Sukses

Parenting

Perdebatan Dibalik Sad Beige Parenting, Apakah Warna Berpengaruh Pada Perkembangan Anak?

Fimela.com, Jakarta Moms, semakin banyak parenting yang menyesuaikan perkembangan masa, kini estetika juga sudah mulai memasuki ranah parenting. Sedang ramai diperbincangkan, Sad Beige Parenting mungkin sudah tidak asing lagi didengar para orang tua.

Lahirnya tren warna-warna monokrom yang kini juga memasuki dunia mode dan desain anak-anak bahkan dijuluki dengan “Sad Beige”. Dilansir dari health.clevelandclinic.org, konsep “sad beige” yang lahir dari ramainya pembahasan di media sosial ini berawal dari seorang kreator TikTok bernama Hayley DeRoche.

DeRoche menyampaikan pendapat bahwa produk anak-anak yang ramah lingkungan semakin tidak masuk akal dikarenakan warnanya yang netral, yaitu “Sad Beige” dan bisa mempengaruhi masa perkembangan anak dengan warna-warna tersebut. Jadi, bagaimana sebenarnya konsep Sad Beige Parenting ini?

Sad Beige Parenting dan Pengaruhnya Pada Anak

Sad Beige Parenting ternyata menjadi pembahasan kontroversial bagi para Ibu atau orang tua masa kini. Dengan beragai pendapat apakah warna bisa mempengaruhi perkembangan anak? Atau bagaimana kombinasi Sad Beige pada perkembangan anak bisa menyebabkan kesedihan pada anak.

Menurut dokter anak Lisa Diard, MD, parenting merupakan pola yang sangat luas dan tidak dapat dijawab dengan satu perspektif saja. Jawabannya tidak. Warna beige ternyata tidak merusak perkembangan visual anak atau bahkan menghambat kreativitas yang membuat hidup anak kurang menyenangkan.

Secara psikologis, dalam banyak hal, perdebatan tentang Sad Beige Parenting ini sebenarnya bukan hanya tentang warna. Ini adalah bagian luas dari bagaimana orang tua memilih cara untuk membersamai anak agar menjadi lebih baik.

Warna dan Perkembangan Anak

Moms, pada dasarnya pertimbangan parenting memang sangat meluas. Penting untuk diingat bahwa warna bukanlah satu-satunya faktor yang memengaruhi pertumbuhan seorang anak. Banyak aspek lain seperti stimulasi, interaksi sosial, dan nutrisi juga berperan penting.

Menurut Dr. Lisa, bayi yang baru lahir lebih sensitif terhadap kontras daripada warna. Bayi baru lahir lebih bahkan bisa saja lebih tertarik pada pola yang jelas, seperti garis-garis meski dalam warna hitam dan putih. Karena dalam sistem perkembangan, bayi baru lahir lebih mampu membedakan antara terang dan gelap daripada warna-warna spesifik. 

Pemilihan Warna untuk Anak

Oleh karena itu, memang pemilihan warna pada lingkungan sekitar bayi lebih kepada preferensi orang tua daripada faktor yang secara signifikan mempengaruhi perkembangan anak. Yang terpenting adalah bagaimana upaya orang tua memberikan stimulasi yang cukup melalui berbagai aktivitas dan interaksi sosial.

Meski begitu, pilihan warna juga bisa menjadi dukungan yang kuat saat anak berkembang, parents bisa mempertimbangkan mainan anak hingga bagaimana anak mengeksplorasi warna. Hindari mewarnai mainan dengan warna-warna netral agar anak juga tetap bisa mengeksplor. Penulis: Nadya Aufia

#Unlocking the Limitless

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading