Jennie BLACKPINK Kembali Populerkan S Body Shape, Ini Maknanya dalam Budaya Asia

Dikutip dari CNN, S Body Shape pertama kali dijadikan sebagai standar bentuk tubuh yang idel di era Edwardian. Bentuk tubuh ini sering kali dicapai dengan penggunaan korset yang menjadi pakaian dalam yang populer di akhir era Renaissance hignga abad ke-20. Pada masa itu korset dapat membantuk menonjolkan lekuk tubuh dengan menekan pinggang dan menyangga dada sehingga menciptakan siluet yang diinginkan.

Seiring dengan perkembangan budaya dan jaman, tubuh yang ideal tidak hanya merujuk pada satu bentuk. Di beberapa negara seperti di Asia dan Italia lebih menjadikan tubuh yang kurus dan langsing sebagai bentuk tubuh yang ideal.

Beda lagi di Afrika dan Spanyol yang menjadikan bentuk tubuh yang curvy sebagai bentuk tubuh yang ideal. Menampilkan bentuk tubuk berlekuk dengan pinggang tegas, pinggul yang penuh, dan dada yang besar. Sementara di beberapa negara Barat, seperti Amerika lebih menjadikan bentuk yang lean dan atletis sebaagai bentuk tubuh ideal.

Bentuk S Body Shape atau hourglass ini sendiri menjadi bentuk tubuh yang ideal di beberapa negara Amerika Latin, seperti Kolombia dan beberapa negara di Eropa. Namun karena adanya pertukaran budaya yang semakin mudah membuat tidak sedikit masyarakat Asia yang kini menyukai S Body Shape ini.

Beberapa artis Korea kerap tuai pujian dengan tampilan S Body Shape. Seperti Yuna ITZY, Karina aespa, Hanni NewJeans, Seulgi RedVelvet, hingga Yoo In Na. Selain genetik, deretan artis Korea Selatan ini mengatur serangkaian diet. Seperti dikutip dari Women's Health Magazine, jauh lebih mudah untuk mendapatkan bentuk tubuh ideal dengan berfokus pada diet daripada membakar lebih banyak lemak dari yang dimakan dengan berolahraga. Penasaran seperti diet yang dilakukan selebriti Korea Selatan ini?

1. Mengurangi konsumsi garam

Mantan member Sistar, Soyou, mengungkapkan diet dengan natrium rendah dan tinggi karbohidrat akan membantu membentuk S Body Shape yang baik. Hindari makan makanan yang diproses, seperti fast food atau frozen food yang kerap kali mengandung sangat banyak natrium dan lemak tidak sehat.

Natrium dapat mengikat air di dalam tubuh dalam tubuh kita dan membantu menjaga keseimbangan cairan baik di dalam maupun di luar sel. Jika kamu sering mengonsumsi makanan yang mengandung banyak garam, seperti banyak makanan olahan, tubuh Anda mungkin mulai menahan lebih banyak cairan yang membuat Anda tampak kembung.

2. Diet Keto

Secara umum, "diet ketogenik" yang tinggi lemak dan rendah karbohidrat berhasil karena saat kamu membatasi karbohidrat makanan, yang menjadi sumber energi utama tubuh, tubuh akan memecah lemak yang tersimpan dan menciptakan keton untuk digunakan sebagai energi. Ini berart kamu akan membakar lemak yang tersimpan untuk energi.