Cara Menghentikan Kebiasaan Menghisap Jari Pada Balita

Foto : Copyright shutterstock.com... Selengkapnya

Apakah anak Anda mempunyai kebiasaan menghisap jari ketika tidur? Sebenarnya ini adalah hal yang wajar dan merupakan tindakan yang alami pada balita. Untuk usia 2-3 tahun mungkin tidak apa-apa. Tapi jika anak Anda sudah mulai menginjak usia 5 tahun Anda harus benar-benar menghentikannya. Tahukah Anda kebiasaan menghisap jari atau jempol dapat mempengaruhi struktur gusi dan gigi pada anak bahkan dapat menyebabkan masalah pada saat bicara.

Seperti yang dilansir oleh boldsky.com inilah beberapa tips menghentikan kebiasaan menghisap jari pada balita

Pakaikan Sarung Tangan
Memakaikan sarung tangan mungkin ide yang bagus untuk Anda lakukan pada anak. Jika anak Anda mempunyai kebiasaan menghisap jari pada saat tidur ada baiknya Anda untuk memakaikannya sebelum tidur. Hal ini akan mencegahnya untuk menghisap jari atau jempolnya.

Mengalihkan Perhatian
Cobalah untuk mengalihkan perhatiannya seperti melakukan atau memberikan hal-hal yang ia sukai. Berikanlah hal-hal yang membuatnya lupa untuk menghisap jarinya lagi. Mungkin Anda akan membutuhkan kesabaran ekstra, tapi lama-kelamaan pasti kebiasaan ini akan hilang dengan sendirinya.

Buatlah Anak Anda Mengerti
Memberikan pengertian pada anak memang tidak semudah apa yang Anda bayangkan. Membutuhkan kesabaran plus kehati-hatian. Beri tahu dia tentang efek kesehatan yang ia dapatkan ketika ia terus menghisap jari. Awalnya mungkin anak Anda tidak akan mendengarkan tapi jika berulang kali pasti akan selalu teringat di kepalanya.

Aktivitas Di luar
Ajaklah anak Anda untuk melakukan aktivitas di luar rumah yang menyenangkan. Bertemu dan bermain dengan temannya bisa jadi ide yang bagus. Melihat teman-temannya yang tidak mempunyai kebiasaan seperti dia, akan membuatnya sadar. Pada akhirnya anak Anda akan mulai menghentikannya.

Bersabar
Sabar merupakan kunci yang harus Anda lakukan untuk menghentikan kebiasaan anak Anda. Ajari dia dengan sabar dan pengertian. Mengajari anak-anak memang membutuhkan kesabaran ekstra. Berikan selalu dia pengertian pasti pada akhirnya dia akan mulai paham dan melakukannya.

Semoga membantu!