Sukses

Lifestyle

Sambut Perayaan Tahun Ular Kayu di Lion X Bali

Sejarah dan Kebiasaan dalam Perayaan Imlek

Fimela.com, Jakarta Dilansir dari lammuseum.wfu.edu, tahun Baru Imlek, yang juga dikenal sebagai Tahun Baru Lunar atau Festival Musim Semi, adalah festival paling penting di Tiongkok. Perayaan ini juga merupakan perayaan paling utama bagi keluarga dan mencakup libur nasional resmi selama satu minggu. Imlek atau Tahun Baru China adalah salah satu perayaan terpenting dalam budaya Tionghoa yang dirayakan di berbagai penjuru dunia. Perayaan ini memiliki akar sejarah yang panjang dan dipenuhi dengan tradisi yang kaya akan makna simbolis. 

Sejarah Tahun Baru Imlek

Sejarah Tahun Baru Imlek dapat ditelusuri hingga sekitar 3.500 tahun yang lalu. Tahun Baru Imlek telah berkembang selama periode waktu yang panjang dan adat istiadatnya mengalami proses perkembangan yang panjang pula. Beberapa orang percaya bahwa Tahun Baru Imlek berasal dari Dinasti Shang (1600–1046 SM), ketika orang-orang mengadakan upacara persembahan untuk menghormati dewa-dewa dan leluhur pada awal atau akhir setiap tahun.

Legenda populer tentang asal-usul Imlek menceritakan kisah makhluk buas bernama Nian yang muncul setiap akhir tahun untuk memangsa manusia dan ternak. Penduduk desa akhirnya menemukan cara untuk mengusir Nian dengan suara keras, cahaya terang, dan warna merah, yang hingga kini menjadi elemen penting dalam perayaan Imlek.

Kalender Tiongkok “Tahun” Ditetapkan pada Dinasti Zhou

Istilah Nian pertama kali muncul pada Dinasti Zhou (1046–256 SM). Sudah menjadi kebiasaan untuk mempersembahkan korban kepada leluhur atau dewa-dewa serta memuja alam guna memohon panen yang baik pada pergantian tahun.

Tanggal Tahun Baru Imlek Ditentukan pada Dinasti Han

Tanggal festival, yaitu hari pertama bulan pertama dalam kalender lunar Tiongkok, ditetapkan pada Dinasti Han (202 SM – 220 M). Kegiatan perayaan tertentu menjadi populer, seperti membakar bambu untuk menghasilkan suara keras.

Dinasti Wei dan Jin

Pada Dinasti Wei dan Jin (220–420 M), selain memuja dewa-dewa dan leluhur, orang-orang juga mulai menghibur diri. Kebiasaan berkumpul dengan keluarga untuk membersihkan rumah, makan malam bersama, dan begadang pada malam tahun baru berasal dari kalangan masyarakat umum.

Lebih Banyak Kegiatan Tahun Baru Imlek dari Dinasti Tang hingga Qing

Kemakmuran ekonomi dan budaya selama Dinasti Tang, Song, dan Qing mempercepat perkembangan Festival Musim Semi. Adat istiadat selama festival menjadi mirip dengan zaman modern. Menyalakan petasan, mengunjungi kerabat dan teman, serta makan pangsit menjadi bagian penting dari perayaan. Kegiatan hiburan lain muncul, seperti menonton tarian naga dan barongsai selama pasar malam, serta menikmati pertunjukan lentera. Fungsi Festival Musim Semi berubah dari yang bersifat religius menjadi hiburan dan sosial, seperti yang kita kenal sekarang.

Pada Masa Modern

Pada tahun 1912, pemerintah memutuskan untuk menghapus Tahun Baru Imlek dan kalender lunar. Kalender Gregorian diadopsi dan 1 Januari ditetapkan sebagai awal resmi tahun baru. Setelah tahun 1949, Tahun Baru Imlek diubah namanya menjadi Festival Musim Semi. Festival ini ditetapkan sebagai hari libur nasional.

Saat ini, banyak kegiatan tradisional yang mulai menghilang, tetapi tren baru mulai bermunculan. Gala Festival Musim Semi CCTV (China Central Television), belanja daring, amplop merah melalui WeChat, dan perjalanan ke luar negeri membuat Tahun Baru Imlek menjadi lebih menarik dan berwarna.

 

Kapan Tahun Baru Imlek Dirayakan?

Tanggal Tahun Baru Imlek ditentukan berdasarkan kalender lunar. Liburan ini jatuh pada bulan baru kedua setelah titik balik matahari musim dingin pada 21 Desember. Setiap tahun, Tahun Baru Imlek di Tiongkok jatuh pada tanggal yang berbeda dibandingkan kalender Gregorian, biasanya antara 21 Januari hingga 20 Februari.

Mengapa Disebut Festival Musim Semi?

Meskipun jatuh pada musim dingin, Tahun Baru Imlek dikenal luas sebagai Festival Musim Semi di Tiongkok. Hal ini karena dimulai dari "Awal Musim Semi" (salah satu dari dua puluh empat istilah dalam kalender Tiongkok yang sesuai dengan perubahan alam), yang menandai berakhirnya musim dingin dan awal musim semi. Festival Musim Semi menandai tahun baru pada kalender lunar dan melambangkan harapan untuk kehidupan yang baru.

Kebiasaan dalam Perayaan Imlek

1. Membersihkan Rumah

Menjelang Imlek, keluarga-keluarga Tionghoa membersihkan rumah sebagai simbol pembuangan nasib buruk dan persiapan untuk menyambut keberuntungan. Proses ini juga melibatkan dekorasi rumah dengan ornamen berwarna merah, seperti lentera dan kertas karakter “Fu” (福) yang berarti keberuntungan.

2. Makan Malam Keluarga

Malam sebelum Tahun Baru menjadi momen penting untuk berkumpul bersama keluarga dalam makan malam khusus. Hidangan yang disajikan, seperti ikan (melambangkan kelimpahan) dan kue keranjang (melambangkan keharmonisan), memiliki makna simbolis untuk keberuntungan di tahun yang baru.

3. Memberikan Angpao

Tradisi memberikan angpao atau amplop merah berisi uang adalah simbol pemberian keberuntungan. Biasanya, angpao diberikan oleh orang dewasa kepada anak-anak atau mereka yang belum menikah.

4. Kembang Api dan Petasan

Penggunaan kembang api dan petasan tidak hanya menambah kemeriahan, tetapi juga dipercaya mengusir roh jahat dan membawa suasana penuh semangat di awal tahun.

5. Barongsai dan Liong

Pertunjukan barongsai dan tarian naga menjadi hiburan yang khas selama perayaan Imlek. Gerakan energik dan irama musik yang dinamis dipercaya membawa keberuntungan dan mengusir energi negatif.

6. Sembahyang kepada Leluhur

Mengunjungi kuil atau melakukan sembahyang di rumah untuk menghormati leluhur adalah bagian integral dari perayaan Imlek. Tradisi ini mencerminkan rasa syukur dan penghormatan terhadap keluarga yang telah mendahului.

Rayakan Perayaan Tahun Ular Kayu di Lion X

Tahun Baru Imlek kali ini terasa semakin istimewa, bukan hanya karena kita menyambut Tahun Ular Kayu, tetapi juga karena liburan ini bertepatan dengan long weekend! Bagi Sahabat Fimela yang ingin mencari pengalaman berbeda untuk merayakan momen spesial ini, Lion X Bali adalah destinasi sempurna untuk merasakan kehangatan dan kemeriahan perayaan Imlek. 

Mulai tanggal 28 Januari sampai dengan tanggal 29 Januari 2025, Lion X akan menawarkan promosi “The Tales of the Snake” yang terdiri dari dua pilihan menu set dan juga menu a la carte spesial yang dibuat khusus untuk perayaan Imlek kali ini. Di bawah keahlian Chef Alex Kuan, pengalaman kuliner eksklusif ini menyajikan serangkaian hidangan yang menyoroti kekayaan dan keragaman masakan Cina.

Chef Kuan memulai menu set-nya dengan salmon premium Yee Shang dilengkapi dengan bebek asap dalam nasi emas renyah, yang melambangkan kemakmuran dan kebersamaan, dilanjutkan dengan Braised Fish Lip dengan berbagai macam makanan laut dalam sup tulang ikan laut, yang menyelaraskan cita rasa lembut makanan laut premium dalam kaldu yang kaya dan bergizi.

Pengalaman berlanjut dengan Wok-fried Tiger Prawn with Butter Golden Sand yang memanjakan, di mana udang yang lezat digoreng hingga keemasan dan dibalut dalam campuran mentega. Menambahkan sentuhan cita rasa yang tajam, Deep-fried Fish Snapper Fillet dengan Saus Kari Assam menawarkan tekstur yang renyah yang dipadukan dengan kari yang aromatik dan berbumbu.

Selain itu, Lion X juga akan menghidangkan salah satu menu andalannya yaitu Braised 8 Treasure Roasted Chicken with Leek in Cantonese Style, hidangan ayam yang lembut dan beraroma yang dipadukan dengan esensi masakan tradisional Kanton. Bagi penggemar pedas, Wok-fried Beef Fillet with Scallion in Szechuan Malak Sauce menghadirkan cita rasa yang berani di setiap gigitan. Menu ini juga menyajikan Wok-fried Glutinous Rice with Assorted Chinese Sausage, Honey Barbeque Pork, and Vegetables yang disajikan dalam pot tanah liat asli.

Untuk melengkapi pengalaman kuliner Imlek ini, Sahabat Fimela juga akan disuguhi Double-Boiled 8 Treasure Soup with Teow Chew Flavor, hidangan menenangkan yang kental akan tradisi, diikuti oleh Ubi Jalar Nian Gao, hidangan penutup manis yang memadukan kekayaan alami ubi jalar dengan taburan gula salju.

Selain itu, Lion X juga akan memberikan penawaran eksklusif dengan memberikan pertunjukan Bian Lian magician, Lion Dance, Barong Sai dan Guzheng yang dijadwalkan pada Tahun Baru Imlek.

Jangan lewatkan kesempatan emas untuk merayakan Tahun Baru Imlek dengan pengalaman kuliner yang tak terlupakan dan berbagai pertunjukan tradisional yang memukau di Lion X Bali. Dengan perpaduan hidangan istimewa yang kaya makna, hiburan budaya yang autentik, dan suasana eksklusif, perayaan ini dijamin akan memberikan kenangan indah bagi Sahabat Fimela dan keluarga. Mari sambut Tahun Ular Kayu dengan semangat baru, kebahagiaan, dan keberuntungan hanya di Lion X Bali! 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading