Sukses

Lifestyle

5 Kisah Bayi Indonesia Yang Lahir di Tempat Tak Terduga

Melahirkan seorang bayi menjadi hal yang harus dipersiapkan dengan baik. 9 bulan lamanya sang ibu mengandung dan pasti hari kelahiran akan menjadi hari yang ditunggu-tunggu.

Melahirkan menjadi momen yang sangat penting, selain itu kesehatan ibu dan si anak juga harus benar-benar dipertimbangkan. Itulah sebabnya wanita hamil selalu memeriksakan kandungannya ke dokter. Tak hanya itu, dokter juga pasti memberikan perkiraan tanggal kelahiran. Namun, takdir bisa berbeda dengan apa yang direncanakan oleh manusia.

Dilansir dari merdeka.com, beberapa bayi ini lahir di tempat yang tak terduga. Beberapa dari bayi ada yang selamat, namun ada juga yang meninggal. Penasaran? Yuk simak satu persatu kisahnya Ladies.

(vem/and)

Melahirkan di toilet Mall

Baru-baru ini seorang wanita bernama Nur Hakiki, 19 tahun, tiba-tiba ingin melahirkan saat berjalan-jalan di Plaza Semanggi, Jakarta. Karena kontraksi yang tiba-tiba inilah ia lalu pergi ke toilet. Petugas cleaning service yang mengetahui hal ini lantas membantu dengan menghubungi pihak manajemen mall tersebut.

Awalnya pihak manajemen tak percaya, namun saat dilihat ke toilet ternyata benar. Ibu muda ini terduduk dengan memegang kepala si bayi yang sudah terlihat. Akhirnya pihak manajemen hotel mengumumkan melalui pengeras suara agar pengunjung mall yang berprofesi sebagai dokter segera menuju pusat informasi.

Karena pengumuman tersebut, ternyata ada 3 dokter yang datang dan segera membantu Nur Hakiki melahirkan. Setelah bayi terlahir, ibu dan si bayi segera dibawa ke RS Jakarta.

Melahirkan di pesawat

Seorang ibu melahirkan di atas pesawat Merpati setelah pesawat terbang selama 15 menit. Adalah Harmani, 33 tahun, di atas ketinggian 9800 meter di atas permukaan laut Harmani mengaku sakit pinggang. Ternyata sakit pinggang tersebut adalah tanda bahwa sang ibu akan melahirkan.

Akhirnya seorang pramugari bernama Sherly Juwita, 36 tahun, pun menjadi seorang bidan dadakan. Dikisahkan, Harmani akan melakukan perjalanan dari Timika, Papua menuju Maksar. Harmani naik pesawat dengan usia kandungan 28 minggu dan atas seizin dokter.

Karena usia kandungan yang masih belum waktunya melahirkan ini, bayi Harmani terlahir prematur. Waktu melahirkan pun hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit. Para kru pesawat dan pramugari segera membungkus si bayi dengan selimut tebal dan beberapa bungkus air hangat yang diletakkan di punggung si bayi.

Setelah sampai di Makasar, ibu dan bayi yang belum diberi nama ini pun segera dilarikan ke RS Catherine Booth. Sayangnya, sesampainya di rumah sakit, nyawa sang bayi tak dapat tertolong. Kasihan.

Melahirkan di sekolah

Tahun yang lalu seorang siswi di salah satu SMK di Ponorogo, Jawa Timur juga melahirkan di tempat yang tak terduga. Ia melahirkan seorang bayi di toilet sekolah. Kejadian ini diketahui penjaga kantin yang curiga siswi tersebut masuk toilet dan tidak keluar-keluar hingga berjam-jam.

Akhirnya, pihak sekolah memutuskan untuk mendobrak pintu toilet. Yang membuat terkejut adalah seorang bayi yang berlumuran darah tergeletak tak bernyawa di samping sang ibu yang tergolek lemas. Melihat hal ini, sang ibu dilarikan ke rumah sakit dan bayi malangnya dibawa ke ruang jenazah.

Melahirkan di angkutan kota

Tahun 2011 yang lalu kejadian yang cukup menegangkan terjadi di angkutan kota. Seorang ibu bernama Komala, 25 tahun, warga Kampung Ciseupan, Desa Sukajaya, Ciranjang, Cianjur, Jabar melahirkan di angkot dini hari. Dikisahkan, Komala harus secepatnya dibawa ke puskesmas yang berjarak puluhan kilometer dan jalannya rusak karena ada kelainan pada kandungannya.

Akhirnya, keluarga menyewa angkot untuk membawa Komala ke puskesmas. Di tengah perjalanan sang ibu hamil ini mengaku perutnya sakit dan hendak melahirkan. Beruntung, Bidan Sopha yang duduk di samping Komala dengan sigap membantu proses persalinan di dalam angkot yang terus berjalan.

Bisa Anda bayangkan Ladies, pasti suasana begitu menegangkan. Angkot pun tidak berhenti karena Komala harus secepatnya mendapat perawatan medis. Beruntung ibu dan bayinya berhasil diselamatkan.

Melahirkan di sawah

Kejadian terakhir ini cukup membuat hati getir. Pasalnya, sang ibu hamil ini merupakan seorang yang hilang ingatan sehingga ia tidak ingat hamil atau tidak. Nah lho..

Kejadian ini terjadi di Desa Grantungm Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga tahun 2004 yang lalu. Dikisahkan, seorang bidan bernama Turniasih sedang bersih-bersih di poliklinik desa. Tiba-tiba beberapa warga berduyun-duyun mendatanginya dan mengatakan ada orang gila yang hendak melahirkan di sawah. Karena kabar ini, wanita 27 tahun ini pergi ke sawah dan melihat ada seorang wanita berusia sekitar 32 tahun merintih kesakitan di tengah kerumunan orang.

Akhirnya, Turniasih menyuruh beberapa laki-laki untuk memegangi tangan dan kaki perempuan berpakaian lusuh tersebut. "Habis kalau tidak dipegangi maunya berontak terus, kasihan bayinya," ujar Turniasih. Beruntung, si ibu yang disangka orang gila dan bayinya bisa selamat. Bayi yang lahir di sawah ini kemudian diasuh oleh warga yang telah lama tak dikaruniai anak.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading