6 Tips Sederhana untuk Menstimulasi Kecerdasan Emosional Diri Sendiri

Sebelum terbiasa mengelola emosi, kamu perlu tahu dulu apa yang sedang kamu rasakan. Kadang kita marah, tapi ternyata yang sebenarnya muncul adalah rasa kecewa. Atau merasa galau, padahal sebenarnya takut. Memberi nama yang tepat pada emosi bisa jadi langkah pertama untuk memahami apa yang terjadi dalam diri.

Coba mulai dengan pertanyaan simpel ke diri sendiri, seperti “Sekarang aku lagi ngerasa apa, ya?” Kalau masih bingung, coba tulis di jurnal atau catatan harianmu. Semakin terbiasa mengenali perasaan sendiri, maka semakin bisa merespons situasi dengan tenang tanpa harus terburu-buru bereaksi.

2. Berani Terima Masukan dari Orang Lain

Sering kali, kita tidak sadar bagaimana sikap kita jika dilihat oleh orang lain. Padahal, feedback dari orang terdekat bisa jadi bahan refleksi yang sangat penting. Mereka bisa melihat sisi diri kita yang mungkin kita lewatkan—misalnya nada bicara yang tinggi saat stres atau kecenderungan menghindar saat ada konflik.

Biasakan tanya ke teman dekat atau pasangan, “Menurut kamu, aku biasanya gimana kalau lagi kesal?” Dengarkan jawabannya tanpa denial atau defensif. Tak melulu harus langsung berubah, tapi dengan menerima masukan, kamu sudah selangkah lebih maju dalam memahami diri sendiri.

Melatih mindfulness tak harus selalu dengan meditasi. Sahabat Fimela juga bisa mulai dengan duduk tenang selama lima menit, fokus pada napas, dan mengamati apa yang sedang dirasakan oleh tubuh atau pikiran—tanpa menghakimi. Latihan kecil ini bisa bantu kamu lebih tenang menghadapi hari, terlebih di tengah-tengah kesibukan. Nantinya, saat emosi datang, kamu akan jadi lebih siap menghadapinya, bukan langsung terseret atau terpancing. Sedikit-sedikit, kamu akan menjadi lebih jernih dalam melihat situasi. 

4. Gunakan Humor untuk Meredakan Emosi

Tertawa bisa jadi senjata rahasia untuk meredakan stres. Saat suasana mulai tegang atau pikiran lagi penuh, selipkanlah sedikit humor, meskipun bukan berarti semua hal bisa dijadikan bahan bercandaan. Akan tetapi, memiliki kemampuan untuk melihat sisi ringan dari situasi berat bisa membantu kamu tetap waras dan tidak bersikap terlalu keras dengan diri sendiri.

Faktanya, kondisi fisik punya pengaruh besar terhadap kestabilan emosi, seperti kurang tidur, makan tidak teratur, dan jarang bergerak bisa membuat kamu lebih mudah tersinggung atau merasa lelah secara emosional. Jadi, jaga tubuhmu sebaik mungkin, ya, sahabat Fimela! Cukup pastikan kamu tidur cukup, makan makanan bergizi, dan rutin bergerak meskipun ringan, seperi berjalan kaki, melakukan yoga, bahkan menari sambil dengar musik favorit untuk membantumu lebih segar.

6. Luangkan Waktu untuk Refleksi Diri

Refleksi diri itu ibaratkan kita sedang berbicara dari hati ke hati dengan diri sendiri. Tak harus menunggu momen besar, kamu bisa melakukannya di akhir hari atau akhir pekan. Tanyakan hal-hal simpel seperti, “Kapan aku merasa kesal minggu ini?”atau “Apa yang bikin aku merasa bersyukur hari ini?” Dari refleksi ini, kamu bisa mulai mengenali pola emosimu. Semakin kamu terbiasa refleksi, semakin kuat juga kepekaan emosionalmu.