Sukses

Parenting

Kapan Sebaiknya Seks Semasa Hamil Dihindari?

Ladies, melakukan seks selama hamil sebenarnya bukan sesuatu yang terlarang. Banyak ahli mengatakan, seks dapat memicu produksi endorphin pada tubuh wanita. Endorphin inilah yang membuat wanita hamil merasa lebih bahagia, menghilangkan nyeri, dan menjauhkan mereka dari stress yang membahayakan kehamilan.

Meskipun demikian, tidak semua wanita bisa dengan mudah bercinta saat hamil. Terdapat kondisi-kondisi tertentu yang secara medis tidak memungkinkan seorang wanita hamil untuk melakukan hubungan seks bersama pasangan. Kira-kira apa saja ya?

Nah Ladies, seperti dilansir kembali dari mayoclinic.com, para ahli kandungan akan menganjurkan wanita hamil untuk tidak melakukan hubungan seks terutama jika terjadi hal-hal berikut ini:
1. Memiliki riwayat atau resiko keguguran.
2. Memiliki resiko melahirkan secara prematur sebelum usia kehamilan 37 minggu.
3. Terjadi pendarahan secara tiba-tiba.
4. Air ketuban bocor.
5. Terjadi plasenta previa, yaitu suatu kondisi dimana plasenta menutupi pembukaan rahim.
6. Terjadi pembukaan rahim sebelum waktunya.
7. Terjadi infeksi.

Selalu periksa dan konsultasikan dengan dokter kandungan untuk mengetahui kondisi kehamilan dan aman tidaknya melakukan hubungan suami istri. Jika memang beresiko, hubungan seks memang lebih baik dihindari. Ladies, jangan takut kehilangan keintiman dengan pasangan. Dengan saling mencurahkan perhatian dan menghabiskan waktu bersama untuk mempersiapkan kehadiran si buah hati, anda dan pasangan akan tetap merasa bahagia—walau tanpa seks.

Oleh: Ayu Liskinasih

(vem/rsk)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading