Karakter Anak yang Harus Dibentuk Sejak Dini agar Tumbuh Jadi Pribadi Tangguh

Karakter Anak yang Harus Dibentuk Sejak Dini (photo by freepik) — Karakter anak yang kuat terbentuk lewat proses yang disebut dengan pembelajaran sosial-emosional atau social-emotional learning (SEL). (foto/dok: freepik/jcomp)... Selengkapnya

Fimela.com, Jakarta Setiap orangtua tentu ingin anaknya tumbuh jadi pribadi yang sukses, tidak hanya secara akademis tetapi juga secara emosional dan sosial. Itulah sebabnya, membentuk karakter sejak usia dini menjadi bagian penting dari proses tumbuh kembang anak yang tidak boleh diabaikan. Karakter yang kuat akan menjadi fondasi bagi anak untuk menghadapi berbagai tantangan hidup di masa depan.

Dilansir dari Parents.com, karakter anak yang kuat terbentuk lewat proses yang disebut dengan pembelajaran sosial-emosional atau social-emotional learning (SEL). Proses ini mengajarkan anak mengenali emosinya, mengelola reaksi, membangun hubungan sehat, serta mengambil keputusan secara bijak. Menariknya, kegiatan SEL ini tidak hanya bisa dilakukan di sekolah, tetapi justru sangat efektif jika dimulai dari rumah.

Dengan melibatkan anak dalam aktivitas harian seperti menulis jurnal, menggambar emosi, hingga bermain bersama keluarga, anak dapat melatih berbagai aspek penting dalam dirinya. Tak hanya membuat anak lebih percaya diri, karakter yang terasah sejak dini juga terbukti berkaitan erat dengan kesuksesan akademis, kesehatan mental yang baik, serta hubungan sosial yang positif saat dewasa nanti.

TERKAIT: Langkah Tepat Melakukan Pumping ASI agar Aman dan Steril

TERKAIT: 7 Stimulasi yang Bisa Meningkatkan IQ dan EQ Anak, Penting untuk Tumbuh Kembangnya

TERKAIT: Manfaat Memelihara Hewan bagi Perkembangan Emosional Anak

5 Karakter Utama yang Perlu Dilatih Sejak Usia Dini

1. Kesadaran Diri (Self-awareness)

Anak perlu mengenali apa yang mereka rasakan, pikirkan, serta kelebihan dan kekurangannya. Dengan kesadaran diri yang baik, mereka akan lebih mampu memahami hubungan antara pikiran dan tindakan yang diambil.

2. Pengelolaan Diri (Self-management)

Setelah bisa mengenali emosinya, anak juga perlu belajar mengendalikannya. Mulai dari melatih kontrol diri, mengatur jadwal, hingga menghadapi stres dengan cara yang sehat seperti olahraga atau mendengarkan musik.

3. Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab

Melatih anak untuk berpikir sebelum bertindak, mempertimbangkan dampak dari keputusan mereka terhadap diri sendiri dan orang lain. Ini bisa dilatih lewat kegiatan seperti membuat to do list harian atau vision board.

4. Kesadaran Sosial (Social awareness)

Mengajarkan anak untuk memahami dan berempati terhadap orang lain, termasuk mereka yang berasal dari latar belakang yang berbeda. Anak bisa belajar dari kegiatan sederhana seperti membaca buku cerita, menonton film, atau menulis surat untuk teman dan keluarga.

5. Keterampilan Sosial (Relationship skills)

Berinteraksi, bekerja sama, mendengarkan, hingga menyelesaikan konflik adalah kemampuan yang sangat penting untuk dibentuk sejak kecil. Bermain board game bersama keluarga atau melakukan kebaikan kecil setiap hari bisa jadi cara yang menyenangkan untuk melatihnya.

Aktivitas Sehari-hari yang Bisa Membentuk Karakter Anak

Karakter anak tidak terbentuk sebentar atau hanya dalam semalam, tetapi lewat rutinitas yang konsisten dan penuh makna. Orang tua bisa mulai dari hal-hal kecil dengan ajak anak menggambarkan ekspresi bahagia atau sedih, minta mereka menuliskan hal-hal yang membuat mereka bersyukur, hingga mengajak anak melakukan kebaikan acak seperti membukakan pintu atau mengucapkan terima kasih.

Mendengarkan podcast anak seperti Emotion Motion, berbagi dengan sesama, atau sekadar menghabiskan waktu bermain bersama keluarga ternyata bisa memberikan dampak luar biasa pada perkembangan karakter anak. Anak akan belajar memahami dirinya, mengenali perasaan orang lain, dan tumbuh menjadi pribadi yang hangat, kuat, dan penuh empati.

Jadi Sahabat Fimela, yuk mulai bangun karakter anak sejak dini. Karena bukan hanya nilai pelajaran yang menentukan masa depan mereka, tetapi juga hati yang kuat dan jiwa yang bijak.

Penulis: Siti Nur Arisha