Alasan Pentingnya Membicarakan Kekerasan di Tempat Kerja

Fimela.com, Jakarta Sebuah penelitian terbaru telah membuktikan data yang cukup mengejutkan. Ternyata, pelecehan atau kekerasan yang terjadi di tempat kerja berkembang sangat pesat. Sebuah penelitian membuktikan hampir 75% survei yang dilakukan terhadap karyawan, ternyata pernah mengalami kekerasan. Seperti yang dilansir dari Forbes.com, survey terhadap kekerasan dilakukan di Amerika Serikat dan menghimpun fakta sebanyak 60% pekerja pernah mengalaminya. Hal ini dialami baik oleh lelaki maupun perempuan.

Para perempuan cenderung melakukan kekerasan atau pelecehan terhadap perempuan lain dibandingkan laki-laki. Bahkan sering timbul prasangka-prasangka negatif di antara sesama perempuan.

Kekerasan yang terjadi di tempat kerja tak sebatas antara atasan dan bawahan saja, namun seringkali diantara sesama pekerja.

TERKAIT: 7 Resep Ayam Bumbu Bali Sederhana Super Lezat

TERKAIT: Tips Memanggang Ayam dengan Oven Listrik agar Matang Merata

Karena ini bukan hanya PR perempuan, tapi semua orang harus mendukung aksi anti kekerasan terhadap perempuan.

Kekerasan di tempat kerja

Berbicara mengenai akibatnya, survei menunjukkan jika hampir 46% orang merasakan efeknya terhadap performa kerja mereka hingga mempengaruhi kesehatan mental. Bahkan banyak yang lebih memilih untuk meninggalkan pekerjaannya. Di Inggris sendiri, kasus ini menimbulkan kerugian hingga 18 juta poundsterling setiap tahunnya. Nampaknya pelecehan dan kekerasan bukanlah hal yang sepele lagi. Saat kamu mengalaminya di dunia kerja, pastikan untuk bercerita kepada orang terdekat dan pastikan untuk segera cari pertolongan.

Kekerasan dan pelecehan bukanlah hal tabu untuk dibicarakan. Banyaknya korban yang mengalaminya hingga berlarut-larut biasanya diakibatkan oleh takutnya orang tersebut untuk mengungkapkan dan membiarkan dirinya sebagai korban. Jadi, jangan takut untuk mengungkapkannya dan pastikan untuk selalu memikirkan hal secara mendalam sebelum bertindak, sebelum perlakuan kita juga dapat menyakitkan seseorang.