Sukses

Lifestyle

Seperti Janet Jackson, Simak Risiko Hamil di Usia 40-an

Fimela.com, Jakarta Penyanyi Janet Jackson akhirnya melahirkan anak pertama yang telah dinantikan sejak lama. Janet melahirkan pada 3 Januari kemarin yang berjenis kelamin laki-laki. Janet dan suaminya, Wissam El Mana, memberikan nama Eissa Al Mana untuk anaknya. Menurut juru bicara keduanya, Janet dalam kondisi kesehatan yang sangat baik setelah melahirkan.

Melahirkan anak di usia 50 tahun sepertinya tidak menjadi masalah besar bagi adik dari mendiang Michael Jackson tersebut. Namun hamil dan melahirkan di usia 50 butuh usaha khusus mengingat berbagai macam risiko seperti prematur, diabetes gestasional, sampai cacat kromosom yang mengintai.  Untuk itu, seperti dilansir dari liputan6.com, Janet mengaku selalu memeriksakan dirinya dengan rutin selama masa kehamilan.

Tak khawatir soal kehamilan di usia tua, Jackson merasa masih ada wanita lain yang mengandung dalam usia yang lebih tua darinya. Seperti Daljinder Kaur yang melahirkan anak lelakinya di usia 72 tahun pada April 2016 lalu. (AFP/Bintang.com)

Tapi amankah hamil di usia mencapai paruh baya? Menurut sebuah survei yang dilakukan oleh acara Private Pregnancy, wanita di Inggris percaya kalau wanita yang sedang berusaha untuk hamil harus berhenti saat berusia 44 tahun. Seperti dilansir dari Marieclaire.co.uk, data ini ditemukan pada saat yang bersamaan ketika Janet Jackson mengumumkan kehamilannya di usia 49 tahun.

Alasan yang diberikan adalah seorang anak tak seharusnya memiliki orangtua yang terlalu tua, penuh risiko komplikasi kesehatan, dan dianggap tidak natural. Survei ini juga mendorong pemerintah untuk memberikan edukasi kepada wanita di Inggris tentang waktu yang tepat untuk mencoba hamil dan kapan saatnya berhenti. 

Apakah Penebalan Dinding Rahim Bisa Hamil?

"Informasi tentang fertilitas wanita belum banyak diketahui dan banyak wanita merasa kalau mereka bisat tetap berusaha hamil di usia berapa pun," tutur Dr Amin Gorgy, konsultan fertilitas dan spesialis program IVF (In Vitro Fertilization) di Fertility and Gynaecology Academy Inggris.

Jumlah wanita di atas usia 40 tahun yang baru berusaha untuk hamil naik dua kali lipat dalam 20 tahun terakhir. Tren itu terjadi karena kesibukan mengejar karier, biaya rumah tangga, kegagalan menemukan pasangan, dan perkembangan dalam program kehamilan. Meski begitu, potensi kesuburan wanita menurun dengan cepat setelah usia 35 dan menurun lebih cepat setelah usia 40.

"Usia ideal bagi wanita untuk hamil adalah di usia dua puluhan dan awal tiga puluhan," terang Dr Gorgy. Menurutnya, meski secara teoritis wanita bisa hamil di usia berapa saja, batas usia untuk program kehamilan dianjurkan maksimal 50 tahun. Dan hanya dalam kasus tertentu, wanita di atas usia 50 tahun akan dipertimbangkan untuk mengikuti program kehamilan.

Belum Hamil Juga? Mungkin Hormon Pria Anda Tinggi

Dr Alex Eskander, seorang konsultan ginekologi di The Gynae Centre, fungsi ovarium seorang wanita menurun secara drastis sejak usia 30 tahun dan menurun lebih tajam lagi setelah usia 35 tahun. Bisa dibilang, usia 44 tahun adalah usia maksimum bagi seorang wanita untuk berusaha hamil karena jumlah maupun kualitas sel telur yang sudah sangat berkurang. Dampaknya, kehamilan di usia ini terkait dengan tingginya tingkat kelainan kromosom dan kemungkinan keguguran.

Dari sudut pandang ibu, ada risiko tinggi hipertensi, pre-eklampsia, dan melahirkan dengan operasi caesar. Jadi, sebelum mengikuti langkah Janet Jackson dalam mempunyai anak, sebaiknya pertimbangkan dengan sangat matang langkah apa yang akan kamu ambil.

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading