Sukses

Lifestyle

Kisah Rita, Driver Go-Jek Wanita Berjuang di Tengah Kerasnya Ibu Kota

Berjuang dan bertahan hidup di ibu kota, bagi sebagian orang, tidaklah mudah. Butuh usaha lebih dan kerja yang lebih keras dari biasanya untuk bisa mencukupi semua kebutuhan hidup. Hal inilah yang juga dirasakan oleh Rita.

Wanita berusia 33 tahun yang juga seorang ibu tunggal ini tadinya bekerja sebagai tukang ojek dan juga di salon. Namun, sekarang ia beralih profesi sebagai driver Go-Jek. Go-Jek sebagai perusahaan berjiwa sosial yang memimpin revolusi industri transportasi ojek ini telah memberi harapan baru dan kehidupan yang lebih baik untuk Rita.

Di sela-sela waktu kosongnya, ibu tiga anak ini berhasil diwawancarai oleh Tim Vemale di kawasan Depok, Jakarta Barat, Minggu, 12 Juli 2015. Seperti apa suka dukanya bekerja sebagai driver Go-Jek di mana profesi ini lebih didominasi oleh pria? Dan kira-kira berapa ya penghasilan yang berhasil ia dapat setiap bulan? Kita simak selengkapnya di petikan wawancara berikut ini.

Foto: dok. Vemale

Sejak kapan tertarik menjadi tukang ojek?
Awalnya saya memang sudah ngojek tapi di pangkalan. Malah saya double job, kerja di salon juga. Tapi ternyata nggak mencukupi. Akhirnya memutuskan untuk bergabung di Go-Jek. Dan baru bergabung tanggal 23 Juni kemarin di Go-Jek. Dan lebih aman karena membawa konsumen lebih terjamin karena ada asuransinya.

Apa yang berbeda dengan tukang ojek pangkalan dan setelah bergabung di Go-Jek?
Karena pakai aplikasi, kalau biasanya nunggu customer di pangkalan, sekarang customer pesen terus datang sendiri, tinggal anter.

Berapa banyak customer per harinya?
Nggak nentu ya, karena saya single parent dan punya anak tiga, waktunya nggak bisa sampai malam banget. Kasihan anak-anak ditinggal terlalu lama. Jadi saya sanggupnya 12 hari per orang. Hari ini aja udah dua orang dari pagi tadi. Paling banyak pernah 14 orang.

Ada pengalaman lucu saat mengantar customer?
Kan karena badan saya kecil, ada pernah ibu-ibu gemuk tetap saya antar. Tapi ada juga laki-laki badannya gede tinggi dan hitam, lihat saya badan kecil dia langsung cancel saya, karena nggak tega lihat saya kecil dan jaraknya juga jauh. Jadi dia cancel kasih uang bensin ke saya.

Apa ada pengalaman yang tidak enak di jalan?
Kemarin aku sempat nunggu customer di percetakan negara, jadi kaya saingan sama pangkalan, sebenarnya ojek pangkalannya ada yang akrab sama saya, tapi ada satu provokator, dia bilang katanya motor saya mau dibakar. Saya malah tantangin saya nggak takut, nih saya pinjamin korek. Dia pun akhirnya nggak jadi bakar, tapi saya akhirnya dibilang mau digampari. Saya tantang lagi, tapi enggak jadi karena saya bilang masalahnya Go-Jek nggak ada yang pungutin penumpang dari jalan, kalau mau bergabung silahkan, malah saya tarik.

Berapa penghasilan menjadi Go-Jek, apa benar 8-9 juta rupiah per bulan?
Jadi kalau di sini sistemnya ada dua, deposit dan cash. Saya sudah 6 hari dapat deposit 1,6 juta dan itu juga separuh waktu. Apalagi kalau yang banyak antar customer bisa sebulan 8 jutaan. Dan kita juga dapat HP dengan cicilan yang ringan. Sehari 7000 aja, dan garansi selama kita kerja, kalau rusak ada perbaikan.

Apa harapannya ke depan?
Saya yang penting dapat terus menghasilkan uang untuk anak-anak saya. Semoga customer semakin banyak.

Kita doakan semoga rezeki Ibu Rita terus mengalir lancar, ya Ladies. Tak mudah memang bekerja di ibu kota dengan bidang profesi yang lebih didominasi oleh laki-laki. Tapi demi bertahan hidup dan mencukupi kebutuhan keluarga, seorang wanita bisa menjadi sosok pejuang yang luar biasa.

 
(vem/yun/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading