Sukses

Lifestyle

5 Cara Mengetahui Seseorang Berbohong Menurut Psikolog

Fimela.com, Jakarta Berinteraksi dan berbincang dengan orang lain memang menyenangkan. Namun dalam beberapa situasi terutama situasi penting, kita perlu waspada akan kejujuran orang. Tidak ada orang yang ingin dibohongi, tetapi kenyataannya banyak kebohongan yang dilakukan orang-orang disekitar kita. Banyak alasan yang mendorong orang lain untuk berbohong, entah alasan yang baik atau untuk terhindar dari masalah.

Melansir dari Mindbodygreen, psikolog mengatakan ada beberapa hal yang menjadi tanda seseorang sedang berbohong. Ingin tahu apa saja? Simak penjelasan berikut ini.

1. Bahasa Tubuh

Bahasa tubuh adalah tanda paling dasar untuk melihat seorang pembohong. Beberapa bahasa tubuh yang dapat dideteksi antara lain:

  • Gelisah
  • Sering menyentuh rambut atau wajah
  • Menyilangkan tangan
  • Menghindari tatapan mata
  • Menghindari interaksi

Bahasa tubuh di atas menandakan ketidaknyamanan yang bisa muncul dari tindakan berbohong. Walaupun tidak sepenuhnya bahasa tubuh ini menandakan seseorang sedang berbohong, namun gerakan tidak nyaman cenderung diakibatkan oleh perasaan gelisah saat menutupi kebenaran.

2. Pola Berbicara

Setelah melihat bahasa tubuh yang menjadi tanda dasar seseorang berbohong, memerhatikan pola bicara menjadi tanda selanjutnya. Studi mengatakan orang yang berbohong cenderung menggunakan pola berbicara seperti:

  • Jumlah kata lebih banyak
  • Kata ganti orang ketiga
  • Bahasa tidak sopan
  • Melibatkan angka

Selain itu, orang yang menyembunyikan kebenaran cenderung lebih sedikit menjelaskan sebab akibat dari suatu masalah atau peristiwa.

3. Menghindari Pertanyaan, Percakapan, atau Orang yang Dibohongi

Saat seseorang berbohong, mereka cenderung bercerita lebih banyak untuk menghindari pertanyaan menjebak dari lawan bicara. Cara ini dilakukan untuk membuat lawan bicara terdistorsi. Bahkan bukan hanya menghindari pertanyaan, orang yang berbohong cenderung menghindari dari orang yang dibohongi.

4. Cerita yang Berlebihan

Mengarang cerita secara berlebihan biasa dilakukan orang yang berbohong untuk memperkuat cerita mereka. Studi menemukan bahwa orang yang berbohong cenderung menggunakan kata-kata yang berlebihan dan menghindari jawaban yang to the point.

5. Salah saat Mengulang Cerita

Kebohongan yang besar membuat seseorang mudah melupakan detail kecil yang disampaikan. Apalagi saat ceritanya berlebihan, orang yang berbohong tidak mampu mengulang cerita yang sama saat ditanyakan kembali. Mereka cenderung melupakan detail penting pada kebohongan mereka sebelumnya karena hal tersebut berasal dari khayalan saja. Bahkan, tiap detail yang diberikan tidak berkesinambungan dengan peristiwa yang terjadi.

Dibohongi orang lain memang bukan hal menyenangkan. Kita tidak dapat mengontrol tindakan orang lain, namun kita dapat menghindari melakukan perilaku serupa.

Penulis: Mufiidaanaiilaa Alifah S.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading