Sukses

Lifestyle

Revolusi Hotel Lawas yang Kini Jadi Tempat Nongkrong Generasi Milenial

Fimela.com, Jakarta Bicara soal tempat nongkrong, generasi milenial lebih akrab dengan kafe maupun restoran dengan konsep kekinian. Namun pernahkah kamu mendengar hotel sebagai sebuah tempat nongkrong?

Pada masanya, beberapa hotel di Jakarta sempat hits di kalangan anak muda sebagai tempat nongkrong. Melambangkan image keren bagi siapapun yang nongkrong dan menghabiskan waktu bersama teman-teman di dalam hotel.

Grand Sahid Jaya menjadi salah satu hotel yang terkenal pada masanya. Selesai dibangun pada 1974, Grand Sahid Jaya sempat menjadi salah satu hotel ternama yang menjadi destinasi masyarakat Jakarta untuk menghabiskan waktu dan merayakan sebuah momen. Namun seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan jaman, Grand Sahid Jaya dipandang sebagai salah satu hotel tua di Jakarta.

Di bawah asuhan Venny Artha selaku General Manager Grand Sahid Jaya, Jakarta, hotel ini ingin menjadi sebuah destinasi sekaligus tempat nongkrong yang mendekatkan generasi milenial terhadap budaya Indonesia.

"Memang tantangan yang pertama itu adalah image. jadi kalau orang ditanya, tahu Grand Sahid ngga? Tahuu. Tapi tau apanya, itu kan hotel tua, itu kan hotel tradisional," kata Venny kepada Fimela.

 

Pertahankan sentuhan Indonesia

Venny menyebut bahwa Grand Sahid Jaya memiliki filosofi yang sangat Indonesia dengan sentuhan tradisional khususnya, budaya Jawa. Sayangnya, globalisasi yang terus terjadi membuat generasi milenial menjadi begitu asing dengan budaya Indonesia. Untuk itu, Venny berusaha menyusun sejumlah strategi untuk memberikan sedikit sentuhan modern pada hotel yang memiliki nuansa tradisional itu.

Terlebih sebagai hotelier, Venny memiliki banyak pengalaman di hotel yang lebih muda dan modern. Mulai dari Marriott Group hingga Hilton Group yang menjadi portofolio Venny untuk mengembangkan Grand Sahid Jaya sebagai hotel yang modern dengan sentuhan kontemporer.

"Pelan-pelan kita mulai dari Bengawan Solo yang kita bikin kayak mini galeri. Jadi ada ceritanya dan mereka bisa belajar. menurutku itu bisa jadi daya tarik tersendiri. Walaupun Indonesia, tapi kita ngga norak. Sehingga anak-anak muda merasa ngga malu untuk nongkrong di sini," jelas Venni.

 

Gandeng seniman lokal

Pada pengembangannya, Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta menggandeng sederet seniman lokal untuk menuangkan hasil karyanya. Mulai dari gebyok, ukuran sampai pahatan merak, dan juga lukisan yang berisikan cerita kisah pewayangan, seperti Parikesit dan Pandawa Lima. Sehingga setiap tamu yang berkunjung dapat mengetahui tentang sejarah dan merasakan pengalaman nongkrong yang menyenangkan.

Mendatang, Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta akan memulai proses renovasi kamar yang berjumlah 450. Setiap kamar didesain ulang oleh seorang desainer interior sehingga menghasilkan sebuah konsep modern kontemporer. Dengan tetap mempertahankan sentuhan Indonesia yang menjadi DNA dari Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.

Tidak berhenti pada pembaharuan interior hotel, Hotel Grand Sahid Jaya juga turut menggelar kegiatan yang mungkin menarik minat generasi milenial. Mulai dari konser, workshop, sampai event kekinian yang memungkinkan generasi milenial untuk terlibat.

 

Staf muda

Pandemi COVID-19 yang membuat hotel ini terpaksa tutup justru menjadi momen untuk memperbaharui diri. Di mana hampir seluruh staf yang melayani tamu merupakan staf baru. Dengan harapan bisa memberikan pelayanan yang memang dibutuhkan oleh generasi milenial maupun generasi yang lebih tua.

"Hotel ini memang 50 tahun, tapi stafnya baru semua. kayaknya saya yang paling tua. waktu pandemi kan tutup, semua diselesaikan. 2020 saya join, pandemi lalu tutup, saya eliminasi yang sudah senior. Kami itu tim produk pandemi semua. Ada beberapa staf di engineering tetap dipertahankan untuk kita tahu historikal hotel ini," tutup Venny.

Dari upaya ini, jumlah pengunjung Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta dari tahun lalu meningkat 30-40 persen.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading