Sukses

Parenting

Stop Katakan 5 Hal Ini pada Anak Perempuan Agar Kemampuannya Berkembang

Fimela.com, Jakarta Memiliki anak perempuan selalu diidentikan dengan figur yang feminin. Padahal seorang anak perempuan bisa saja memiliki karakter maskulin pada dirinya.

Berbagai ucapan orangtua kepada anak perempuannya ternyata bisa berdampak negatif. Dilansir dari Purewow, kebanyakan orangtua tidak sadar akan ungkapan kepada anak perempuan bisa membatasi kemampuannya untuk menjadi apa yang mereka inginkan.

Psikiater anak dr. Lea Lis menjelaskan ada beberapa ucapan yang sebaiknya berhenti untuk dikatakan pada anak perempuan.

1. Kamu terlihat cantik

Memiliki anak perempuan tidak seharusnya berfokus apda penampilan saat memberikan pujian. Menurut dr. Lis, hal ini menjadi pengiriman pesan yang salah agar anak bisa dihargai. Lebih baik, fokuslah pada ciri-ciri pembangunan karakter. Seperti "Kamu terlihat percaya diri". Ini akan memicu kontrol dalam diri mereka.

 

2. Peluk paman dulu

Semua anak, terutama anak perempuan, harus diizinnkan untuk mengembangkan otonomi tubuh mereka. Memutuskan siapa yang akan menyentuh mereka dan kapan, bahkan pada usia dini. Sebagai gantinya, orangtua bisa mengarahkan untuk mencium tangan, berjabat tangan, atau tos untuk sekadar menyapa orang yang lebih tua, terutama lawan jenis. Dengan demikian, orangtua secara tidak langsung mengajari anak bertanggung jawab atas tubuh mereka sendiri.

3. Kamu membuatku bangga

Ini tidak tepat. Bagi anak perempuan, kebutuhan untuk menjadi menyenangkan adalah sesuatu yang diajarkan sejak lahir. Ketika mereka meraih kesuksesan atau kesenangan dengan membuat orangtuanya bangga, secara tidak langsung hal ini akan membungkam kreativitas atau kepercayaan diri mereka.

Alihkan fokus dari apa yang membuat orangtua bangga sebagai cara untuk membanggakan diri mereka sendiri. Seperti "Wow, kamu pasti bangga dengan diri sendiri". Hal ini menunjukkan bahwa mereka adalah kompas bagi mereka sendiri tanpa perlu validasi atau persetujuan orang lain untuk berhasil.

 

4. Suatu hari, kamu dan suamimu akan ...

Saat orangtua mulai berbicara soal orientasi seksual, artinya kita sedang menetapkan standar atau harapan bagi anak perempuan. Terlepas dari permasalahan LGBT, permasalahan memiliki pasangan bagi anak perempuan di masa depan menjadi tantangan tersendiri yang membuat anak memiliki ekspektasi tertentu.

Perhalus sedikit kata-katamu dengan "suatu hari nanti, ketika kamu mulai berkencan ..". Kalimat ini membuka adanya orientasi seksual yang berubah-ubah dan tidak memberi tekanan bahwa harus menikah di usia tertentu pada anak perempuan.

5. Saya perlu menurunkan berat badan

Terkadang kalimat ini kerap dilontarkan secara spontan, bahkan di depan anak-anak. Ini sama saja dengan mempermalukan diri sendiri. Bagi anak perempuan, hal ini dapat menyebabkan masalah jangka panjang terkait citra tubuh. Lebih baik, bicarakan tentang makanan sehat. Edukasi yang kuat tentang baiknya makanan sehat akan mengalihkan orientasi cantik itu harus kurus.

Simak video berikut ini

#Elevate Women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading