Meski Bersalah, Ini 11 Alasan Tak Perlu Menghukum Diri Sendiri

Fimela.com, Jakarta Tak selamanya kamu bisa melakukan segala sesuatu dengan sempurna. Pasti ada banyak kekurangan yang kamu miliki. Kadang, kamu memiliki ekspektasi yang begitu tinggi terhadap dirimu sendiri. Tak masalah, selama kamu tidak selalu menghukum dirimu setiap kali melakukan kesalahan. 

Menghukum diri sendiri bukan hanya menyakiti. Tapi ada beberapa poin yang membuat hukuman itu tak pantas kamu berikan pada dirimu. Karena itu, sebaiknya kamu menghentikan hal ini sebelum akhirnya menjadi stres dan tak lagi menghargai diri sendiri. 

Melakukan kesalahan itu normal. Sebagai anak muda, kamu pasti ingin banyak mencoba hal-hal baru. Selama kamu melakukan percobaan ini, kamu mungkin banyak melakukan kesalahan. Jangan bersedih dan kecewa. Karena kamu adalah manusia yang sedang belajar dan mengeksplor banyak hal. Melakukan kesalahan itu normal. 

 

A photo posted by Grunge Source🌙 | 91k Alienz 👽💚 (@grungesource) on Apr 19, 2016 at 1:42pm PDT

Perbaiki kesalahan. Meskipun normal, jangan sampai kamu mengulang kesalahan yang sama. Fokuskan saja dirimu pada apa yang menjadi penyebab kesalahan atau kegagalan. Di masa depan, cobalah untuk memperbaikinya. Nah, ini yang dinamakan dengan belajar. Kalau kamu tetap melakukan kesalahan yang sama, artinya kamu tidak pernah belajar dari masa lalu. 

 

A photo posted by Max (@gross.flower) on Apr 20, 2016 at 3:06am PDT

Bikin kamu tambah terpuruk. Terlalu keras pada dirimu sendiri akan bikin kamu lebih terpuruk. Soalnya, kamu cenderung menghukum dirimu sendiri setiap kali melakukan kesalahan. Bukan hukuman fisik, tapi secara sadar atau tidak sadar kamu telah melakukan sesuatu yang buruk terhadap dirimu sendiri sebagai bentuk hukuman atas kesalahanmu di masa lalu. 

 

A photo posted by L O S T (@lostgirlnow) on Apr 20, 2016 at 3:00am PDT

Terjerat masa lalu. Kesalahan yang kamu buat itu seakan-akan mengikat dan membenamkan pikiranmu. Kamu tak bisa memikirkan apa pun kecuali kesalahan tersebut. Mau melangkah pun, kamu tak kuasa. Ini yang bikin kamu tak pernah bisa maju dan menjadi pribadi yang lebih baik. 

 

A photo posted by 😶Ednos (@aethestic_pain) on Apr 20, 2016 at 2:59am PDT

Kepribadian tertutup. Keadaan dan hidupmu sebenarnya menjadi lebih susah ketika kamu menghukum dirimu sendiri. Tapi, kamu kerap menolak bantuan dari orang lain. Boleh saja merasa kamu bisa menyelesaikan masalahmu sendirian. Tapi, kalau 'tembok' yang kamu bangun terlalu tinggi dan kuat, kamu justru jadi membatasi dirimu dengan orang lain. Bukankah kini kamu jadi merasa kesepian?

 

A photo posted by Fuck it just Fuck it (@im_depressedx) on Apr 20, 2016 at 2:57am PDT

Kamu menolak untuk bahagia. Dengan menghukum diri sendiri, kamu menolak bantuan orang lain. Kamu pun menolak untuk bahagia. Pemikiran 'kamu pantas mendapatkan ini' terus menjeratmu. Sehingga, kamu sendiri yang menjauhkan kebahagiaan dari dirimu sendiri. Sampai kapan kamu mau melarang dirimu sendiri untuk bahagia?

 

A photo posted by Amélie (@itsameliemichea) on Apr 20, 2016 at 2:55am PDT

Memandang rendah dirimu sendiri. Kesalahan yang pernah kamu buat tak hanya sekadar kesalahan. Tapi juga belati yang kamu gunakan untuk 'menyayat' diri. Kamu menganggap dirimu tak akan pernah bisa melakukan banyak hal dengan baik. Kamu berpikir, dirimu yang bersalah tak pernah becus dalam melakukan semua hal. Tapi ini bukan perkara becus atau tidak. Ini perkara kamu menganggap dirimu sendiri tak mampu. Padahal, ada sejuta kemampuan dan tenaga yang bisa kamu gunakan untuk bangkit dari keterpurukan. 

 

A photo posted by @candyyx92 on Apr 20, 2016 at 2:51am PDT

Gagal move on. Masa lalu tak hanya terus menghantuimu siang dan malam. Seperti mimpi dan film horor yang terus berputar, kamu memaksa dirimu sendiri untuk menonton ulang adegan yang sama. Adegan ketika kamu melakukan kesalahan di masa lalu. Nampaknya masa lalu bukan hanya sejarah yang tak terlupakan. Tapi juga ibarat black hole yang menyedot segala pikiran serta perasaanmu. Sementara masa kini dan masa depan bergerak kian menjauh. 

 

A photo posted by @emotional_soul on Apr 20, 2016 at 2:48am PDT

Bukan hanya menyakitimu secara psikologis. Banyak orang yang juga akhirnya menyakiti diri sendiri secara fisik. Orang-orang menyebutnya self punishment. Pernah mendengar potong nadi? Pernah melihat banyak goret-goret luka pada lengan seseorang? Tak cukup hanya menyakiti jiwa dan psikis, hukuman pun diterima kulit dan fisikmu sendiri. 

 

A photo posted by Sophia (@i.want.to.disappear_) on Apr 20, 2016 at 2:52am PDT

Hilang kepercayaan pada diri sendiri. Ibarat berada di pinggir jurang, kamu takut melangkah dan jatuh ke dalam lubang. Setiap hari pekerjaanmu hanya menghitung napas. Takut kalau-kalau oksigen tiba-tiba lenyap seperti masa depan. Kamu tak lagi percaya kalau langkah selanjutnya justru bakal membawamu ke dunia baru yang jauh lebih baik. Sekalipun jatuh, kamu tak percaya kalau sebenarnya kamu bisa terbang. 

 

A photo posted by Fourth Word™ (@4thword) on Apr 20, 2016 at 2:31am PDT