Sukses

Lifestyle

Apa sih Transvestic Fetishism?

Transvestic fetishism hampir sama dengan cross-dressing, yaitu di mana penderitanya gemar memakai pakaian yang biasanya dipakai oleh lawan jenisnya. Menurut ilmu psikologi, transvestic fetishism termasuk dalam paraphilia, yaitu aktivitas seksual yang “nyeleneh”.

Mengapa mereka yang menderita transvestic fetishism melakukan tindakan seperti ini? Disinyalir, berpakaian dengan kostum lawan jenisnya merupakan cara mereka untuk mendapatkan kepuasan secara seksual.

Seperti dikutip dari laman allaboutcounseling.com, jumlah penderita transvestic fetishism kebanyakan adalah pria. Mereka dengan senang hati berpakaian layaknya seorang perempuan dan dalam jangka waktu tertentu, mereka akan memainkan peran wanita dalam kehidupan sehari-hari.

Mereka yang mengalami kelainan seksual ini juga kerap menggunakan cross dressing sebagai alasan untuk melampiaskan stress dan depresi yang mereka alami.

Kebanyakan, kasus transvestic fetishism dimulai sejak orang tersebut masih dalam masa kanak-kanak. Ketika masih kecil, mereka sudah menunjukkan tanda-tanda ketertarikan untuk berpakaian dan berdandan layaknya perempuan.

Nah, hal ini menjadi sebuah peringatan bagi Ladies. Apabila Ladies merasa bahwa buah hati Ladies melakukan penyimpangan semacam ini, Ladies harus segera menegur dan bila perlu memarahi si kecil. Pasalnya, kebiasaan ini akan tetap berlanjut ketika anak tumbuh dewasa.

Meskipun pada dasarnya transvestic fetishism tidak merugikan orang lain, namun hal ini dapat membuat seseorang kurang diterima oleh masyarakat. Banyak orang tua juga malu ketika mendapati anaknya mengalami cross-dressing.

Oleh: Pravianti Ayu Mirantiraras

(vem/rsk)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading