Sukses

Lifestyle

Mengenal Mental Illness, Mulai dari Penyebab Hingga Cara Penanganannya

Fimela.com, Jakarta Selain isu pandemi dan krisis ekonomi, isu lain yang juga viral dan ramai dibicarakan ialah isu mental illness. Banyaknya selebriti yang melakukan tindak bunuh diri membuat banyak orang akhirnya menyadari bahwa mental illness sangat begitu dekat dalam kehidupan sehari-hari karena siapapun bisa mengalaminya.

Semenjak itu, isu kesehatan mental pun menjadi topik pembicaraan dimana-mana, beberapa orang secara kreatif membuat berbagai konten untuk mengingatkan bahwa isu kesehatan mental atau mental illness adalah isu penting dan ajakan untuk memberikan pertolongan pada siapapun yang tengah mengalaminya.

Viralnya isu ini memberikan dampak yang positif bagi banyak orang karena kini rasa kepedulian antar sesama semakin meningkat. Bantuan pun semakin mudah didapatkan bagi mereka yang mengalami mental illness. Tidak ada lagi cemooh atau diskriminasi terhadap orang yang mentalnya sedang terganggu, tentu ini adalah perubahan baik yang patut diapresiasi.

Nah, untuk kamu yang penasaran atau ingin tahu informasi lebih banyak soal mental illness bisa melihat ulasannya berikut ini. Fimela.com akan mengulas secara lengkap mengenai mental illness, mulai dari penyebab hingga cara penanganannya. Simak ulasan selengkapnya dibawah ini.

Seputar Mental Illness dan Gejalanya

Mental illness atau gangguan kejiwaan adalah kondisi gangguan mental, perilaku dan emosional, yang akan menyulitkanmu dalam bekerja, bersosialisasi, dan beraktivitas lain. Sama seperti penyakit fisik yang berbeda-beda jenis dan tingkat keparahannya, gangguan kejiwaan pun memiliki beberapa jenis.

Ada berbagai macam gejala mental illnes, berdasarkan jenis gangguan mental tersebut. Gejala yang terjadi bisa menyerang fisik maupun kondisi psikologis, serta berpengaruh pada emosi dan pikiran. Contoh-contohnya antara lain:

  • Selalu merasa sedih dan sukar bahagia.
  • Kebingungan saat berpikir serta menurunnya kemampuan untuk berkonsentrasi
  • Perasaan cemas yang berlebihan dan tidak terkendali
  • Sering merasa takut tanpa sebab
  • Munculnya perasaan bersalah yang terus-menerus
  • Suasana hati yang sering berubah-ubah
  • Cenderung menghindar dari teman dan aktivitas yang disukai
  • Sering merasa lelah dan tidak berenergi, tapi sulit tertidur
  • Terpisah dari kenyataan, delusional atau berhalusinasi
  • Tidak mampu menanggulangi masalah atau stres
  • Sulit memahami situasi dan orang di sekitar
  • Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dan penyalahgunaan obat terlarang
  • Perubahan signifikan pada pola makan
  • Perubahan pada hasrat atau dorongan seksual
  • Kemarahan yang berlebihan dan mengarah pada kekerasan
  • Pikiran untuk mengakhiri hidup

Terkadang gejala mental illness juga dapat ditunjukkan dan dirasakan secara fisik, misalnya nyeri punggung, sakit perut, sekit kepala atau nyeri dan rasa sakit yang tidak dapat diketahui penyebabnya.

Penyebab Mental Illness

Walaupun mental illness adalah situasi yang sulit dijelaskan atau digambarkan oleh penderitanya namun penyebabnya sangatah jelas. Secara umum, gangguan mental disebabkan oleh faktor yang bervariasi, dari genetik atau faktor keturunan, maupun lingkungan. Berikut adalah penyebab munculnya mental illness pada diri seseorang:

Faktor genetik

Penyakit mental bisa diwariskan dari garis keturunan. Gen tertentu bisa membawa risiko terjadinya penyakit mental.

Paparan saat dalam kandungan

Konsumsi alkohol, penyalahgunaan obat-obatan, paparan zat kimia berbahaya dan beracun pada ibu hamil, berisiko menyebabkan gangguan pada janin, termasuk risiko gangguan mental terhadap perkembangannya.

