Sukses

Lifestyle

Unisono adalah Bernyanyi dengan Satu Suara, Berikut Penerapan dan Cara Melatihnya

Fimela.com, Jakarta Unisono bisa jadi bukanlah istilah yang sering kamu dengar dalam kehidupan sehari-hari, namun istilah ini cukup menarik untuk diulik. Unisono adalah istilah yang populer dalam bidang musik. Unisono dikenal sebagai teknik bernyanyi dan bermain alat musik. Namun, lebih sering diterapkan dan melekat untuk menyanyikan sebuah lagu.

Unisono adalah bernyanyi dengan satu suara secara berkelompok. Untuk jenis suaranya, sama semua dan seolah melebur ketika bertemu tanda Unisono dalam sebuah paduan suara. Dikutip dari laman kemendikbud.go.id bahwa, bernyanyi Unisono tidak dapat dilakukan seorang diri, tetapi dilakukan oleh sekumpulan orang dengan satu suara.

Penerapan teknik bernyanyi Unisono adalah kerap digunakan untuk menyanyikan lagu-lagu daerah oleh beberapa suku di Indonesia. Modelnya hanya mengandalkan melodi pokoknya saja.

Untuk lebih jelasnya, Fimela.com kali ini akan mengulas tentang unisono beserta penerapan dan cara melatih vokalnya. Dilansir dari Liputan6.com, simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Seputar Unisono

Unisono adalah teknik bernyanyi yang biasa dilakukan oleh kelompok paduan suara. Menggunakan satu suara yang selaras antara satu orang dengan anggota yang lainnya.

Dari bahasa, Unisono berasal dari bahasa Italia yang diartikan sebagai satu suara. Widodo (2016) menjelaskan asal mula kata Unisono. Uni memiliki arti satu dan Sono memiliki arti suara. Secara bahasa, Unisono adalah satu suara.

Pengertian Unisono yang populer dan kerap digunakan adalah teknik bernyanyi dengan satu suara atau satu nada secara berkelompok. Sederhananya, Unisono adalah bernyanyi dengan satu suara secara berkelompok.

Bila semua penyanyi dalam paduan suara memainkan nada sama maka cara menyanyi ini disebut Unison (Susan, A. 2015). Tidak hanya teknik bernyanyi, sebenarnya Unisono bisa diterapkan ketika memainkan alat musik dengan nada yang sama.

Penerapan Unisono

Unisono adalah istilah yang erat kaitannya dengan musik. Penerapan Unisono untuk bernyanyi adalah berdasar pada nada dalam satu suara. Contoh yang bisa diambil adalah ketika kelompok paduan suara menyanyi dengan jenis suara tenor, sopran, alto, dan bas. Saat Unisono diterapkan, maka semua jenis suara akan melebur dan dinyanyiakan secara bersamaan.

Untuk penerapan Unisono dalam kelompok paduan suara Acapela, teknik menyanyi menggunakan satu suara saja. Misalnya menggunakan suara pria saja atau wanita saja, salah satunya. Partitur atau tulisan yang digunakan untuk menyimpan nada-nada untuk bernyanyi Unisono hanya mengandalkan melodi pokoknya saja. Lagu-lagu daerahlah yang bisa dinyanyikan dengan Unisono.

Banyak masyarakat di berbagai suku Indonesia yang menyanyikan lagu daerahnya dengan teknik Unisono. Maksudnya bernyanyi sesuai dengan melodi pokoknya saja. Dikutip dari laman repository.uhn.ac.id bahwa, teknik Unisono yang dipergunakan oleh paduan suara Beata Voce dalam menyanyikan lagu I Will Sing With The Spirit. Dinyanyikan oleh banyak orang dengan satu suara.

Cara Mudah Melatih Vokal dan Pernapasan

Bernapas dengan Irama

Cara melatih vokal dan pernapasan adalah bernapas dengan irama berbeda. Mulailah berlatih dengan bernapas pendek-pendek. Selain itu, kalian juga bisa berlatih dengan napas cepat selama kurang lebih 30 detik.

Setelah itu kalian bisa berlatih bernapas sedikit lebih panjang dengan irama lambat. Seperti sebelumnya, lakukan hal tersebut selama sekitar 30 detik. Kemudian akhiri latihan kalian dengan bernapas dalam-dalam secara tenang dan teratur selama 30 detik.

Tahukah kalian, mengubah irama dan panjang napas mampu meningkatkan kemampuan mengatur napas. Pastikan juga kalian dapat merasakan udara mengalir masuk ke dalam paru-paru. Khususnya saat kalian tengah menarik napas dalam-dalam.

Berlatih Buang Napas

Lakukan hal tersebut dengan embusan panjang yang terkendali. Biasakan juga kalian menarik napas dalam-dalam sebelum menyanyi atau berbicara. Tujuannya tentu agar kalian nantinya tidak kehabisan napas.

Berikutnya luruskan lengan ke depan dan arahkan jari telunjuk ke atas. Tarik napas dalam-dalam dan bayangkan jari telunjuk kalian adalah api lilin yang hendak dimatikan. Buang napas sebanyak 5 kali.

Pastikan kalian mengeluarkan embusan yang sama panjang dan memiliki kekuatan yang sama. Untuk diketahui, latihan ini mampu membuat napas kalian menjadi lebih bertenaga. Sehingga, suara yang dihasilkan nantinya tidak membosankan atau terdengar datar. Baik saat berbicara maupun bernyanyi.

Lakukan Lip Trill

Bagi yang belum tahu, lip trill dilakukan dengan cara menggetarkan bibir. Tujuan melakukan lip trill adalah agar suara yang dikeluarkan tidak cempreng. Jangan salah, pita suara yang terlalu sering digunakan untuk berbicara atau bernyanyi justru bisa rusak.

Jika sudah rusak, biasanya suara yang dikeluarkan akan cempreng. Untuk itu, alih-alih mengeluarkan suara rendah yang parau atau kasar dari tenggorokan bagian bawah, lebih baik belajar produksi suara dari bagian depan rongga mulut. Pertama tarik napas panjang sembari rapatkan bibir, lalu lakukan lip trill.

Caranya dengan mengalirkan udara melalui celah bibir hingga bibir bergetar dengan cepat. Jika sudah bisa, kalian bisa melakukan lip trill sembari bernyanyi semua nada naik turun sesuai rentang vokal. Kalian juga diperbolehkan bersenandung jika kesulitan melakukan lip trill. Cara ini berguna untuk memindahkan sumber suara dari tenggorokan ke mulut.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading