Sukses

Lifestyle

Waspadai Macam-Macam Depresi dan Gejalanya

Fimela.com, Jakarta Depresi adalah masalah kesehatan mental yang sering dianggap sepele. Sebenarnya depresi merupakan masalah kesehatan mental yang serius. Setiap orang pasti pernah merasakan sedih, kecewa bahkan putus asa, yang diakibatkan dari berbagai macam masalah.

Kondisi suasana hati yang buruk tidak akan berlangsung lama. Namun jika perasaan tersebut muncul dalam waktu yang lama, kemungkinan seseorang akan mengalami depresi.

Orang yang sedang mengalami depresi, biasanya mengalami kesulitan pada saat mengalami aktivitas. Depresi juga mengakibatkan penderitanya mengisolasi diri dari lingkungan. Bahkan dampak terburuk dari depresi adalah menyebabkan seseorang bunuh diri.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, 80% hingga 90% orang melakukan bunuh diri akibat depresi. Untuk itu, waspadai macam-macam depresi dan gejalanya berikut ini, yang dilansir dari healthline.com:

Depresi Mayor

Depresi mayor adalah depresi yang mengakibatkan penderitanya merasa sedih sepanjang waktu. Selain itu, penderita depresi mayor sering mengalami putus asa.

Gejala awal yang dialami penderita depresi mayor, bisa nampak pada suasana hatinya yang sering berubah murung. Seseorang yang mengalami depresi mayor, akan kehilangan minat untuk melaukan aktivitas yang ia sukai.

Selain itu berat badan juga akan mengalami perubahan. Karena orang yang mengalami depresi mayor akan jarang makan, atau sering makan. Karena mengalami gangguan tidur, seseorang yang mengalami depresi mayor akan selalu merasa lelah, dan kurang fokus dalam melakukan berbagai hal.

Seseorang  yang mengalami depresi mayor harus selalu diawasi, karena ia memiliki keinginan untuk bunuh diri atau melukai diri.

Depresi Persisten

Depresi persisten atau distimia adalah kondisi depresi yang kronis. Depresi ini bisa berlangsung lama hingga bertahun-tahun. Gejalanya hampir sama dengan depresi mayor, namun gejalanya bisa hilang dan muncul lagi dalam waktu 2 tahunan. Seseorang yang mengalami depresi persisten juga akan mengisolasi diri, dan tidak berminat untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Gangguan Bipolar

Gangguan bipolar merupakan masalah kesehatan mental. Gejalanya dapat ditandai dengan perubahan suasana hati yang sangat drasatis. Pada saat penderita bipolar mengalami fase senang, orang tersebut akan selalu optimis, dan berenergi penuh.

Selain itu, orang ini akan mengalami susah tidur karena terlalu bersemangat. Namun memiliki banyak pikiran. Setelah fase bahagia, orang dengan gangguan bipolar akan mengalami fase normal, kemudian masuk ke fase depresi.

Jika sudah memasuki fase depresi, orang tersebut akan mengalami suasana hati yang sangat sedih. Perubahan suasana hati tersebut akan terjadi dalam hitungan jam, hari ataupun berminggu-minggu.

Depresi Psikotik

Depresi prikotik ditandai dengan adanya delusi atau halusinasi. Penderitanya akan sering melihat atau mendengar sesuatu, yang sebenarnya tidak nyata. Seseorang yang mengalami trauma pada masa kecil, akan mudah terkena depresi psikotik.

Selain itu, orang yang sudah berusia lanjut, juga akan sering mengalami depresi psikotik. Orang yang mengalami depresi psikotik, akan mengalami kesulitan pada saat membedakan kenyataan dan halusinasi.

Depresi Postpartum

Depresi postpartum adalah depresi yang sering dialami ibu yang baru saja melahirkan. Gejala pada depresi postpartum dapat ditandai dengan adanya rasa gelisah dan tertekan. Depresi ini juga membuat seorang ibu mengalami susah tidur.

Gejala berikutnya adalah nafsu makan berkurang. Pada saat nafsu makan berkurang, ibu akan susah mengeluarkan ASI. Seorang ibu yang mengalami depresi postpartum, akan menganggap dirinya tidak pantas menjadi seorang ibu, dan akan menyakiti bayi serta dirinya sendiri. Depresi postpartum akan berlangsung hingga 6 bulan, dan dapat mengganggu ikatan batin ibu dan bayi.

Presmenstrual Dysphoric Disorder (PMDD)

Presmenstrual Dysphoric Disorder atau PMDD, merupakan depresi yang menyerang perempuan sebelum menstruasi, atau bisa disebut sindrom pramenstruasi. Perempuan yang mengalami PMDD akan sangat mudah tersinggung, cemas dan menjadi mudah emosi.

Selain itu, perempuan pada saat PMDD akan mengalami nyeri otot, susah tidur dan kram perut. Gejala PMDD ini akan mempengaruhi aktivitas sehari-hari para perempuan. Gejala ini akan berlangsung selama 1 minggu.

Mengatasi Depresi

Orang yang mengalami depresi, sering diremehkan lingkungan sekitar. Jika Sahabat Fimela atau memiliki teman dengan kegajala depresi seperti diatas, bisa langsung pergi ke psikiater atau ke psikolog.

Ceritakan semua masalah kepada ahlinya, agar depresinya bisa segera disembuhkan. Pasien yang mengalami depresi yang rumit, akan memerlukan perawatan khusus oleh dokter. Melakukanlah meditasi sendiri juga bisa untuk menenangkan pikiran, dan mengontrol emosi. Namun lebih baik segera memeriksakan diri ke psikiater atau psikolog.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading