Sukses

Parenting

Tren Parenting Semakin Beragam, Kenali 5 Tipe Parenting Kekinian Ini

Fimela.com, Jakarta Keberagaman generasi kini semakin terlihat beriringan dengan perkembangan dunia. Setiap generasi terpaparkan dengan cara pandang dan cara menghadapi hidup yang berbeda. Perkembangan yang semakin berbeda ini juga berpengaruh terhadap tren parenting.

Parenting memang selalu menjadi hal penting yang terlihat perubahannya dari setiap generasi. Tren parenting kini juga semakin beragam dengan tujuan baiknya masing-masing. Perhatian orang-orang terhadap pola mengasuh anak juga berkembang dengan banyaknya perbedaan permasalahan setiap keluarga atau anak.

Dilansir dari modernparentslife.com, gaya pengasuhan anak berevolusi seiring dengan generasi orang tua yang baru dalam membesarkan anak-anak mereka. Para orang tua kini terus beradaptasi dengan dunia yang berubah dengan cepat, merangkul ide-ide dan teknik baru. Seperti apa tipe-tipe parenting yang kekinian?

Perkembangan Pola Asuh Masa Kini

1. Gentle Parenting

Parents, meningkatnya kesadaran kesehatan mental yang diiringi dengan perkembangan media sosial kini mempengaruhi pola asuh. Salah satu parenting kekinian yang menjadi tren adalah Gentle Parenting. Parenting yang satu ini adalah pengasuhan anak tanpa menyalahkan, atau hukuman. Pola asuh ini biasanya menghadirkan kerjasama orang tua dan anak yang kolaboratif. Gentle parenting ini memiliki pendekatan yang lebih lembut, dan orang tua mempraktikkan bimbingan pada anak-anak dengan batasan konsisten dan penuh kasih sayang. 

Para orang tua yang menerapkan gentle parenting biasanya percaya tidak memaksa anak untuk berperilaku dengan cara menghukum atau mengontrol, tetapi lebih menggunakan hubungan, komunikasi, dan metode demokratis lainnya untuk membuat keputusan bersama.

2. Mindful Parenting

Banyak orang mulai mencoba kehidupan mindfullnes. Kepercayaan di mana kita mulai menyadari keberadaan di dunia, apa yang  dipikirkan, dan bagaimana perasaan kita. Dengan gagasan dari meditasi Buddhis, Mindfullness membawa kita damai dan lebih banyak menerima. Dilansir dari healthline.com, mindful parenting secara khusus telah ada sejak tahun 1997 dengan menerapkan prinsip-prinsip perhatian penuh pada banyak situasi yang terkadang terasa berat. Parenting ini dipercaya dilakukan dengan merespons perilaku atau tindakan anak dengan penuh perhatian dan bermakna, bukan sekadar bereaksi.  

3. Montessori Parenting

Parents mungkin pernah mendengar pola asuh yang satu ini, Montessori. Pola asuh Montessori merupakan salah satu pendekatan pengasuhan yang didasarkan prinsip-prinsip penetapan oleh Dr. Maria Montessori. Pola asuh ini dipercaya menggunakan pendekatan yang menghormati individualitas anak, melatih anak mempraktikkan pembelajaran secara langsung, dan tak lupa dorongan kemandirian serta tanggung jawab. Biasanya orang tua melakukan banyak penyesuaian dan kreativitas yang mendukung tumbuh kembang anak. Seperti penyediaan ruang eksplorasi anak.

Membersamai Pertumbuhan Anak

5. Slow Parenting

Slow Parenting adalah pola asuh yang mendorong orang tua untuk mundur selangkah, memperlambat, dan menikmati momen yang sedang dinikmati bersama anak. Biasanya slow parenting cukup fokus untuk menghilangkan hubungan teknologi. Berfokus pada waktu berkualitas yang dihabiskan bersama sebagai sebuah keluarga. Tujuan parenting ini adalah untuk mendorong kehidupan yang penuh kesadaran, relaksasi, dan hubungan yang lebih dalam dengan anak-anak dengan memprioritaskan pengalaman.

Mungkin tidak semua orang tua bisa menerakpan parenting yang satu ini, terutama parents dengan jadwal yang padat. Namun, setiap pola asuh memiliki makna tersendiri dalam membersamai anak. Slow parenting pun meningkatkan kualitas hidup keluarga secara keseluruhan.

4. Attachment Parenting

Sesuai dengan namanya, parenting ini merupakan salah satu pola asuh yang memiliki pendekatan yang penuh ikatan antar orang tua dengan anak. Menurut Psikolog, hubungan orang tua terhadap bayi memiliki efek yang kuat terhadap kesehatan emosional bayi hingga masa depan.

Parenting ini menekankan pembentukan ikatan fisik dan emosional antara bayi dan orang tua untuk meningkatkan empati, Responsif, dan sentuhan fisik. Menariknya, pendekatan ini diyakini dapat menumbuhkan rasa percaya diri orang tua dan anak. Dengan keterikatan ini orang tua belajar untuk mengidentifikasi dan merespons bayi mereka dengan tepat, dan bayi merasa lebih nyaman.

Apapun upaya orang tua dalam memperdalam penerapan parentingnya, setiap orang tua memiliki caranya sendiri untuk membersamai kebersamaan mereka dengan anak-anaknya. Dengan keunikan anak dan tantangan generasi baru, penting untuk tetap saling mempertahankan keharmonisan keluarga dengan cara terbaik.

Penulis: Nadya Aufia

#Unlocking the Limitless

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading