Berkolaborasi dengan Common Grounds, Museum MACAN Dukung Pameran Agus Suwage dengan Cara Seru

Sebuah menu spesial juga dibuat untuk merayakan pameran yang sedang berlangsung di Museum, Common Grounds menciptakan kue pastri yang terinspirasi dari salah satu karya Agus Suwage, dan bahan makanan kesukaan dari sang perupa.

Dalam kesempatan terpisah, Agus Suwage bercerita kepada tim Fimela.com bahwa ia adalah seorang penikmat kuliner. Uniknya ia begitu menggemari penganan apa saja yang terbuat dari jagung sejak kecil.

Dari percakapan dan diskusi dengan sang perupa, Common Grounds menghadirkan sebuah menu spesial yang akan hadir di outlet Common Grounds di Museum MACAN mulai tanggal 24 Agustus 2022. Kue bernama Salted Caramel Popcorn ini memili makna dan keunikan tersendiri.

Kue dengan tekstur lembut berisi berondong jagung rasa karamel, miso karamel, dan kacang hazelnut ini terasa lezat, cocok dipadankan dengan kopi pahit. Berondong jagung menjadi pemanis yang mewakili bahan makanan favorit Agus. Di atasnya dihiasi kue kering gula cokelat berbentuk tengkorak yang terinspirasi dari karya-karya Agus Suwage. Ya, ia kerap menghadirkan karya seni dengan detail wujud tengkorak. 

Sebagai bagian dari kemitraan ini, Museum MACAN dan Common Grounds memberikan sebuah promo spesial. Pelanggan yang membeli minuman di seluruh outlet Common Grounds, akan mendapatkan sarung gelas eksklusif Agus Suwage: The Theater of Me yang memuat penawaran khusus untuk pembelian tiket museum di konter tiket Museum MACAN di lantai 2. Promo spesial ini berlaku hingga pameran Agus Suwage: The Theater of Me berakhir pada 15 Oktober 2022

“Saya bersyukur bisa bertumbuh di tengah karya-karya besar, dimana seni selalu menjadi topik utama dalam diskusi keluarga. Kedua orangtua saya adalah kolektor seni dan mereka menanamkan bibit apresiasi akan seni yang tinggi sejak saya masih anak-anak. Saya merasa antara seni dan specialty coffee memiliki kesamaan. Keduanya sangat personal dan erat dengan kedewasaan, dalam produksi dan apresiasinya. Kolaborasi antara Common Grounds, Museum MACAN, dan Agus Suwage bukanlah cara absolut dalam menikmati sesuatu, melainkan sebuah dorongan bagi banyak orang untuk mengakui dan menghargai sebuah proses penciptaan dari sebuah mahakarya, dan kami bangga menjadi bagian dari upaya ini. Kami berharap kolaborasi ini dapat menjadi riak yang mampu menembus banyak batasan dan kalangan untuk mendalami dan menghargai karya seni secara langsung. Karena seperti kopi, sebuah karya dapat lebih ‘berbicara’ ketika dinikmati dengan lebih dari satu indera.”, jelas Aston Utan, co-founder, Common Grounds.