Sukses

Parenting

Dampak Psikologis yang Dirasakan Anak jika Sering Ditinggal Kerja dan Orangtua Jarang Meluangkan Waktu

Fimela.com, Jakarta Tentu saja anak-anak merupakan masa emas di mana seluruh curah perhatian dari orangtua diberikan dan diterima olehnya. Mereka akan mengenal kasih sayang serta rasanya "lengket" dengan orangtua. Belajar mengenal lingkungan juga meniru apa yang orang dewasa lakukan. Sebagai orangtua, tentu saja kamu harus mendampingi anak untuk bersikap serta berperilaku baik.

Namun, ada juga orangtua yang harus merelakan waktu dan momen tersebut untuk bekerja mencari nafkah agar kebutuhan hidup keluarga terpenuhi. Akhirnya mereka meninggalkan anak dalam asuhan pihak lain bisa saja nenek hingga menitipkan pada tempat penitipan anak. Ada anak yang tumbuh menjadi anak yang berperilaku baik dan mengikuti norma serta etika berkat bimbingan pihak lain namun ada juga yang tidak. 

Anak-anak termasuk dalam masa golden di mana daya ingat mereka akan tajam dan memproses memori dalam otak. Mereka akan mempelajari bagaimana sikap orangtua pada mereka sebagai anak. Apabila orangtua gagal dalam membuat bonding hingga momen manis dengan anak, bonding keluarga akan hilang sehingga anak mencari jalan lain untuk mendapatkan perhatian lebih, jalan lain ini bisa menjadi negatif apabila anak tidak diawasi dengan baik. 

Bahkan, ada dampak psikologis yang diderita oleh anak apabila orangtua tidak dapat hadir dalam masa-masa penting. Apa saja dampak psikologis yang didapatkan oleh anak apabila orangtua sibuk bekerja tanpa memperhatikan anak? Berikut informasi dari Wow Parenting yang harus kamu tahu. 

Inilah dampak psikologis yang dirasakan oleh anak

Berikut adalah dampak psikologis negatif yang mengenai anak apabila orangtua pekerja tidak dapat mendampingi anak hingga meluangkan waktu dengan anak: 

1. Dampak psikologis 

Di India misalnya, banyak pasangan yang berpindah sembari mengorbankan keluarganya, termasuk anak yang ada di lingkupnya. Agar dapat terpenuhi finansialnya mereka akan bekerja keras tanpa memperhatikan anak. Mereka memilih menggunakan jasa pengasuh, akibatnya anak juga akan sulit terbuka pada orangtua karena kurangnya perhatian orangtua yang diberikan pada anak. 

2. Perubahan sikap hingga mood 

Umumnya para orangtua pekerja akan merasakan kurangnya istirahat serta sulit untuk mengelola mood swing miliknya. Dikarenakan kedua orangtua yang juga tidak menghabiskan waktu cukup dengan anaknya, ada kemungkinan jika anak akan lebih keras kepala serta lebih sering bersikap agresif. 

3. Kurangnya membuat bonding dengan orangtua 

Ada kalanya di mana kedua orangtua yang bekerja sulit sekali untuk meluangkan waktu di rumah untuk anaknya. Ikatan orangtua dan anak perlahan akan retak. Ketika anak tumbuh dewasa, akan muncul lubang kosong antara orangtua dan anak karena jarangnya membuat momen layaknya keluarga bahagia. 

 

Dampak baik dan buruk lainnya dari orangtua bekerja

Dampak positif ketika orangtua bekerja 

Tentu saja, alasan kedua orangtua bekerja dan meninggalkan anak dikarenakan berbagai faktor. Mulai dari finansial hingga memang kebiasaan produktif. Orangtua pekerja atau working parents dapat menjadi role model positif yang mengajarkan bahwa mereka juga meniti karir namun juga bertangungjawab dalam kepengurusan rumah tangga sebagai bentuk serta bagian dari keluarga. Ketika anak dewasa mereka akan siap untuk bertanggungjawab atas diri mereka. 

Alasan kedua adalah mengurangi beban finansial yang hanya dilakukan oleh suami saja. Banyak sekali para suami yang merasa terbebani dengan keuangan sehingga para isteri juga turut hadir membantu. 

Dan tentunya salah satu fondasi keluarga adalah melalui keuangan. Misal dengan terus menabung hingga tercukupi keluarga berhak untuk berkegiatan yang menyenangkan dengan traveling misalnya. Sebab, dapat meningkatkan ikatan sesama anggota keluarga. 

Dampak buruk yang terjadi ketika orangtua meninggalkan anak bekerja 

Ketika orangtua memutuskan untuk bekerja dan tidak dapat menghabiskan waktu bersama anak, anak akan kekurangan pengawasan serta dukungan dalam masa pertumbuhannya. Biasanya mereka akan tumbuh tanpa moral serta terhambat performa akademinya. Tidak hanya itu, tanpa pengawasan orangtua, mereka juga akan meniru sifat-sifat buruk yang ada di lingkungannya.

Macam-macam kelakuan yang ditiru antara lain kecanduan game, merokok, hingga obat terlarang. Isu yang saat ini juga sedang dialami oleh banyak orangtua ini seakan menjadi peringatan bahwa kurangnya meluangkan waktu serta berkomunikasi dengan anak dapat membuat anak merasa kesepian dan mencari jenis perhatian lain yang ada kemungkinan mengarah ke kelakuan negatif.

Maka dari itu, apabila kamu punya waktu luang segera luangkan waktu tersebut untuk meningkatkan bonding antara anak dengan orangtua. 

 

Penulis: Tisha Sekar Aji.

Hashtag: #Timeless 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading