Sukses

Lifestyle

Mengerikan! Inilah 6 Aksi Penganiayaan Yang Paling Tragis di Dunia

Meskipun kini hak asasi manusia sudah sering digaungkan tetapi pelaku kejahatan HAM belum juga jera. Masih banyak kejadian penyiksaan yang hampir selalu menyebabkan korban melayang. Tak sedikit pula justru korban penyiksaan sendiri yang berusaha mengakhiri hidupnya karena tidak tahan dengan kekerasan yang ia rasakan.

Nah, berikut ini 6 aksi kekerasan yang paling tragis di dunia versi oddee.com.

(vem/hyn)

Penganiayaan wanita di bus umum

Karen Klein, wanita 68 tahun ini menerima perlakuan tidak senonoh dari 4 siswa sekolah menengah saat menjalankan tugasnya di atas bus umum. Setiap harinya wanita ini menerima ancaman dan intimidasi, kemudian pada suatu hari seorang siswa lainnya merekam aksi ke empat anak tersebut kemudian megunggahnya ke internet.

Begitu banyak respon yang diterima hingga akhirnya wanita ini menerima donasi sebesar $703,833 atau kurang lebih sekitar 800 miliar rupiah. Donasi ini diperolehnya dari seorang pria dari Kanada yang sangat tersentuh dengan kejadian yang menimpa Karen.

Penganiayaan gadis cantik

Gadis cantik berusia 14 tahun bernama Jade Stringer ditemukan ayahnya sedang berusaha bunuh diri dengan menggantungkan lehernya di dalam kamar mandi. Kemudian sang ayah segera melarikan putrinya tersebut ke rumah sakit, namun nyawa putrinya tidak tertolong lagi setelah bertahan selama satu minggu dalam keadaan koma.

Seorang teman sekolah Jade mengaku, bahwa belakangan ini Jade sering mendapat penyiksaan yang dilakukan secara beramai-ramai oleh teman di sekolahnya karena Jade dirasa terlalu cantik. Selain itu teman Jade menambahkan bahwa Jade sangat tertekan dengan sikap keluarganya yang melarang dirinya menggunakan handphone.

Seorang ibu mencekik anak 14 tahun

Debbie Piscitella seorang ibu dari Florida terpaksa harus mendekam di penjara setelah mencekik seorang anak laki-laki berusia 14 tahun. Hal ini dilakukannya bukan karena tanpa alasan, ibu ini kehilangan kesabarannya setelah tidak mendapat respon atas permintaan bantuannya kepada pihak sekolah dan polisi bahwa putrinya menerima penganiayaan dari anak laki-laki tersebut.

Dianiaya karena payudara

Ramirez bersaudara yang berasal dari Republik Dominika ini menerima penyiksaan yang sangat mengerikan terutama pada payudaranya. 3 laki-laki bersaudara ini dianiaya karena memiliki payudara yang tumbuh seperti perempuan. Setelah menerima tindak kekerasan ini, ayah Ramirez menceritakan kejadian tersebut pada media masa lokal dan mendapatkan perhatian khusus dari Marcelino Velez Santana Hospital. Seorang dokter bernama Dr. Pedro Antonio Delgado bersedia membayar biaya untuk operasi 3 laki-laki bersaudara ini.

Bunuh diri di depan kelas

Siswa laki-laki berusia 13 tahun ini berpakaian ala Batman kemudian menembakkan amunisi ke kepalanya di depan teman-temannya. Stillwalter nama anak laki-laki dari Oklahoma ini, diduga mendapat penyiksaan dari teman-temannya dan merasa putus asa dengan kehidupannya. Akhirnya ketika pesta kostum di sekolahnya, dia telah yakin untuk mengakhiri hidupnya saat itu.

Siswa membawa senjata api ke sekolah

Seorang ibu bernama Chelisa Grimes ini nekat membekali anak laki-lakinya dengan senajata api. Chelisa merasa anaknya tidak aman di sekolah karena sering disiksa lantaran anaknya adalah seorang gay. Ketika siswa-siswa mulai mengelilingi putranya dan berusaha melakukan penganiayaan, dirinya segera menarik senjata tersebut dari tasnya dan menembakkan ke udara yang membuat anak-anak tersebut lari ketakutan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading