Cegah Penipuan Online, Belanja Aman di Musim Promo Akhir Tahun

Tips berbelanja dengan aman pada musim promo akhir tahun. (foto: jcomp/freepik)... Selengkapnya

Fimela.com, Jakarta Menjelang akhir tahun, berbagai platform e-commerce berlomba-lomba menawarkan promo besar seperti 10.10, 11.11, dan 12.12. Momen ini menjadi ajang yang paling dinanti banyak orang karena harga-harga produk bisa turun drastis. Namun di balik keseruan berburu diskon, ancaman penipuan online semakin marak dan sulit dikenali. Para penipu kini memanfaatkan beragam taktik licik untuk menjerat korban, mulai dari pesanan palsu, situs tiruan, hingga tautan berbahaya yang tampak meyakinkan.

Perkembangan teknologi memang membawa kemudahan dalam aktivitas belanja, terutama dengan sistem pembayaran digital dan pengiriman instan. Namun, kemudahan ini juga membuka peluang bagi kejahatan siber untuk berkembang pesat. Para pelaku kini menggunakan teknik yang semakin halus dan sulit dibedakan dari komunikasi resmi. Google, sebagai salah satu penyedia ekosistem digital terbesar, terus memperkuat sistem keamanannya melalui fitur-fitur terbaru seperti perlindungan akun dan deteksi phishing otomatis.

Salah satu modus yang paling sering terjadi adalah penipuan yang mengatasnamakan layanan pelanggan. Penipu biasanya berpura-pura menjadi perwakilan bank, marketplace, atau merek terkenal dengan gaya bicara profesional agar tampak meyakinkan. Mereka akan meminta informasi sensitif seperti kata sandi, kode OTP, hingga akses jarak jauh ke perangkat korban. Untuk menghindari jebakan ini, jangan pernah membagikan data pribadi kepada siapa pun, terutama melalui pesan atau panggilan yang tidak diverifikasi.

Selain itu, malvertising atau iklan berbahaya juga menjadi ancaman baru di dunia digital. Iklan jenis ini sering muncul di media sosial atau situs tertentu dengan tampilan menarik dan janji promo besar, namun sebenarnya mengarahkan pengguna ke situs berisi malware. Ketika tautan tersebut diklik, perangkat bisa disusupi virus yang mencuri data pribadi. Untuk mencegahnya, biasakan hanya mengakses iklan dari sumber terpercaya, gunakan fitur keamanan browser seperti “HTTPS-first mode”, dan pertimbangkan untuk memasang ad blocker agar terhindar dari potensi ancaman penipuan.

TERKAIT: Sambut Natal dan Tahun Baru, Plaza Indonesia Hadirkan Gemerlap Kemeriahaan Spesial Akhir Tahun

Kenali ciri penipuan dan lindungi akun pribadimu

Berbagai modus penipuan online dan cara menjaga keamanan akun pribadimu. (foto: Google.dok)... Selengkapnya

Modus lain yang sering kali menipu banyak orang adalah pesanan palsu terkait pengiriman paket. Biasanya korban menerima SMS atau email yang menyebutkan paketnya tertahan dan diminta mengklik tautan untuk melacak. Padahal, tautan tersebut mengandung virus atau diarahkan ke situs palsu yang meminta data pribadi. Agar tidak tertipu, pastikan untuk selalu mengecek status pengiriman melalui aplikasi atau situs resmi jasa ekspedisi. Hindari mengklik tautan dari pesan yang mencurigakan, terutama jika tidak merasa sedang menunggu paket.

Penipuan juga sering muncul melalui situs belanja palsu yang dibuat menyerupai situs resmi dengan promo yang terlalu bagus untuk dipercaya. Situs-situs ini kerap menawarkan diskon besar agar calon korban tergoda untuk segera melakukan pembayaran. Sebelum bertransaksi, pastikan alamat situs menggunakan domain resmi dan diawali dengan “https://”. Bacalah ulasan pengguna lain untuk memastikan reputasi toko tersebut. Jika ada hal yang terasa janggal, lebih baik hentikan transaksi dan cari alternatif toko yang lebih terpercaya.

Selain mengenali modus-modus penipuan, menjaga keamanan akun pribadi juga sangat penting. Gunakan kata sandi yang kuat dan unik di setiap akun agar tidak mudah diretas. Hindari penggunaan kata sandi yang sama di beberapa platform, dan aktifkan verifikasi dua langkah sebagai lapisan perlindungan tambahan. Bagi pengguna akun Google, fitur Security Checkup bisa membantu mengevaluasi keamanan akun secara menyeluruh, memberi tahu jika ada aktivitas mencurigakan, serta memberikan rekomendasi langkah pengamanan sesuai kebiasaan pengguna.

Mulailah untuk peduli dengan maraknya penipuan online agar tidak menjadi korban. (foto: Google.dok)... Selengkapnya

Ketika menghadapi gelombang promo besar seperti 10.10 atau 11.11, tetaplah berpikir kritis. Tawaran harga yang terlalu murah biasanya menjadi pertanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Selalu bandingkan harga di beberapa toko sebelum memutuskan membeli, baca ulasan pembeli lain, dan hindari melakukan transfer langsung ke rekening pribadi. Pilih platform e-commerce yang memiliki sistem perlindungan pembeli (buyer protection) agar uangmu aman jika terjadi masalah dengan transaksi.

Berbelanja online memang sudah menjadi bagian dari gaya hidup modern, terutama bagi masyarakat perkotaan yang mengutamakan efisiensi. Namun, keamanan tetap harus menjadi prioritas utama. Dengan langkah-langkah sederhana seperti memverifikasi situs, memperkuat kata sandi, dan lebih berhati-hati terhadap promo yang mencurigakan, kamu bisa menikmati pengalaman belanja yang menyenangkan tanpa rasa khawatir. Dunia digital menawarkan kemudahan, tapi juga menuntut kehati-hatian yang lebih besar.

Keamanan digital tidak datang secara instan, melainkan dibangun dari kebiasaan kecil setiap hari. Mulailah dengan memperbarui informasi keamanan, waspada terhadap pesan mencurigakan, dan jangan tergoda oleh penawaran yang tampak terlalu indah untuk dipercaya. Di tengah derasnya arus promo akhir tahun, pastikan kamu tetap menjadi pembeli yang cerdas dan waspada.

Penulis: Alyaa Hasna Hunafa