Senyawa kimia di otak

Neurotransmitter adalah zat kimia pada otak kita yang berfungsi membawa sinyal saraf ke seluruh bagian tubuh. Ketika jaringan saraf dan zat kimia ini terganggu, fungsi penerima saraf berubah, dan bisa mengarah memicu depresi maupun gangguan emosi lain.

Bentuk dari Mental Illness

Mental illness memiliki bentuk gangguan yang berbeda-beda. Gangguan tersebut terbagi menjadi dua yakni, gangguan kecemasan dan gangguan mood. Adapun bentuk dari gangguan tersebut yakni:

Gangguan kecemasan

Kondisi ini dikenal juga dengan sebutan anxiety disorder atau gangguan anxietas, dan merupakan tipe yang paling banyak ditemui. Penderita anxiety disorder memiliki kecemasan berlebihan terhadap situasi atau hal tertentu. Ini yang menyebabkan seseorang cenderung menghindar dari berbagai kondisi. Yang termasuk gangguan kecemasan adalah:

  • Gangguan kepanikan, yaitu rasa takut akan hal buruk yang bisa membatasi gerak-gerik seseorang
  • Fobia, bisa berupa fobia objek atau benda ataupun fobia sosial, berupa ketakutan akan dinilai dan dihakimi oleh orang lain, serta agorafobia, (ketakutan terjebak di situasi sulit)
  • Obsessive-compulsive disorder (OCD), yaitu saat seseorang mengalami ketegangan pikiran akan hal tertentu (obsesi), dibarengi dengan dorongan kuat untuk melakukan tindakan tertentu berulang-ulang (compulsion)
  • Post-traumatic stress disorder (PTSD), atau gangguan stres pasca trauma. Kondisi ini rentan terjadi pada individu yang mengalami atau menyaksikan kejadian traumatis. Trauma ini berlanjut dan penderitanya merasakan ketakutan berkepanjangan, terhadap hal-hal di luar kontrolnya.

Gangguan mood

Kondisi ini merupakan gangguan emosi yang membuat suasana hati penderitanya berubah-ubah, mulai dari gembira, menjadi marah atau murung. Beberapa jenis gangguan mood ini adalah:

Depresi mayor:

Penderita depresi ini tidak lagi merasa tertarik atau menikmati acara atau aktivitas yang semula disukai. Biasanya kondisi juga disertai rasa sedih berkepanjangan.

Bipolar:

Gangguan ini dulu disebut manic-depressive illness. Penderitanya mengalami fase eforia (mania) dan fase depresi secara berganti-ganti.

Gangguan depresi persisten:

Dulunya gangguan ini disebut dysthimia, yaitu gangguan depresi yang bersifat kronis dan berlangsung dalam jangka panjang.

Seasonal affective disorder:

Kondisi ini adalah gangguan depresi yang disebabkan karena kurangnya paparan sinar matahari. Terjadi saat cuaca sedang dingin.

Cara Penanganan Mental Illness

Jika kamu atau teman kamu mengalami mental illness maka sebaiknya segera diobati dengan penanganan yang tepat. Baik itu masih ditahap ringan atau sudah akut, mental illness harus ditanggapi dengan serius dan tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Sebagai informasi, ada beberapa metode untuk membantu orang-orang dengan masalah kesehatan mental, antara lain melalui:

Psikoterapi

Terapi ini menggunakan metode interaktif dengan pendekatan psikologis. Dikenal juga dengan terapi berbicara, psikoterapi dilakukan melalui “curhat” antara pasien dan terapis.

Pengobatan

Obat-obatan bisa diberikan oleh dokter spesialis kejiwaan atau psikiater untuk meringankan gejala yang dirasakan.

Berbeda jenis mental illness, maka berbeda pula penanganannya. Jenis gangguan psikotik yang menyerang pikiran biasanya bisa diobati secara medis. Sementara itu, gangguan kepribadian lebih baik ditangani dengan psikoterapi. Namun, hasilnya juga akan berbeda-beda pada setiap individu karena tergantung respon dari tiap penederitanya itu sendiri.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading