Sukses

Parenting

8 Tips Efektif Menanamkan Mindfulness pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, mindfulness atau kesadaran penuh dapat diartikan sebagai kemampuan untuk sadar dan menyadari pikiran, perasaan, dan tubuh saat ini, tanpa menilai atau mengubahnya. Mengajarkan mindfulness pada anak-anak dapat menjadi cara yang efektif untuk membantu mereka mengatasi permasalahan yang dihadapi dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Selain itu, mengajarkan anak mindfulness sejak dini, dapat sekaligus menjadi langkah yang tepat bagi para orang tua untuk membantu anak-anak dalam mengelola emosi, meningkatkan konsentrasi, hingga memperbaiki kesejahteraan mental mereka.

Meski begitu, mengajarkan mindfulness kepada anak sedari dini bukanlah hal yang mudah dilakukan. Tentu dibutuhkan kesabaran, pendekatan yang tepat, dan konsistensi dari orang tua. Para orang tua juga dituntut untuk memberikan pelatihan yang tepat dan menyenangkan agar anak mau mengikutinya.

Untuk itu, artikel ini akan membantu sahabat Fimela untuk mengetahui tips mengajarkan mindfulness pada anak dengan cara yang efektif, melansir dari calm.com.

1. Jelaskan Secara Sederhana Tentang Mindfulness

Sahabat Fimela dapat memulainya dengan memberikan penjelasan sederhana seputar mindfulness pada anak sebagai bentuk perhatian penuh terhadap apa yang sedang kita lakukan atau rasakan saat ini. Berikan juga contoh konkret untuk membantu menerapkan teori tersebut dalam praktik. Misalnya, perhatikan bagaimana sinar matahari terasa di kulit, rasa makanan, atau bagaimana tubuh terasa saat berlari.

2. Mulai dengan Latihan Pernapasan

Cara sederhana berikutnya adalah dengan latihan pernapasan. Latihan pernapasan membantu anak untuk lebih menyadari momen yang dirasakan saat ini, serta dapat menenangkan pikiran. Ajak anak untuk duduk nyaman dan tarik napas dalam-dalam, lalu hembuskan perlahan. Sahabat Fimela juga bisa mengajak anak-anak bermain dengan berbagai teknik pernapasan yang menyenangkan, seperti “menghirup bau bunga” dan “menghembuskan napas seperti meniup lilin”.

3. Bangun Aktivitas Mindfulness yang Menyenangkan

Mindfulness tidak harus selalu serius atau membosankan. Cobalah untuk mengubah kegiatan mindfulness menjadi aktivitas yang menyenangkan. Sahabat Fimela bisa mengajak anak untuk berfokus pada perasaan mereka saat melakukan aktivitas seperti mewarnai, mendengarkan suara alam, atau bahkan bermain di luar. Saat anak melakukan aktivitas ini, ajak mereka untuk benar-benar merasakan setiap detik dan menikmati apa yang mereka lakukan tanpa terburu-buru.

4. Latihan Mindfulness dengan Meditasi Sederhana

Meditasi sederhana adalah "alat" yang cukup efektif untuk menanamkan mindfulness pada anak. Sahabat Fimela bisa mengajak anak untuk meditasi singkat, dengan durasi lima hingga sepuluh menit. Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman, misalnya dengan mematikan perangkat elektronik dan menenangkan suasana. Ajak anak untuk duduk dengan posisi nyaman, fokus pada pernapasan, atau bahkan membimbing mereka melalui visualisasi yang menenangkan, seperti membayangkan dirinya berada di pantai atau di taman yang tenang.

5. Ajarkan Anak untuk Menghargai Perasaan Mereka

Mindfulness juga mengajarkan anak untuk lebih peka terhadap perasaan mereka sendiri. Saat anak merasa cemas, marah, atau sedih, bantu mereka untuk mengidentifikasi perasaan tersebut tanpa menilai atau menghakimi. Ajarkan mereka bahwa semua perasaan itu valid dan dapat dikelola dengan cara yang positif. Ini akan membantu anak-anak menjadi lebih sadar akan emosi mereka dan belajar bagaimana cara menenangkan diri.

6. Tanamkan Mindfulness dalam Aktivitas Sehari-hari

Mindfulness tidak harus dilakukan hanya dalam sesi latihan tertentu. Sahabat Fimela dapat mengajarkan anak tentang mindfulness dalam aktivitas sehari-hari, seperti saat makan, bermain, atau berjalan-jalan. Ajak anak untuk fokus pada pengalaman mereka di momen tersebut, seperti merasakan rasa makanan, menikmati suasana sekitar, atau mendengarkan suara langkah kaki mereka.

7. Buat Waktu Tenang Setiap Hari

Sama seperti halnya kebiasaan lainnya, mindfulness membutuhkan rutinitas untuk menjadi efektif. Buat waktu tenang atau sesi mindfulness sebagai bagian dari rutinitas harian anak. Ini bisa dilakukan sebelum tidur, setelah pulang sekolah, atau saat anak merasa cemas atau marah. Dengan begitu, anak akan lebih mudah menggunakannya saat menghadapi berbagai situasi di luar rumah.

8. Berikan Pujian dan Afirmasi Positif

Sahabat Fimela, saat anak berhasil melakukan latihan mindfulness atau menunjukkan kemampuan untuk fokus dan tenang dalam situasi tertentu, jangan lupa untuk berikan mereka pujian atau kalimat afirmasi positif, ya! Sebab hal ini akan meningkatkan motivasi mereka untuk melanjutkan kebiasaan ini. Beri juga dukungan yang penuh kasih sayang, karena ini akan membuat anak merasa lebih nyaman dalam mengembangkan mindfulness.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading