Sukses

Parenting

Pandemi Corona, 4 Tips Dampingi Anak Belajar di Rumah dari Mendikbud Nadiem Makarim dan Franka Makarim

Fimela.com, Jakarta Sejak pandemi Corona melanda, para peserta didik di Indonesia terpaksa harus belajar dari rumah secara virtual. Sejak Maret 2020, total kini sudah 7 bulan para orangtua disibukkan dengan pekerjaan serta tugas mendampingi anak belajar di rumah. 

Meski terdapat modul bagi orangtua yang memiliki anak di usia PAUD dan duduk di sekolah SD, namun mendampingi anak belajar di rumah ternyata bukan tugas ringan. Orangtua bukan hanya harus mendampingi, tetapi juga membantu anak-anak belajar lewat diskusi. 

Namun, pandemi Corona ini ternyata mengajarkan satu hal penting bagi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Makarim sebagai orangtua dari 3 anak. Menurutnya, jika tidak ada pandemi, dirinya tidak akan mendalami modul pendidikan anak usia dini. 

"Saya tidak akan sadar betapa pentingnya peran saya sebagai ayah, yang juga sebagai pendidik utama. Sekolah dan guru membantu saya. Awalnya stres, tapi sekarang kita lebih bersimpati kepada guru," katanya dalam sebuah sesi IG Live Fimela Talks: Menjawab Tantangan Belajar Daring di Masa Pandemi pada Kamis (15/10/20) sore. 

Bukan hanya Nadiem saja, tetapi sang istri Franka Makarim pun juga menganggap keterlibatan orangtua di rumah sangat penting terhadap pendidikan. 

"Apa yang sudah kita kerjakan dengan keterlibatan kita di rumah terhadap pendidikan dan perkembangan anak tidak boleh berubah," katanya. 

Meskipun begitu, Franka mengaku mendampingi anak belajar di rumah bukan pekerjaan yang mudah. Untuk mengurangi stres mendampingi anaka belajar di rumah, Nadiem dan Franka memberikan beberapa tips sebagai berikut. 

1. Fokus terhadap Anak

Menurut Franka, orangtua harus fokus terhadap anak dengan memberikan waktu kepada mereka. Selama mendampingi anak belajar, orangtua harus memperhatikan apa yang dibutuhkan anak. Pasalnya, setiap anak memiliki minat yang berbeda.

2. Berbagi Tugas

Selain itu, orangtua juga harus pintar-pintar membagi tugas dengan pasangan. Atau, orangtua juga bisa meminta bantuan dari anggota keluarga lain. 

"Anak kita masih kecil, jadi tugas saya ketika Nadiem bekerja adalah memastikan anak-anak tidak masuk ke ruangan kerja bapaknya," katanya. 

3. Ketahui Kondisi Emosional 

Mengetahui kondisi emosional anak sebelum belajar sangat penting. Namun, menurut Nadiem, kondisi emosional orangtua lebih penting. Karena, emosi negatif orangtua bisa membuat anak mengimitasi kondisi emosional tersebut. 

"Sebagai ayah dan ibu, cek (diri sendiri) kita dulu. Sebelum cari tahu anak sehat atau tidak, kita harus cek diri sendiri. Apakah kita sedang marah, stres, cemas. Baru kemudian cek kondisi anaknya. Karena, jika anak dalam keadaan emosi negatif, proses pembelajaran tidak bisa dilakukan. Anak harus meras tentram dan nyaman untuk belajar," ungkap Nadiem. 

4. Lebih Sabar

Selain itu, Franka menambahkan, orangtua harus lebih sabar menghadapi anak di rumah. Pasalnya, pandemi bukan hanya memberikan banyak kendala bagi orangtua, tetapi juga pada anak-anak di rumah. 

"Anak-anak ini juga menghadapi sesuatu yang sulit saat ini. Mereka belajar sepertinya tidak fokus, atau membuka YouTube saat belajar. Ini normal. Karena kita (orang dewasa) webinar selama 3 jam juga pusing. Jadi, sabar. Anak-anak juga menghadapi sesuatu yang sulit untuk mereka adjust," pungkas Franka. 

Simak Video Berikut

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading