid, antihistamin, beberapa obat migrain, dan antidepresan diketahui memengaruhi nafsu makan.

Terakhir, dehidrasi seringkali disalahartikan sebagai rasa lapar. Banyak dari kita tidak dapat membedakan antara rasa lapar dan haus. Proses pencernaan membutuhkan energi dan air, dan saat tidur, tubuh tidak mendapatkan asupan cairan. Jadi, terkadang rasa lapar di tengah malam sebenarnya adalah sinyal tubuh yang membutuhkan air.