Sukses

Info

Streaming Jadi Gaya Hidup Baru: Industri OTT Indonesia Makin Menguat di 2025

Fimela.com, Jakarta - Tahun 2025 menjadi titik balik penting bagi industri streaming di Indonesia. Perubahan cara menonton, semakin luasnya adopsi digital, hingga menguatnya konten lokal membuat layanan streaming tak lagi sekadar alternatif, melainkan medium utama hiburan masyarakat.

Berdasarkan rangkuman data internal Vidio sepanjang 2025, industri ini menunjukkan akselerasi pertumbuhan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Total durasi tontonan tercatat meningkat lebih dari 34 persen dibanding 2024, sementara durasi menonton per pengguna tumbuh 22 persen. Angka ini menandakan satu hal penting: audiens semakin terikat dan menjadikan streaming sebagai bagian dari keseharian. Seiring itu, basis pelanggan berbayar di industri OTT pun terus bertambah hingga menembus jutaan pengguna aktif di seluruh Indonesia.

Penonton Kian Beragam dan Engagement Semakin Kuat

Pertumbuhan streaming kini terasa semakin inklusif, menjangkau berbagai segmen demografi. Penonton perempuan mencatat lonjakan paling signifikan, dengan pertumbuhan jumlah penonton mencapai 31 persen secara tahunan. Menariknya, durasi tontonan perempuan bahkan melesat hingga 89 persen YoY, menunjukkan keterlibatan yang semakin intens.

Sementara itu, penonton laki-laki juga menunjukkan pertumbuhan yang stabil, dengan kenaikan watchers sebesar 6 persen dan peningkatan durasi tontonan hingga 24 persen. Fakta ini menegaskan bahwa streaming kini relevan bagi semua gender, dengan preferensi dan pola konsumsi yang semakin beragam.

Tak Hanya Kota Besar, Daerah Ikut Bertumbuh

Secara geografis, kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya masih menjadi motor utama pertumbuhan, dengan peningkatan durasi menonton di atas 30 persen secara tahunan. Namun, yang menarik perhatian adalah menguatnya konsumsi streaming di berbagai daerah lain, mulai dari Bali, Kalimantan Tengah dan Timur, Sumatra Barat, hingga Maluku Utara. Fenomena ini menunjukkan bahwa akses digital dan minat terhadap hiburan streaming semakin merata, menandai fase baru pertumbuhan OTT secara nasional.

Gen Z Jadi Penggerak Utama Streaming

Generasi muda, khususnya Gen Z, tampil sebagai kekuatan paling berpengaruh dalam lanskap streaming Indonesia. Mereka bukan hanya penonton aktif, tetapi juga penentu tren dan percakapan.

Kelompok usia di bawah 17 tahun mencatat pertumbuhan penonton hingga 78 persen dengan lonjakan durasi tontonan mencapai 145 persen. Sementara itu, penonton usia 18–24 tahun tumbuh 65 persen, dengan durasi menonton hampir tiga kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Bagi Gen Z, streaming bukan sekadar hiburan, melainkan ruang ekspresi dan identitas.

Sepanjang 2025, pertumbuhan streaming terjadi merata di berbagai perangkat. Aplikasi mobile masih menjadi tulang punggung, dengan lonjakan penggunaan iOS hingga 75 persen YoY dan Android sebesar 31 persen.

Di sisi lain, Smart TV juga mencatat pertumbuhan 34 persen, menandai pergeseran ke pengalaman menonton yang lebih imersif di layar besar. Kombinasi ini mempertegas kebutuhan audiens akan kebebasan memilih waktu, tempat, dan perangkat sesuai gaya hidup mereka.

Konten Lokal Kian Mendominasi

Salah satu temuan paling mencolok tahun ini adalah semakin kuatnya dominasi konten lokal. Cerita yang dekat dengan realitas, karakter yang relevan, dan emosi yang terasa personal terbukti menjadi magnet utama penonton Indonesia.

Lebih dari dua pertiga durasi tontonan series berasal dari produksi lokal, sementara film Indonesia menyumbang lebih dari 60 persen durasi tontonan film. Di kategori sports, dominasi konten lokal bahkan melampaui 87 persen. Tren ini menegaskan bahwa kedekatan budaya dan representasi lokal kini menjadi kunci utama dalam konsumsi hiburan digital.

Sports Tetap Jadi Primadona

Kategori olahraga masih menjadi pilar terkuat industri streaming. Kompetisi lokal menjadi kontributor utama, sementara liga dan IP global hadir melengkapi pilihan penonton. Loyalitas penggemar sepak bola tetap tinggi, terutama pada format live dan PPV.

Tahun ini, genre combat sports muncul sebagai kejutan. BYON Combat mencatat lonjakan transaksi PPV hingga 116 persen dibanding 2024. BYON Combat Showbiz Vol. 5 bahkan mencetak rekor dengan 536 ribu transaksi PPV dan lebih dari 1,7 juta penonton, menjadikannya salah satu konten pertarungan terbesar di Asia.

Vidio dan Perannya di Lanskap OTT Indonesia

Sebagai platform OTT nomor satu di Indonesia menurut laporan Media Partner Asia, Vidio menjadi salah satu barometer utama industri. Sepanjang 2025, Vidio mencatat pertumbuhan signifikan di berbagai pilar konten, mulai dari sports, original series, hingga film.

Vidio Original Series seperti Pertaruhan The Series 3, Scandal 3 – The Final & Sexiest, dan Jalinan Terlarang mendominasi daftar tayangan terpopuler. Pertaruhan The Series bahkan mencatat lebih dari 86 juta penayangan untuk Season 1–2, dan 22 juta penayangan hanya dalam waktu kurang dari dua minggu untuk Season 3.

Di kategori film dan TV show, Azzamine tampil sebagai film romansa favorit, sementara Konco-Konco Edan memperkaya genre lokal lewat sentuhan horror-comedy. Dari konten internasional, drama Turki Kuma: Istri Kedua mencuri perhatian dengan lebih dari 100 juta menit tontonan, disusul drama Korea S Line yang viral secara organik.

Tak hanya dari sisi konten, pencapaian Vidio juga tercermin lewat berbagai pengakuan industri, termasuk pencapaian lebih dari 5 juta pelanggan, penghargaan Best Southeast Asian Drama Series di Asian Television Awards, hingga Best Live Sports Coverage untuk BYON Combat Showbiz Vol. 5.

Lebih dari Hiburan, Menuju Ekosistem Kreatif

Melalui kampanye “Lebih Dari Hiburan”, Vidio menegaskan peran streaming sebagai ruang koneksi dan pertumbuhan kreatif. Kompetisi Film Vidio 2025 berhasil menjaring lebih dari 700 ide film pendek dari seluruh Indonesia, menjadi bukti tingginya potensi sineas muda nasional.

Chief Marketing Officer Vidio, Teguh Wicaksono, menyampaikan bahwa pertumbuhan ini mencerminkan perubahan besar dalam cara masyarakat menikmati hiburan—lebih fleksibel, relevan secara budaya, dan membuka ruang bagi kreativitas lokal.

Dengan fondasi yang semakin kuat, industri OTT Indonesia melangkah ke 2026 dengan optimisme baru. Konten lokal kian percaya diri di panggung digital, membuka peluang kolaborasi yang lebih luas bagi kreator, platform, dan penonton di seluruh ekosistem hiburan Tanah Air.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading