Sukses

Lifestyle

Tren Warna Dunia 2026 yang Bisa Jadi Inspirasi Styling Gen Z 2026

ringkasan

  • Lembaga warna global seperti WGSN & Coloro, AkzoNobel, Pantone, Benjamin Moore, Sherwin-Williams, dan Dulux telah merilis prediksi Tren Warna Dunia 2026 yang didominasi nuansa alam, ketenangan, dan keberlanjutan.
  • Warna-warna kunci seperti Transformative Teal, Rhythm of Blues, Cloud Dancer, Silhouette, dan Universal Khaki mencerminkan pergeseran menuju keseimbangan emosional dan tanggung jawab ekologis.
  • Selain warna utama, palet pendukung yang beragam menawarkan pilihan untuk ekspresi diri, mulai dari pastel lembut hingga merah dramatis, memastikan setiap individu dapat menemukan warna yang mewakili gaya hidupnya.

Fimela.com, Jakarta - Warna bukan hanya soal gaya, melainkan juga tentang menyuarakan nilai dan identitas. Melalui warna, setiap individu memiliki lebih banyak pilihan untuk mengekspresikan diri secara autentik. Gen Z dikenal sebagai generasi yang ekspresif, berani, dan peduli pada isu sosial serta keberlanjutan. Dalam dunia warna, mereka cenderung memilih palet yang mencerminkan identitas, suasana hati, dan semangat perubahan. Tren warna global pun semakin mengakomodasi karakter ini, dengan nuansa yang tidak hanya estetis, tetapi juga penuh makna.

Sejak 1963, Intercolor menjadi wadah kolaborasi para pakar warna lintas disiplin. Anggotanya terdiri dari asosiasi nasional dan konsultan yang bekerja untuk berbagai industri global, mulai dari tekstil, otomotif, fashion, hingga kosmetik. Setiap tahun, Intercolor merilis panduan tren warna untuk dua tahun mendatang, yang kemudian dijadikan acuan oleh banyak negara, termasuk Indonesia.

Indonesia turut mengambil peran aktif dalam forum global tersebut melalui partisipasi Martha Tilaar Foundation, yang dipimpin oleh Dr. Kilala Tilaar selaku CEO Martha Tilaar Group dan secara konsisten terlibat dalam Intercolor. Kehadiran Martha Tilaar Group ikut jadi penentuan tren warna dunia. Kontribusi ini menjadi bukti bahwa inspirasi dari Indonesia mampu berdialog setara di panggung internasional dan pada akhirnya diterjemahkan menjadi tren warna yang relevan bagi generasi muda, termasuk Gen Z, dalam mengekspresikan identitas dan gaya hidup mereka.

Tiga Warna Tren untuk Gen Z

Dari hasil kongres intercolor di Bali dan Swiss, warna-warna dari 3 mood board diprediksi akan menjadi tren di kalangan anak muda. Palet Micro Happiness- Now is Now menghadirkan warna-warna lembut dan playful seperti Apricot, Lilac, dan Coral yang cocok untuk menciptakan mood positif dan youthful. Sementara Solastalgia menawarkan warna-warna alam seperti Pebble, Glacier, dan Sprout yang resonan dengan kesadaran lingkungan dan nostalgia akan alam yang hilang.

Sementara warna bold seperti Neon Blue dan Chroma Yellow dari tema Actceptance melambangkan inklusivitas, tema ini juga mencerminkan adaptasi gaya hidup malam hari sebagai respons terhadap perubahan iklim. Warna-warna gelap berpadu dengan cahaya kontras, menghadirkan atmosfer kota malam yang tenang sekaligus dinamis, sebuah simbol fleksibilitas dan energi baru yang dekat dengan semangat Gen Z.

Untuk yang suka bereksperimen dengan makeup, fashion, atau konten visual, warna-warna tersebut menawarkan banyak inspirasi, seperti lipstik Coral atau Currant yang memberi kesan hangat dan percaya diri, Blush Apricot & Butter untuk tampilan natural dan glowing, ataupun fashion layering dengan Pebble, Jade, dan Indigo yang menggabungkan elemen earth tone dan urban chic. Warna-warna ini bukan sekadar tren, tapi juga alat ekspresi diri yang bisa disesuaikan dengan mood dan pesan yang ingin disampaikan.

Warna-warna yang dihasilkan dari kongres Intercolor menjadi acuan penting bagi kreator dan brand di berbagai sektor, mulai dari tekstil, otomotif, desain interior, hingga kosmetik. Sejak Indonesia resmi bergabung sebagai anggota ke-17 Intercolor melalui Martha Tilaar Foundation, perjalanan menuju keanggotaan ini tidaklah singkat. Berkat dedikasi dan kontribusi Dr. Kilala Tilaar, Martha Tilaar Foundation berhasil meyakinkan 16 negara anggota lainnya akan pentingnya menghadirkan perspektif Indonesia dalam penentuan tren warna dunia.

Dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, 17.508 pulau, 300 suku bangsa, dan 748 bahasa, Indonesia adalah negara dengan keragaman luar biasa. Ditambah kekayaan alam tropis yang melimpah, Indonesia memiliki sumber inspirasi warna yang begitu luas dan autentik.

 

“Keragaman budaya dan kekayaan alam Indonesia bukan hanya aset, tetapi juga bahasa visual yang dapat memperkaya dialog global mengenai warna. Melalui Intercolor, kami ingin memastikan bahwa cerita, emosi, dan perspektif dari Indonesia dapat diterjemahkan menjadi warna-warna yang relevan bagi dunia dan generasi masa depan," ujar Dr. Kilala Tilaar. 

 

Keikut Sertaan Indonesia

Pada November 2025, Indonesia kembali ikut serta dalam Kongres Intercolor ke-126 di Foshan, China, untuk membahas tren warna musim dingin 2027/2028. Kehadiran Indonesia membawa angin segar bagi industri kosmetik tanah air, sekaligus menunjukkan bagaimana kekayaan budaya dan alam Nusantara mulai tercermin dalam wacana tren warna global. Lebih dari sekadar unsur estetika, warna-warna yang diusulkan juga menjadi simbol kontribusi Indonesia dalam membentuk arah tren dunia.

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading