Sukses

Parenting

Pretend Play Ternyata Penting untuk Anak! Ini 5 Manfaat Pretend Play untuk Perkembangan Anak

Fimela.com, Jakarta Dunia anak-anak penuh dengan imajinasi. Salah satu bentuk permainan yang kerap dilakukan adalah pretend play atau bermain pura-pura. Kegiatan ini terlihat sederhana, tetapi ternyata menyimpan banyak manfaat luar biasa bagi tumbuh kembang si kecil. Mulai dari bermain sebagai dokter, memasak di dapur imajiner, hingga menjadi pahlawan super, pretend play membuka peluang besar bagi anak untuk mengeksplorasi dunia mereka.

Bermain pura-pura bukan sekadar hiburan. Melalui kegiatan ini, anak belajar memerankan berbagai peran, memahami lingkungan, dan mengekspresikan kreativitasnya. Meski terkesan hanya permainan biasa, dampaknya bisa memberikan pondasi kuat untuk berbagai aspek perkembangan mereka.

Sebagai orangtua, sering kali permainan ini dianggap remeh karena terlihat seperti aktivitas spontan tanpa aturan jelas. Namun, dilansir dari Pentagon For Learning and Play, para ahli mengungkapkan bahwa pretend play bisa menjadi cara efektif untuk membantu anak belajar secara menyenangkan. Lalu, apa saja manfaat tersembunyi dari pretend play ini? Dilansir dari parents.com, berikut ini beberapa manfaat pretend play untuk perkembangan anak.

1. Membantu Anak Mengembangkan Kemampuan Sosial dan Emosional

Pretend play memberikan ruang bagi anak untuk belajar berinteraksi dengan orang lain. Saat bermain, mereka sering kali berperan sebagai seseorang yang berbeda, misalnya guru, dokter, atau bahkan karakter dari cerita favorit mereka. Ini membantu mereka memahami perspektif orang lain dan merasakan empati.

Selain itu, bermain pura-pura juga mengajarkan anak cara bekerja sama dan menyelesaikan konflik. Ketika bermain bersama teman sebaya, anak akan belajar negosiasi, pembagian peran, hingga menyelesaikan masalah yang muncul. Semua ini sangat bermanfaat dalam membangun keterampilan sosial mereka.

Kemampuan emosional pun turut berkembang. Saat bermain, anak sering kali mengekspresikan berbagai emosi, seperti kegembiraan, kesedihan, atau bahkan rasa takut. Ini membantu mereka mengenali dan mengelola emosi dengan lebih baik.

2. Melatih Kreativitas dan Imajinasi Anak

Tidak ada batasan dalam pretend play. Anak bisa menjadi siapa saja dan melakukan apa saja yang mereka inginkan asal bersifat positif. Kebebasan ini memberikan ruang bagi imajinasi mereka untuk berkembang. Ketika anak menciptakan cerita atau skenario permainan, mereka belajar berpikir kreatif dan memecahkan masalah dengan cara unik.

Misalnya, saat bermain sebagai koki, anak bisa menciptakan "resep rahasia" dari bahan-bahan imajiner. Aktivitas ini tidak hanya seru, tetapi juga melatih pola pikir kreatif yang akan berguna di masa depan. Imajinasi yang berkembang dengan baik juga berkontribusi pada kemampuan anak dalam memahami konsep-konsep abstrak saat mereka tumbuh dewasa.

3. Mendukung Perkembangan Bahasa dan Komunikasi

Selama pretend play, anak akan berbicara, baik kepada teman bermain maupun kepada karakter imajiner mereka. Ini membantu mereka memperkaya kosakata dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Mereka juga belajar menyusun kalimat dengan struktur yang lebih kompleks, sesuai dengan peran yang dimainkan.

Contohnya, saat berpura-pura menjadi dokter, anak akan menggunakan istilah-istilah medis sederhana yang mereka dengar dari lingkungan. Proses ini secara tidak langsung membantu mereka memahami dan mengingat lebih banyak kata baru.

Selain itu, pretend play mendorong anak untuk berpikir kritis dan menyampaikan ide dengan jelas. Mereka belajar menyampaikan maksud dengan cara yang mudah dipahami, yang tentunya akan sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

4. Mengasah Kemampuan Berpikir dan Pemecahan Masalah

Dalam permainan pura-pura, anak sering kali dihadapkan pada tantangan imajiner yang membutuhkan solusi. Misalnya, bagaimana cara menyiapkan hidangan masak-masakan atau saat berpura-pura menjadi koki/chef, anak akan berpikir bagaimana memainkan alat masak-masakan. Situasi-situasi ini mengasah kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah secara alami.

Permainan ini juga membantu anak memahami sebab-akibat. Mereka belajar bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, sehingga keputusan yang mereka ambil menjadi lebih terarah. Selain itu, proses berpikir logis yang terlibat dalam permainan ini turut berkontribusi pada perkembangan kognitif anak.

5. Membuka Pintu Menuju Dunia yang Lebih Luas

Pretend play bukan hanya menyenangkan, tetapi juga merupakan kunci untuk membuka pintu menuju dunia yang lebih luas. Melalui bermain peran, anak dapat menjelajahi berbagai profesi, budaya, dan nilai-nilai yang berbeda.

Misalnya, anak yang bermain "dokter" akan belajar tentang profesi dokter, peralatan medis, dan cara menolong orang lain. Mereka juga akan mengalami perasaan empati dan keinginan untuk membantu orang lain. Hal ini akan membantu mereka dalam mengembangkan wawasan dan kepekaan terhadap lingkungan sekitar.

Pretend play adalah aktivitas yang sangat berharga untuk perkembangan anak. Dengan mendukung anak dalam bermain peran, orangtua dan pendidik dapat membantu mereka mengembangkan berbagai keterampilan penting yang akan membantu mereka dalam menjalani hidup dengan lebih baik di masa depan.

 

 

Penulis: Virlia Sakina Ramada

#Unlocking the Limitless

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading