Sukses

Lifestyle

5 Mitos dan Fakta Korelasi IQ dengan Kesuksesan Seseorang

Fimela.com, Jakarta IQ atau Intelligence Quotient dianggap sebagai indikator kecerdasan seseorang. Bahkan, sering kali diasumsikan bahwa orang yang memiliki IQ lebih tinggi akan lebih sukses. Namun, benarkah demikian? Karena asumsi tersebut, tes IQ kerap terasa menakutkan. Padahal seharusnya tidaklah demikian.

Dilansir dari verywellmind.com, meskipun ada beberapa hubungan antara kecerdasan dengan pencapaian seseorang, bukti menunjukkan bahwa IQ tinggi bukanlah jaminan kesuksesan finansial, akademis, atau pun kreativitas seseorang. Kesuksesan seseorang melibatkan faktor-faktor yang jauh lebih kompleks.

Sebagai indikator kecerdasan, IQ dapat memberikan gambaran tentang kemampuan kognitif seseorang dalam menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Namun, kesuksesan seseorang juga dipengaruhi oleh banyak faktor lainnya, seperti keberanian, motivasi, keterampilan interpersonal, dan ketekunan. Oleh karena itu, menilai seseorang hanya berdasarkan IQ dapat menjadi pemikiran yang terlalu sempit, mengingat kecerdasan bersifat multi-dimensional.

Dilansir dari parentcircle.com, berikut beberapa mitos dan fakta terkait tingkat IQ dan kesuksesan seseorang.

Mitos pertama:

Diperlukan IQ yang tinggi untuk mencapai kesuksesan dalam hidup dan karir.

Faktanya:

Meskipun anak dengan IQ tinggi cenderung memiliki prestasi yang baik di sekolah, terdapat beberapa faktor lain yang juga penting untuk mencapai kesuksesan dalam hidup. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Robert Sternberg dalam American Journal of Management, ditemukan bahwa dibutuhkan kepercayaan diri dan ketegasan untuk mencapai tujuan karir seseorang.

Selain kecerdasan kognitif, diperlukan juga kecerdasan emosional dan sosial untuk membentuk hubungan profesional yang baik dan mampu mengelola konflik secara efektif. Para psikolog juga berpendapat bahwa manusia membutuhkan kemampuan untuk bangkit dari keterpurukan serta keterampilan pengaturan diri untuk bisa menghadapi kekecewaan dan kemarahan.

Mitos kedua:

IQ adalah satu-satunya cara yang berarti untuk mengukur kecerdasan anak.

Faktanya:

Metode tes IQ sering dikritik sebagai metode pengukuran kecerdasan yang hanya dilakukan secara sepihak. IQ seseorang dapat bergantung pada faktor-faktor lain di luar kendali, seperti stasus sosial dan ekonomi serta latar belakang budaya seseorang. Seorang psikolog, Howard Gardner bahkan mencetuskan teori kecerdasan majemuk untuk mencerminkan bahwa kecerdasan bukanlah sebuah konstruksi tunggal.

Mitos ketiga:

Cukup dengan mempelajari matematika dan sains dapat membantu anak sukses di sekolah dan di kemudian hari.

Faktanya:

Meskipun matematika dan sains sering kali dianggap sebagai tingkat kecerdasan seseorang, anak-anak tidak hanya harus fokus pada kedua mata pelajaran tersebut. Pembelajaran sains meningkatkan proses analitis dan kognitif, serta mendorong keterampilan pemecahan masalah melalui pola pikir yang linier. Sementara pelajaran lain seperti seni dan ilmu sosial mendorong anak untuk menggunakan proses seluruh otak secara holistik dalam memecahkan masalah yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan yang sesungguhnya.

Mitos keempat:

Semua aspek kecerdasan terukur dalam tes IQ.

Faktanya:

Tes IQ cenderung berfokus pada beberapa aspek tertentu dalam kecerdasan, seperti pemecahan masalah dan pemahaman verbal. Namun, tes tersebut sering kali tidak mewakili aspek kecerdasan lainnya seperti emosional, sosial, dan praktikal. Kecerdasan yang lebih luas dan beragam mungkin tidak tercermin sepernuhnya dalam skor IQ.

Mitos kelima:

IQ menentukan kualitas hidup seseorang.

Faktanya:

IQ hanyalah satu indikator dari banyak aspek kompleks manusia. Kualitas seperti etika kerja, kejujuran, empati, dan keterampilan sosial juga merupakan faktor penting dalam menilai seseorang. sukses dan kontribusi positif terhadap masyarakat tidak selalu sejalan dengan tingkat IQ, tetapi juga dengan karakter dan nilai-nilai individu.

Penulis: Maritza Samira

#BreakingBoundariesJanuari

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading