Sukses

Lifestyle

Eko Yuli Irawan, Anak Tukang Becak yang Berjaya di Olimpiade Rio

Fimela.com, Jakarta Persembahkan perak untuk Indonesia di Olimpiade Rio 2016, nama Eko Yuli Irawan kian dielu-elukan. Sebagaimana diwartakan Daily Mail, lelaki asal Lampung ini berhasil merebut posisi kedua di cabang olahraga angkat besi 62 kilogram, Senin (8/8). Kemenangan Eko Yuli jadi bukti keunggulan lain Indonesia setelah sebelumnya Sri Wahyuni memberi kemenangan serupa pada Minggu (7/8).

Eko Yuli mencatatkan total angkatan 312 kilogram dari snatch 142 kilogram dan clean & jerk 170 kilogram. Sementara medali emas berhasil diboyong Oscar Albeiro Figueroa dari Kolombia dengan total angkatan 318 kilogram dan perunggu direbut atlet asal Kazakhstan, Farkhad Kharki, dengan angkatan 305 kilogram.

Eko Yuli Irawan (kiri) bersama peraih emas kelas 62 kg asal Kolombia, Oscar Figueroa (tengah), dan peraih perunggu asal Kazakhstan, Farkhad Kharki. (Reuters/Yves Herman)

Berjaya di event olahraga sekelas Olimpiade, Eko Yuli ternyata tumbuh di keluarga sederhana. Ayah lelaki berusia 27 tahun itu adalah penarik becak, sedangkan sang ibu bekerja sebagai penjaja sayur. Berada di situasi sulit, tak lantas membuat ia patah semangat, apalagi menyerah. Sejak usia 11 tahun, Eko Yuli telah bergelut di cabang olahraga yang berhasil melambungkan namanya tersebut.

Pencapaian ini merupakan medali ketiganya di ajang Olimpiade. Sebelumnya, lifter kelahiran 24 Juli 1989 itu berhasil meraih perunggu di London 2012 kelas 62 kilogram dan Beijing 2008 kelas 56 kilogram. Keberhasilan tersebut sekaligus membuat Eko Yuli Irawan mencatatkan namanya sebagai atlet Indonesia pertama yang meraih tiga medali di Olimpiade.

Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan selama kompetisi cabang olahraga angkat besi 62 KG di Olimpiade 2016, Rio De Janeiro, Senin (8/8). Eko Yuli Irawan menyumbangkan medali perak kedua untuk Indonesia. (Stoyan Nenov/POOL/AFP)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading