Fimela.com, Jakarta Tipe keluarga yang tidak sehat lahir dari dinamika hubungan antar anggota keluarga yang tidak sehat, baik hubungan antar orang tua, orang tua dan anak, maupun antar anak. Kondisi keluarga yang tidak sehat dapat berpengaruh buruk pada kondisi kesehatan fisik maupun mental orang tua maupun anak karena keluarga adalah lingkungan terdekat seseorang.
Berikut adalah beberapa tipe keluarga yang tidak sehat. Untuk calon orang tua, jauhkan dan jaga keluarga impian kalian agar tidak menjadi salah satu tipe keluarga tidak sehat ini, ya!
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
1. Ingin Selalu Menunjukkan Sebagai Keluarga Bahagia
Dinamika hubungan dalam tipe ini hanya berfokus pada penampilan dan kesempurnaan. Anggota dalam keluarga ini dituntut menyembunyikan argumen, amarah, dan masalah di setiap hubungannya agar terlihat seperti keluarga yang sempurna di mata orang lain. Setiap anggota keluarga berusaha menyesuaikan dirinya agar sesuai dengan standar keluarga sempurna yang dipercaya oleh banyak orang. Tipe keluarga ini sangat tidak sehat karena menguras emosi setiap anggota keluarganya.
2. Tidak ada Hubungan Dekat antar Keluarga
Tipe keluarga tidak sehat kali ini muncul sebagai dampak dari tidak adanya hubungan yang terjalin antara orang tua dan anak. Anak seringkali tidak merasakan kehadiran fisik maupun emosional orang tua selama mereka tumbuh karena orang tua berperilaku lebih seperti roommate daripada orang tua. Sehingga kebutuhan anak yang hanya bisa dipenuhi oleh orang tua tidak dapat terpenuhi. Anak pun tumbuh dengan bergantung pada dirinya sendiri dan sulit membangun hubungan emosional dengan orang lain.
3. Tidak ada Keseimbangan antar Keluarga
Ketidakseimbangan hubungan orang tua dan anak dapat menjadi penyebab munculnya tipe keluarga tidak sehat ini. Ketidakseimbangan tersebut dapat dipicu dari perceraian atau masalah finansial. Masalah tersebut kemudian membebani orang tua dan membuat hubungan orang tua dan anak semakin merenggang. Anak yang lahir di tipe keluarga ini akan tumbuh menjadi anak yang sangat mandiri, tetapi sulit bagi mereka untuk dapat hidup dengan tenang karena terbiasa tumbuh dalam lingkungan keluarga yang berantakan.
4. Hubungan Anak dan Orangtua yang Tertukar
Dinamika hubungan orang tua dan anak ini juga lahir dari ketidakseimbangan hubungan. Biasanya, orang tua dan anak dalam dinamika hubungan ini memiliki peran yang tertukar. Anak akan tumbuh dengan memenuhi semua kebutuhannya sendiri, bahkan memenuhi kebutuhan anggota keluarga lainnya. Biasanya dinamika hubungan orang tua dan anak ini muncul dari orang tua yang belum dewasa secara emosional atau memiliki ketergantungan akan sesuatu, seperti alkohol atau obat-obatan. Anak yang tumbuh di tipe keluarga ini akan menjadi anak yang sangat mandiri tetapi sulit membuka dirinya dengan orang lain.
5. Keluarga yang Bercerai
Tipe keluarga tidak sehat ini lahir dari perceraian orang tua, terlebih jika perceraian membuat hubungan kedua orang tua menjadi tidak baik. Hubungan yang tidak baik antara kedua orang tua mampu memunculkan amarah serta pandangan buruk dalam diri anak terhadap salah satu orang tua. Anak yang tumbuh dalam tipe keluarga ini biasanya memiliki kesulitan dalam mempertahankan hubungan dan masalah kepercayaan.
6. Adanya Trauma
Dinamika tipe keluarga ini muncul dari perpaduan orang tua yang kasar dan traumatis. Anak yang tumbuh dalam tipe keluarga tidak sehat ini melihat keterpaksaan, ketakutan, serta ketidakseimbangan kekuatan dalam hubungan orang tuanya sebagai sesuatu yang normal. Biasanya, anak yang tumbuh dalam tipe keluarga tidak sehat ini memiliki peran sebagai pelindung orang tua yang traumatis. Sehingga, mereka mungkin tumbuh dengan masalah kepercayaan dan memiliki ketakutan dimanfaatkan oleh orang lain.
Demikian 6 hal yang harus dihindari sebagai calon orangtua. Semoga informasi ini bermanfaat.
Ditulis oleh: Savitri Anggita Kusuma Wardani