Sukses

Lifestyle

Kalau Belum Siap Move On, Jangan Lalai Menjaga Dia Selagi Ada

Fimela.com, Jakarta Kita nggak akan tahu pasti seberapa berartinya seseorang untuk hidup kita sampai dia pergi, seringkali itu terjadi dalam sebuah hubungan percintaan. Banyak sekali orang mengatakan hal itu, namun tetap saja banyak yang lalai menjaga saat ada, seakaan lupa kalau move on itu susah.

Mendapatkan tak sesulit mempertahankan, namun mempertahankan juga tak sesulit memintanya kembali setelah ia beranjak pergi. So, langkah paling bijak adalah jika kamu mempertahankan hubungan sekuat tenaga setelah kamu berhasil mendapatkan dia. Atau, relakan dia pergi jika kamu merasa sudah terlalu lelah mempertahankan.

Kita semua tahu, berbicara tak semudah menerapkannya dalam kehidupan nyata. Tapi kalau kamu sudah tahu bagaimana baiknya, setidaknya kamu bisa menghindari bagaimana yang buruknya. Meski kadang semua terlambat disadari. Dia terlanjur pergi dan hanya penyesalan yang tersisa. Kalau sudah begitu, apa yang bisa dilakukan untuk membuatnya kembali?

Sepertinya tidak banyak. Mungkin akan lebih baik jika kamu menyesuaikan diri dengan ketiadaannya dalam hari-harimu lagi, dan bersabar menjalani kelima tahap ini sampai kamu benar-benar ikhlas melepaskan dia menjemput bahagianya seorang diri.

Move on lebih sulit dibanding menjaganya selagi masih jadi pacar. (Foto: pexels)

1. Penyesalan luar biasa pasti menghampiri, untuk beberapa waktu kamu akan sibuk menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi. Meski kesalahan tidak sepenuhnya ada di kamu, tapi tetap saja kamu merasa bahwa kamu lah penyebab perpisahan ini. Kamu bersedia untuk menanggalkan harga dirimu dengan harapan dapat memperbaiki keadaan.

Sabar-sabar Melewati Kelima Tahap Ini Sebelum Bisa Move On Betulan!

2. Menyadari bahwa kamu harus memintanya kembali kepadamu, bagaimanapun caranya sampai nggak sadar bahwa yang kamu lakukan itu membuatnya nggak nyaman. Di sini, saat seseorang sudah menyadari betapa berharganya seseorang tersebut untuk dia, dia akan melakukan apa saja untuk memintanya kembali. Apa saja dilakukan, tapi dia lupa untuk memberikan rasa nyaman. Gimana mau balikan kalau dibikin nggak nyaman?

Move on lebih sulit dibanding menjaganya selagi masih jadi pacar. (Foto: pexels)

3. Lelah karena segala usahamu nggak membuahkan hasil, lalu mulai berhenti. Setelah segala cara, setelah mengabaikan harga diri sendiri, setelah kenyamanan dia jadi korban dan membuatnya semakin enggan kembali, setelah kamu menyadari bahwa usahamu selama ini sia-sia dan tak juga membuatnya kembali, kamu akan merasa lelah hingga akhirnya memutuskan untuk berhenti.

Move on lebih susah dibanding menjaga dia selagi masih jadi pacar. (Foto: pexels)

4. Mengalihkan fokus agar nggak cuma meratapi kepergiannya, ke hal-hal lain yang lebih bermanfaat dan membuat kamu senang. Kamu sendiri mulai jenuh dengan keterpurukan itu dan bosan dengan segala kesedihan. Akhirnya, kamu mencari cara untuk menghindari kesedihan itu. Entah kapan kamu sampai ke tahap ini, tapi percayalah saat ini akan tiba.

Move on lebih susah dibanding menjaga dia selagi masih jadi pacar. (Foto: pexels)

5. Terbiasa hidup tanpanya, membiarkan dia bahagia dengan pilihannya dan kamu bahagia dengan jalanmu sendiri. Mungkin inilah yang dinanti-nanti, saat kamu sudah bisa menerima keadaan dan mulai menjalani hidupmu seperti biasanya. Melupakan perasaan sedih, kehilangan, serta penyesalan itu.

Move on lebih susah dibanding menjaga dia selagi masih jadi pacar. (Foto: pexels)

Move on itu sulit, girls. Kalau kamu belum siap menghadapinya, maka jagalah pacarmu baik-baik biar kamu tak merasa 'dipaksa' move on karena dia lari darimu lebih dulu.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading