Sukses

Lifestyle

4 Hal Berikut Dapat Mengasah Empati Kamu

Fimela.com, Jakarta Manusia hidup secara berkelompok dan dalam lingkungan yang beragam pula. Berbagai latar belakang, asal usul, kepercayaan, perspektif, dan sudut pandang tergabung dalam lingkungan. Ketika bepergian ke luar lingkungan tempat tinggal misalnya seperti kantor, kampus, sekolah, pasar, dan tempat lain. Kamu menyadari bahwa tidak semua hal sesuai dengan paham yang kamu yakini saat ini. Ada konflik yang mungkin saja bisa mendorong kamu untuk berempati

Empati merupakan kemampuan yang penting untuk dimiliki oleh seseorang agar mudah memahami apa yang orang lain rasakan. Berikut hal-hal yang dapat membantu kamu untuk mengasah empati

Apa itu Empati?

Melansir dari laman WebMD, Empati merupakan kemampuan untuk memahami situasi yang dialami seseorang sehingga kamu dapat memproyeksikan secara visual terhadap dirimu sendiri. Jadi ketika seseorang di sekitarmu mengalami pengalaman yang kurang mengenakan, kamu dapat merasakannya seakan dirimu juga mengalaminya. Selain itu, Empati juga dikenal sebagai kemampuan untuk memberikan rasa kebaikan serta pengertian. Ini akan membantu kita dalam suatu hubungan untuk memahami kebutuhan, pengalaman, serta perasaan dari orang lain. 

Empati juga sering disamakan terhadap Simpati namun ternyata Empati dan Simpati adalah dua hal yang berbeda. Jika Simpati lebih fokus bagaimana merespon serta bereaksi pada situasi yang terjadi, Empati mengambil satu langkah lebih jauh hingga dapat memposisikan dirimu terhadap hal yang dirasakan oleh orang lain. 

Jenis-jenis Empati

Jika membicarakan tentang “Empati” secara umum biasanya dikaitkan dengan Emosi oleh seseorang kepada pihak lain. Namun ternyata ada dua jenis Empati yang harus kamu kenali.yaitu Emotional Empathy and Cognitive Empathy. Berikut penjelasannya. 

1 Emotional Empathy 

Sesuai dengan namanya Emotional empathy atau empati emosional merujuk ke kemampuan untuk merasakan hal yang serupa sebagai orang lain. Komponen kedua Emotional Empathy pada umumnya adalah rasa sakit akan kesulitan yang mereka hadapi, dan komponen ketiga yang dirasakan adalah rasa kasihan terhadap mereka. 

Jadi hal yang kamu rasakan bukan berarti berkaitan dengan orang tersebut secara lain melainkan perasaan dirimu akan rasa kecewa bahwa seseorang sedang berada di situasi yang buruk. 

2 Cognitive Empathy 

Cognitive Empathy merupakan cara bagaimana kamu dapat “merasakan” dan memahami perasaan seseorang. Kemampuan ini membutuhkan waktu untuk bisa dikuasai oleh seseorang karena lebih ke versi “upgrade” dari Emotional Empathy. 

Cognitive empathy melibatkan waktu untuk memahami bagaimana cara mengidentifikasi emosi-emosi serta kebiasaan yang ada pada orang lain.

Bagaimana cara kita merasakan empati?

Banyak ahli Neurosains yang percaya empati merupakan proses dari menstimulasikan emosi yang serupa dalam diri kita ketika kita melihat emosi yang sama pada orang lain. Hal ini disebut dengan Simulation Theory. Tetapi bukti terbaru menunjukkan manusia memiliki syaraf spesial di otak yang disebut dengan mirror neurons yang akan aktif ketika kita melihat dan merasakan berbagai emosi. Banyak ahli sains yang percaya empati dibentuk dari mirror neurons tersebut. 

Tetapi sebagian ahli sains percaya empati dibentuk dari intelektual. Idea ini didasarkan pada ketika kita merasakan empati ketika melihat orang lain dan mengerti secara intelektual bagaimana kita harus bereaksi dan dapat merasakan perasaan orang lain. 

4 Hal yang dapat mengasah empati

Setelah mengetahui definisi empati, ciri-ciri, dan bagaimana manusia bisa merasakan empati. Apakah kamu sudah lebih paham mengenai empati terhadap orang lain? Mungkin kamu penasaran cara apa yang digunakan untuk mengasah rasa empati. Berikut 4 hal yang dapat mengasah rasa empati yang dilansir dari The New York Times. 

1 Berbicara dengan orang baru

“Bagiku, kunci dari empati adalah rasa penasaran.” ujar Jodi Halpern, psikiater  dan bioethics profesor dari University of California, Berkeley, yang mempelajari tentang empati. “Inikah kehidupan orang lain alami?” 

Kamu bisa mencoba seperti mulailah mengobrol dengan orang lain ataupun mengajak teman atau tetangga yang mungkin kamu tidak tahu secara lebih mendalam untuk makan siam. Kamu bisa tanyakan apa yang sedang mereka lakukan dan kehidupan apa yang sedang mereka jalani.

2 Coba rasakan kehidupan orang lain

"Jangan hanya melihat dari sisi orang lain saja, bagaimana jika kamu coba berada di sisinya?" Ujar Helen Riess, Psikiater di Harvard Medical School dan kepala ilmuwan Empathetics. 

Kamu bisa mencoba dengan misalnya pergi ke tempat ibadah seperti gereja, atau masjid dan selama beberapa minggu dan amati bagaimana kegiatan di sana. Bagaimana orang-orang memperlakukan diri mereka dengan sama dan setara, hal ini dapat menumbuhkan rasa empati dalam dirimu.   

3 Akui kita semua punya prasangka pada orang lain

Kita semua memiliki prasangka tertentu pada orang lain. Mengakui adalah tahap pertama dan tacking action adalah tahap kedua untuk menghadapinya. 

Claire Cain Miller penulis untuk the New York Times membagikan pengalamannya. Aku mulai: Aku datang untuk riset serta menulis artikel ini berdasarkan pengalamanku, privileges dan biases. Aku berusaha untuk merefleksikan berbagai sudut pandang di sini, namun aku juga yakin missed beberapa. Seperti yang kamu baca, cobalah untuk memikirkan pengalaman=pengalaman mu dan ambil yang paling relevan untukmu.

4 Membela orang lain 

Terakhir hal-hal yang dapat mengasah empati adalah ketika kita membela orang lain. Empati dapat membantu kita untuk berbuat baik pada orang lain. Contohnya ketika dalam suatu Forum Group Discussion, setiap orang mungkin saja ingin memberikan pendapatnya. Namun biasanya ketika seseorang sedang berpendapat, pihak lain akan mudah untuk menginterupsi serta menyanggah. Di sini kamu bisa take action.

Ketika seseorang menginterupsi kamu dapat bilang: “Menurutku dia masih memberikan idea nya, pastikan dia memiliki kesempatan untuk menyelesaikan pembicaraan sebelum kita masuk ke cara selanjutnya. 

Itulah informasi mengenai empati mulai dari definisi hingga hal-hal yang dapat mengasah empati. Semoga dengan informasi ini kamu dapat terus menciptakan dampak positif terhadap kemampuan berempati yang kamu punya ya.

Penulis: Tisha Sekar Aji

Hashtag: #Timeless 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading