Sukses

Lifestyle

Jangan Jadikan Cinta sebagai Alasan untuk Mempertahankan Pria Kasar

Fimela.com, Jakarta Kita semua pasti berharap saat jatuh cinta, kita akan memiliki pasangan yang tepat. Saat jatuh cinta, kita bisa lebih bahagia bersama pasangan kita. Namun, pada kenyataannya kadang kita bisa jatuh cinta pada orang yang salah.

Sallie melalui laman dvrcv.org.au menceritakan kisahnya tentang hubungannya pada seorang pria yang telah merenggut kebahagiaannya. Kekasihnya berubah sikap saat Sallie tinggal serumah dengannya. Tadinya Sallie berpikir kekasihnya itu pria baik, tapi ternyata kekasihnya itu sangat kasar.

Sallie Mengalami Kekerasan Verbal

Kekasih Sallie selalu menanyakan kegiatannya, masa lalunya, dan mengatakan hal-hal buruk terkait berat badan Sallie. Barang-barang Sallie selalu digeledah oleh kekasihnya. Bahkan kekasihnya itu membandingkannya dengan mantan istrinya. Ada banyak julukan buruk yang dilontarkan kekasihnya pada Sallie.

"Dia bahkan mengabaikanku saat aku baru masuk dari pintu depan, bahkan tidak menyapa. Rasanya aku tak pernah ada kecuali dia menginginkan sesuatu. Jatuh cinta bukan berarti pria tersebut tepat untukmu, karena segala bentuk kekerasan harus ditanggapi dengan sangat serius," papar Sallie.

Pada akhirnya, Sallie memilih untuk mengakhiri hubungan tersebut. Sebab hubungan yang ia jalani bersama pria itu malah membuatnya depresi, bahkan membuatnya tak bisa lagi mengenali dirinya sendiri.

Sikap Kasar Pasangan Tak Bisa Dimaklumi Begitu Saja

Setelah mengakhiri hubungan dengan pria kasar tersebut, Sallie membuka lembaran baru. Dia berusaha untuk memulihkan diri dengan berbagai cara, seperti jalan kaki setiap hari, meditasi, dan mencurahkan hatinya dengan sahabat dekatnya. Saat dia memulai hubungan baru, pria kasar yang sudah jadi mantannya sempat datang untuk meminta kesempatan kedua, bahkan melamar Sallie. Namun, karena Sallie menyadari bahwa perilaku pria yang kasar itu bisa kembali terulang, maka ia menolak memberi kesempatan kedua.

Sallie berupaya untuk membuat dirinya lebih kuat. Dia tak mau lagi menoleransi manipulasi atau intimidasi pasangan. Sallie menegaskan bahwa saat seorang pria melakukan hal kasar yang berulang, maka itu disebut karakter, bukan sesuatu yang terjadi secara tidak sengaja. Segera ambil langkah baru dan mengakhirinya sebelum terlambat.

Membebaskan diri dari pasangan yang kasar meski awalnya mencintainya memang sulit. Akan tetapi, itu bisa jadi hal positif. Memang akan butuh waktu untuk pulih tapi seiring waktu berjalan, maka segalanya akan membaik. Jangan jadikan cinta sebagai alasan untuk mempertahankan pria yang sudah jelas-jelas melukai hati dan perasaanmu dengan kata-kata atau tindak kasarnya padamu.

#ChangeMaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading