Sukses

Lifestyle

Fenomena Gerhana Matahari dalam Kacamata Islam

Fimela.com, Jakarta Gerhana matahari total sudah terjadi tadi pagi. Banyak sekali masyarakat yang antusias untuk melihat kejadian langka ini. Di berbagai sosial media banyak sekali masyarakat yang mengunggah persiapan dan foto gerhana matahari.

Dahulu, ajaran yang membahas mengenai gerhana matahari dan bulan berbau mistis. Fenomena alam tersebut kerap kali dijadikan mitos sebagai pertanda datangnya bencana alam, wabah penyakit, bahkan keributan yang terjadi di masyarakat. Tak hanya itu, banyak pula yang mengatakan bahwa gerhana muncul karena ada raksasa yang menelan matahari dan bulan.

Namun, semakin majunya teknologi dan ilmu pengetahuan terutama di bidang antariksa, mitos-mitos dan juga hal yang berbau mistis pun terbantahkan sudah. Kini gerhana matahari atau bulan sudah dianggap sebagai fenomena yang alami. Tak hanya itu, dengan riset ilmiah yang dilakukan, waktu pasti gerhana matahari pun sudah bisa diprediksi.

Dilansir dari darussalaf, dalam Fathul Bari hadits no. 1.040 tertera ”Dulu mereka pada masa jahiliyyah berkeyakinan bahwa gerhana menyebabkan terjadinya perubahan di muka bumi, berupa kematian, bencana dan lain-lain. Maka Nabi Shallallahu ’alaihi wa sallam mengajarkan bahwa itu adalah keyakinan batil. Sungguh matahari dan bulan itu adalah dua makhluk yang tunduk kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Keduanya tidak memiliki kekuatan mempengaruhi sesuatu yang lainnya, tidak pula memiliki kemampuan membela diri.”

 

A photo posted by Putri Gloria (@2503putri) on

HR. Al-Bukhari no. 1040, 1044, 1059, 2519; Muslim no. 901, 912, 914 menjelaskan mengenai tuntutan Islam ketika terjadi gerhana yang pula sudah disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW yakni melakukan 7 hal. Sebagaimana yang telah tertera dalam hadits mengenai gerhana, hendaknya melakukan shalat gerhana, berdoa, istighfar, takbir, zikir, bersedekah dan memerdekakan budak.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading