Sukses

Lifestyle

Penyebab dan Cara Mengatasi Keseleo yang Kamu Alami

Fimela.com, Jakarta Keseleo atau terkilir adalah cedera mekanis yang terjadi pada ligamen dan tendon. Keseleo dapat terjadi di bagian pergelangan tangan atau kaki.

Gejala keseleo dapat beragam, tergantung pada tingkat keparahannya. Keseleo ringan biasanya hanya menyebabkan sedikit nyeri dan tidak terlalu mengganggu pergerakan, sedangkan keseleo yang parah dapat menimbulkan nyeri berat hingga mati rasa, serta menghambat pergerakan.

Namun keseleo yang ringan sekalipun cukup mengganggu aktivitas sehari-hari. Lalu apa penyebab keseleo? Simak penjelasannya berikut ini beserta cara mengatasinya.

Penyebab Keseleo

Penyebab utama keseleo adalah meregangnya ligamen, otot, dan tendon, secara berlebihan. Keseleo umumnya terjadi ketika seseorang melakukan aktivitas yang menimbulkan tekanan pada sendi, seperti:

  • Berjalan atau berolahraga di jalanan yang tidak rata
  • Melakukan gerakan berputar saat berolahraga, seperti dalam olahraga atletik
  • Melakukan pendaratan atau terjatuh pada posisi yang salah
  • Menerapkan teknik latihan yang salah saat berolahraga

Faktor Risiko

Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami keseleo, yaitu:

  • Jarang melakukan aktivitas fisik atau berolahraga
  • Memiliki berat badan berlebih atau obesitas
  • Menggunakan perlengkapan olahraga yang tidak tepat, seperti sepatu yang sudah tidak layak pakai
  • Tidak melakukan peregangan otot atau pemanasan sebelum berolahraga
  • Memaksa tubuh untuk melakukan aktivitas ketika tubuh sedang lelah atau dalam kondisi yang kurang baik
  • Melakukan aktivitas pada kondisi lingkungan yang kurang baik, seperti permukaan tanah yang basah dan licin
  • Memiliki riwayat keseleo sebelumnya

Cara Mengatasi Keseleo

Untuk mengatasi keseleo yang ringan, kamu bisa melakukan perawatan mandiri di rumah dengan metode rest, ice, compression, dan elevation (RICE). Berikut ini adalah penjelasannya:

1. Rest, dengan mengistirahatkan bagian yang cedera, misalnya menggunakan kruk setidaknya selama 2 hari atau sampai nyeri berkurang

2. Ice, dengan mengompres bagian yang cedera menggunakan es yang dibalut handuk selama 15–20 menit setiap 3 jam, selama 3 hari

3. Compression, dengan melilitkan perban elastis pada bagian yang cedera untuk mengurangi pembengkakan

4. Elevation, dengan memosisikan bagian yang cedera lebih tinggi dari tubuh, terutama ketika sedang berbaring atau duduk.

Selain melakukan metode RICE, kamu juga bisa mengonsumsi obat antinyeri yang bisa dibeli bebas, seperti paracetamol atau ibuprofen, sesuai dengan petunjuk dalam kemasan.

Untuk mempercepat pemulihan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

  1. Hindari mandi air panas, sauna, atau kompres panas, karena bisa membuat pembuluh darah melebar sehingga memperburuk pembengkakan dan memar.
  2. Jangan mengonsumsi minuman beralkohol karena bisa memperburuk pembengkakan.
  3. Hindari aktivitas fisik atau olahraga berat dengan melibatkan bagian yang cedera, seperti lari, karena dapat memperburuk keseleo.
  4. Jangan memijat bagian yang cedera, karena bisa memperparah pembengkakan dan berisiko menyebabkan sindrom kompartemen. Pemijatan biasanya baru dapat dilakukan 3 hari setelah cedera, atau ketika rasa nyeri sudah berkurang.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading