Fimela.com, Jakarta Pernahkah merasa heran mengapa anak jarang mengucapkan "terima kasih" meski telah menerima bantuan atau hadiah? Sikap menghargai dan bersyukur bukanlah sesuatu yang muncul secara otomatis, melainkan perlu diajarkan dan dicontohkan sejak dini. Mengajarkan anak untuk berterima kasih adalah langkah penting dalam membentuk karakter yang empatik dan penuh penghargaan terhadap orang lain.
Meskipun terdengar sederhana, mengajarkan rasa terima kasih pada anak membutuhkan proses yang konsisten dan penuh kesabaran. Anak perlu memahami bahwa ungkapan terima kasih bukan sekadar kata-kata, tetapi juga bentuk penghormatan atas perhatian, bantuan, atau pemberian yang diterimanya. Dengan pendekatan yang tepat, Sahabat Fimela dapat menanamkan nilai ini dalam kehidupan sehari-hari si kecil.
Berikut ini adalah cara agar anak belajar dan terbiasa mengucapkan terima kasih. Mari kita mulai membangun kebiasaan baik ini agar anak tumbuh menjadi pribadi yang hangat, bersyukur, dan tahu cara menghargai kebaikan orang lain.
Advertisement
Advertisement
Memberikan Contoh Langsung
Anak adalah peniru ulung. Apa yang sering mereka lihat dan dengar dari orang tuanya akan membentuk kebiasaan mereka. Oleh karena itu, Sahabat Fimela perlu menunjukkan secara langsung bagaimana cara berterima kasih, baik kepada anggota keluarga, tetangga, maupun pelayan toko. Ungkapan sederhana seperti “Terima kasih ya, Nak, sudah membantu Ibu,” bisa menjadi pelajaran besar bagi anak.
Dengan membiasakan diri menunjukkan rasa terima kasih dalam berbagai situasi, anak akan melihat bahwa tindakan ini adalah sesuatu yang penting dan wajar dilakukan. Lama kelamaan, anak akan mulai menirukan kebiasaan tersebut secara alami karena sudah terbiasa melihatnya menjadi bagian dari komunikasi keluarga sehari-hari.
Ajarkan melalui Permainan dan Cerita
Permainan peran (role play) adalah cara menyenangkan untuk mengajarkan anak berterima kasih. Sahabat Fimela bisa bermain toko-tokoan atau rumah-rumahan dan melibatkan adegan memberikan hadiah atau bantuan. Saat itu, ajarkan anak untuk mengucapkan "terima kasih" sebagai bagian dari alur cerita. Ini akan memperkuat pemahaman anak bahwa ungkapan itu memiliki tempat dalam interaksi sosial.
Selain itu, bacakan buku cerita yang menekankan pentingnya rasa syukur dan kebaikan hati. Setelah membaca, ajak anak berdiskusi tentang apa yang dilakukan tokoh dalam cerita dan bagaimana mereka menunjukkan terima kasih. Cerita membantu anak melihat contoh konkret dalam situasi yang bermakna dan mudah mereka ingat.
Advertisement
Gunakan Momen Nyata untuk Latihan
Setiap hari pasti ada momen yang bisa dimanfaatkan untuk mengajarkan rasa terima kasih. Misalnya, ketika anak menerima makanan, hadiah, atau bantuan, arahkan mereka dengan lembut untuk mengucapkan “terima kasih.” Tidak perlu memaksa, cukup berikan pengingat hangat seperti, “Kita bilang apa, Nak, kalau diberi hadiah?”
Melalui latihan langsung seperti ini, anak akan memahami bahwa setiap tindakan baik dari orang lain layak mendapat penghargaan. Lakukan secara konsisten dan penuh kasih, karena anak-anak belajar lebih baik dalam suasana yang positif. Semakin sering mereka melatihnya, semakin alami pula kebiasaan itu terbentuk.
Ajak Anak untuk Mengucap Syukur setiap Hari
Sahabat Fimela juga bisa mengajarkan rasa terima kasih melalui rutinitas harian, misalnya sebelum tidur. Ajak anak menyebutkan tiga hal yang mereka syukuri hari itu, sekecil apa pun. Bisa berupa "Aku senang hari ini diajak ke taman," atau "Aku senang Kakak berbagi mainan." Kegiatan ini membantu anak menyadari bahwa banyak hal baik terjadi setiap hari yang layak disyukuri.
Dengan membiasakan refleksi harian seperti ini, anak akan lebih terbuka dalam mengenali dan menghargai kebaikan di sekitarnya. Ini tidak hanya membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang bersyukur, tetapi juga membangun ikatan emosional yang kuat dengan Sahabat Fimela melalui komunikasi penuh makna setiap harinya.