Gejala-gejala Sifilis Atau Penyakit Raja Singa (4)

Ladies sekalian, pada artikel sebelumnya telah dibahas mengenai bagaimana gejala-gejala sifilis pada fase sekunder yang patut Ladies sekalian waspadai bahayanya. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, apabila tidak segera ditangani medis maka sifilis pada fase sekunder akan berkembang memasuki fase laten yang semakin berbahaya.

Setelah ruam-ruam pada kulit yang terjadi pada fase sekunder menghilang, penderita sifilis akan merasa dirinya sembuh sebab infeksi sifilis tidak menunjukkan gejala sama sekali. Padahal pada masa ini sifilis telah memasuki fase laten di mana tidak ad gejala sifilis sama sekali, namun penderita sifilis tetap dapat menularkan infeksi sifilis yang kebanyakan tanpa sepengetahuannya.

Seperti yang dikutip dari webmd.com, fase laten ini dapat terjadi satu tahun setelah fase sekunder berakhir atau bahkan 5 hingga 20 tahun atau lebih tanpa adanya satupun gejala yang muncul. Apabila sifilis telah memasuki fase laten, maka diagnosis yang paling akurat adalah dengan melakukan tes darah serta memeriksa riwayat kesehatan, seperti apakah menderita sifilis bawaan atau tidak.

Meskipun tidak ada gejala dalam fase laten ini, sifilis dapat kambuh kembali dengan menunjukkan beberapa gejala seperti pada fase sebelumnya. Sebanyak 20 hingga 30 dari 100 penderita sifilis mengalami kekambuhan saat mereka memasuki fase laten ini. Sifilis juga dapat kambuh beberapa kali pada fase ini.

Saat sifilis sudah tidak kambuh lagi, infeksi sifilis tidak akan menular melalui kontak langsung dengan penderitanya. Namun, ibu hamil tetap dapat menularkan infeksi sifilis kepada janin yang dikandungnya yang dapat menyebabkan cacat pada bayi hingga kematian. Kemudian, sifilis akan berkembang memasuki fase selanjutnya, yakni fase tersier yang akan dibahas dalam Gejala-gejala Sifilis atau Penyakit Raja Singa (5).

Oleh: Lies Nureni