Sukses

Lifestyle

Intip Kemeriahan Imlek di Surabaya dan Petak Sembilan Glodok

Next

Ritual ‘buang sial’ menjelang Imlek di Sanggar Agung, Kenpark, Surabaya

Satu hari sebelum Imlek, masyarakat Tionghoa sudah banyak yang mengunjungi Klenteng-Klenteng untuk melakukan sembahyang. Dan ini terlihat dari ramainya masyarakat Tionghoa Surabaya yang memenuhi Klenteng Sanggar Agung Surabaya. Klenteng Sanggar Agung terletak di komplek Taman Hiburan Kenjeran Park Surabaya yang ada di Jalan Sukolilo 100, Pantai Kenjeran.

Klenteng Sanggar Agung, SurabayaSatu hari menjelang Imlek, suasana meriah ala Imlek pun sudah mewarnai Klenteng Sanggar Agung, Surabaya, mulai dari orang-orang sembahyang hingga melakukan berbagai ritual ‘buang sial’. Lokasi Klenteng Sanggar Agung yang berada persis bersebelahan dengan Pantai Kenjeran pun dimanfaatkan oleh sebagian orang yang mengunjungi Klenteng utnuk melakukan ritual ‘buang sial’.

Next

Salah satu tradisi yang banyak dilakukan oleh masyarakat Tionghoa untuk membuang sial menjelang Imlek adalah dengan memotong rambut. Di belakang Klenteng yang tepat bersebelahan dengan laut ini, tampak beberapa orang menggunting sebagian rambut mereka dan melarungnya ke laut bersama dengan bunga-bungaan yang menjadi bagian dari syarat. Ritual ini bukanlah ritual wajib menjelang Imlek, namun beberapa orang yang memiliki permintaan khusus dan ingin “membuang” nasib buruk mereka biasanya melakukan ritual gunting rambut menjelang Imlek.

Klenteng Sanggar Agung, SurabayaNggak hanya gunting rambut, di sini pun terlihat keluarga yang melakukan ritual melepas burung menjelang tahun baru. Ritual melepas burung nggak ubahnya sama dengan ritual gunting rambut, yakni bertujuan untuk membuang sial dengan melepaskan burung keluar dari sangkarnya. Diharapkan burung pipit yang dikeluarkan dari kandangnya bisa membuang jauh nasib buruk dari tahun-tahun sebelumnya.
Buat keluarga yang ingin melakukan ritual lepas burung nggak perlu membawa burung-burung pipit dari rumah. Karena di depan Klenteng pun terdapat penjual burung yang khusus menyediakan burung pipit untuk ritual ini. Dengan melakukan ‘lepas burung’ dan ‘gunting rambut’ masyarakat Tionghoa berharap bisa dijauhkan dari semua nasib buruk.

Next

Kemeriahan Imlek Di Klenteng Petak Sembilan, Glodok

Bicara soal daerah Pecinan, kita nggak bisa melepaskan Petak Sembilan, Glodok, dari pembiacaraan. Pasalnya Glodok merupakan daerah dengan mayoritas penduduk etnis Tionghoa di Jakarta. Hari ini, saat Imlek, pusat perayaan Imlek terbesar pun ada di Klenteng Petak Sembilan, Glodok.

Seperti apa padat dan meriahnya? Jangan coba tanya! Hampir semua akses jalan menuju Klenteng Petak Sembilan dipadati oleh kendaraan yang menuju ke arah  sana. Pedagang bunga dan berbagai peralatan sembahyang pun berjejer di depan Klenteng siap untuk memenuhi kebutuhan sembahyang para pengunjung Klenteng. Mulai dari kue-kue, hio, uang kertas, lilin, hingga berbagai macam bunga tersedia di sini.
Klenteng Petak Sembilan, GlodokNggak hanya ramai di jalan menuju arah Petak Sembilan, saat akan memasuki Klenteng pun pengunjung harus sabar dan antre. Terlebih lagi hari ini Gubernur Jakarta, Fauzi Bowo, mengunjungi Klenteng ini. Keluarga-keluarga Tionghoa dari berbagai penjuru pun ramai-ramai melakukan sembahyang di Klenteng Petak Sembilan. Dan nggak hanya masyarakat Tionghoa pribumi lho, di sana terlihat pula turis asal Jepang yang melakukan sembahyang. Nggak perlu heran mengingat Klenteng Petak Sembilan adalah salah satu Klenteng terbesar di Jakarta.

Next

Berbagai sesaji, mulai dari makanan, uang, dan barang-barang lainnya terlihat memenuhi altar. Selain barang-barang tersebut, di salah satu altar terdapat sebuah benda dengan bentuk bunga teratai. Benda ini adalah lipatan-lipatan uang yang disusun menyerupai bentuk teratai. Mengapa bunga teratai? Karena bunga teratai merupakan singgasana para Dewa. Berbeda dengan uang yang akan dipersembahkan untuk leluhur, uang yang dibentuk seperti bunga teratai ini dipersembahkan untuk para Dewa yang hanya bisa dibakar pada waktu-waktu tertentu.

Klenteng Petak Sembilan, GlodokSelain itu, salah satu ritual yang cukup mencuri perhatian adalah kegiatan ‘menuangkan’ minyak sayur pada wadah yang menjadi tempat menyalanya sumbu lilin. Menurut salah satu penjaga di Klenteng Petak Sembilan, menuang minyak dimaksudkan agar hidup menjadi lebih terang di tahun baru karena lilin diibaratkan sebagai sumber cahaya.

Mulai dari orangtua hingga anak-anak pun terlihat khidmat mengikuti rangkaian acara sembahyang di Klenteng Petak Sembilan. Nggak hanya terhenti pada hari pertama tahun baru, keriaan Imlek pun akan berlangsung selama 15 hari dan akan ditutup dengan acara Cap Go Meh. Kita tunggu seperti apa kemeriahan penutupan acara Imlek tahun ini.

Go Xi Fa Cai! Semoga berkah dan kesejahteraan melimpahi kita semua di tahun baru ini!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading