Sukses

Lifestyle

Ciri-Ciri Karya Ilmiah yang Ideal, Lengkap Beserta Pengertian dan Strukturnya

Fimela.com, Jakarta Ada perbedaan yang jelas antara karya ilmiah dengan karya non ilmiah. Karya tulis ilmiah ditulis berdasarkan kenyataan ilmiah atau dengan memperhatikan syarat-syarat ilmiah yang diperoleh berdasarkan penelitian. Ditulis setelah mendapatkan suatu masalah, lalu diikuti dengan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, analisa, dan kesimpulan yang diperoleh, serta dilaporkan menjadi naskah tersendiri.

Karya ilmiah sendiri biasanya digunakan dalam ranah akademik sebagai bukti pengabdian profesi maupun tugas dan syarat kelulusan kuliah. Untuk menulis karya ilmiah, kamu tentunya harus memahami seluk beluknya, baik dari isu yang akan kamu teliti maupun literasi pemahaman penyusunan karya ilmiah yang baik dan benar.

Hal ini karena karya ilmiah bukan hanya saja berisi opini tetapi juga berisi data dan fakta yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Melalui karya ilmiah, kamu bisa mendapatkan dan menghasilkan informasi secara akurat serta menemukan hal-hal baru yang selama ini hanya menjadi hipotesis atau dugaanmu semata.

Nah, untuk kamu yang sedang mendapatkan tugas untuk membuat karya ilmiah, ada baiknya kamu memahami secara lebih mendalam mengenai karya ilmiah itu sendiri. Fimela.com kali ini akan mengulas ciri-ciri karya ilmiah yang ideal, lengkap beserta pengertian dan strukturnya.

Pengertian Karya Ilmiah

Sebelum membahas lebih jauh, kamu perlu tahu pengertian dari karya ilmiah itu sendiri.  Karya tulis ilmiah adalah karya tulis yang menyajikan fakta umum dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, terdapat banyak ruang bagi adanya variasi, namun variasi-variasi yang ada itu tak mungkin diklasifikasikan. Karya tulis ilmiah ditulis berdasarkan fakta, dan dapat dibuktikan kebenarannya.

Karya ilmiah ditulis dengan bahasa yang resmi dan formal sesuai dengan ejaan yang disempurnakan, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum. Memang, tidak semua fakta umum itu bernilai ilmiah sehingga tidak dapat dipakai untuk bahan dasar penulisan ilmiah. Biasanya fakta yang bisa dimasukkan kedalam karya ilmiah adalah fakta yang memiliki sumber ilmiah atau sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.

Ciri-Ciri Karya Ilmiah

Karya tulis ilmiah memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan karya non ilmiah. Tentu saja ciri-ciri ini nantinya akan menjadi pedoman bagi setiap penulis maupun peneliti yang ingin membuat karya ilmiah. Berikut beberapa ciri-ciri dari karya ilmiah yang perlu kamu tahu:

1. Reproduktif dan Tidak Ambigu

Ciri karya ilmiah yang pertama ialah reproduktif dan tidak ambigu yang artinya setiap karya ilmiah yang dibuat oleh penulis atau peneliti harus dapat diterima dan dimengerti oleh pembacanya. Untuk menjamin hal tersebut, maka sebaiknya suatu karya ilmiah tidak ambigu dalam memaparkan isu maupun menampilkan hasil penelitian.

2. Harus Objektif dan Hindari Kesan Emotif (Emosional)

Ciri-ciri karya ilmiah yang kedua yakni harus objektif dan tidak boleh emotif atau dibuat dengan dasar perasaan penulis itu sendiri. Hal ini penting agar karya ilmiah yang dibuat dapat menjadi suatu karya objektif bukan berpihak pada emosi penulis.

3. Menggunakan Bahasa yang Baku dan Memerhatikan Cara Penulisan yang Tepat

Ciri-ciri karya ilmiah yang ketiga yakni mengharuskan sebuah karya ilmiah untuk ditulis menggunakan bahasa yang baku dan juga memerhatikan cara penulisan yang tepat. Bahasa yang baku maksudnya disini adalah bahasa yang formal dan resmi sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

4. Menggunakan Kaidah Keilmuan

Ciri-ciri karya ilmiah yang keempat yakni sebuah karya ilmiah harus ditulis dan disusun dengan kaidah keilmuan. Kaidah keilmuan disini maksudnya adalah metodologi penelitian yang harus diperhatikan oleh penulis karena dengan metodologi, karya ilmiah memiliki kerangka pemikiran yang logis.

5. Berkohesi dan Menggunakan Kalimat yang Efektif

Ciri-ciri karya ilmiah yang kelima ialah berkohesi dan menggunakan kalimat yang efektif. Berkohesi disini maksudnya adalah antara satu bab dengan bab yang lain harus memiliki kesinambungan serta isi yang saling berhubungan. Kemudian, hindari penggunakan kalimat yang tidak efktif alias bertele-tele dalam menulis sebuah karya ilmiah.

Struktur Karya Ilmiah

Sesuai dengan ciri-cirinya, karya ilmiah ditulis menggunakan kaidah penulisan dan keilmuan yang tepat, maka dari itu karya ilmiah memiliki struktur umum yang biasa digunakan oleh para peneliti dan penulis. Walaupun beberapa sumber lain menuliskan ada banyak struktur yang terdapat dalam karya ilmiah, namun secara garis besar struktur karya ilmiah adalah seperti berikut ini:

Bagian Pendahuluan

Bagian pendahuluan ini berisi dasar dalam penelitian ilmiah yang dilakukan, masalah yang diangkat, dan mekanisme dari penyelesaian masalah tersebut.

Bagian Isi dan Pembahasan

Bagian dari isi dan juga pembahasan ini biasanya terdiri dari satu atau dua bab, dengan jumlah bab yang tergantung pada seberapa pelik pembedahan dan pembahasannya dari bahan penelitian itu sendiri.

Bagian Penutup dan Kesimpulan

Bagian dari kesimpulan ini adalah hasil analisis penelitian dari bagian isi dan pembahasan. Dengan kesimpulan yang disampaikan di bagian yang berupa penjelasan singkat dan padat, tentang hasil analisis. Biasanya bagian ini terdiri dari satu bab saja dan ditambah juga dengan paparan saran.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading