Sukses

Relationship

Belum Bertemu Jodoh di Usia Matang, Tetaplah Berprasangka Baik untuk Segalanya

Fimela.com, Jakarta Kita semua pasti pernah merasakan perasaan tak nyaman seperti rendah diri, sedih, kecewa, gelisah, dan tidak tenang dalam hidup. Kehilangan rasa percaya diri hingga kehilangan harapan hidup memang sangat menyakitkan. Meskipun begitu, selalu ada cara untuk kembali kuat menjalani hidup dan lebih menyayangi diri sendiri dengan utuh. Seperti kisah Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Bye Insecurities Berbagi Cerita untuk Lebih Mencintai dan Menerima Diri Sendiri ini.

***

Oleh: Febriani Azzahra

Tidak percaya diri atau merasa rendah diri atau minder merupakan suatu sifat yang terkadang muncul pada diri kita termasuk juga padaku. Banyak hal yang membuat kita tidak percaya diri untuk tampil atau berhadapan dengan orang lain.

Aku yang secara umur sudah sangat matang untuk membina rumah tangga tapi kenyataannya hingga saat ini belum dipertemukan dengan jodoh. Setiap orang yang melihatku terutama yang telah mengenalku lama, pasti tidak akan percaya jika hingga saat ini aku belum menikah. Ya, secara penampakan, orang umum melihatku cukup dan sempurna.

"Jangan milih-milih dan berkarier terus!"

"Jangan kebanyakan milih!"

"Standarnya jangan terlalu tinggi!"

Inilah beberapa vonis orang-orang terhadap diriku.

Saat mendengar kata-kata ini, aku hanya dapat tersenyum dengan hati yang sebenarnya sedih. Mereka hanya bisa menilai yang tampak saja. Andai posisiku dapat mereka gantikan sebentar saja, mungkin mereka tidak akan berkata seperti itu. Rasa percaya diriku menjadi semakin hilang.

 

Perkara Jodoh dan Menikah

Saat teman-temanku sudah memiliki anak-anak yang beranjak remaja, saudara-saudara kandung juga saudara sepupu telah menikah dan punya anak, aku masih dengan status yang sama yaitu belum menikah.

Banyak momen menakutkan untukku ketika berkumpul dengan anggota keluarga besar atau pun teman-teman.

Satu pertanyaan yang paling mengerikan bagiku yaitu, "Kapan kamu menikah dan kami diundang?" Hal yang sebenarnya kecil tapi sangat besar untukku. Karena inilah, rasa percaya diriku sering kali hilang hingga membuatku untuk menghilang di antara orang-orang. Aku lebih suka menghindar dan tidak menghadiri suatu acara kumpul-kumpul.

Aku yang secara penampakan terlihat percaya diri dan cuek di depan banyak orang, sebenarnya memiliki rasa minder yang sangat besar. Aku merasa sangat berbeda dari kebanyakan orang dan merasa begitu banyak kekurangan.

Melihat begitu banyak orang-orang di sekitarku dengan mudah menemukan jodohnya, aku semakin merasa sangat kecil dan berpikir ada yang salah atau kurang pada diriku. Aku sering kali bertanya pada diri sendiri.

"Apakah aku sangat jelek dan tidak baik sehingga sampai saat ini belum bertemu jodoh dan menikah?"

"Kenapa mereka begitu mudah dipertemukan dengan laki-laki yang baik juga tulus sedangkan aku selalu saja dipertemukan dengan laki-laki yang salah?"

Hingga akhirnya aku menyadari bahwa rasa rendah diri ini tidak boleh aku pelihara berlarut-larut karena dapat merusak mental juga mimpi-mimpiku yang lain. Sebagai seorang muslimah, semua permasalahan hidup harus dikembalikan ke Al Quran dan yakin ini adalah ujian dari Sang Pencipta untukku.

Meyakini Semuanya Sudah Diatur dengan Sempurna oleh Sang Pencipta

Sekuat apa pun aku menolak atau pun ingin berlari dari ujian ini, tetap saja akan ku temui dan harus aku hadapi karena tiada sesuatu pun di dunia ini tanpa seizin Sang Pemilik Segalanya Allah SWT.

Semua yang terjadi dan akan kita temui telah tertulis jauh sebelum kita dilahirkan. Ini tertulis dalam surah Al-Hadid ayat 22, "Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah."

Dan dalam ayat berikutnya yaitu ayat ke 23 dari surah Al-Hadid, Allah SWT juga memberikan peringatan beserta cara menyikapi ujian yang diberi termasuk ujian kesenangan. "(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari pada kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri."

Dua ayat inilah yang menjadi penyemangatku untuk terus bangkit dan berprasangka baik pada Sang Khalik.

Allah SWT menguji seseorang sesuai kemampuannya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 286, "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya...."

Tiga ayat Al Quran di ataslah yang memberiku semangat untuk bangkit dari rasa ketidak percayaan diri. Kini aku jalani semua dengan ikhlas juga bersabar. Menjalani hidup dengan semangat dan percaya diri serta yakin jika telah sampai waktunya maka aku tidak akan dapat menolak jodoh.

Aku fokus berusaha membahagiakan orang tua, keluarga dan diri sendiri tanpa lupa untuk terus berikhtiar juga berdoa meminta jodoh yang terbaik menurut Allah SWT serta berusaha memperbaiki diri.

Sekarang aku lebih percaya diri untuk tampil dan berbaur dengan banyak orang. Boleh jadi dengan banyak berbaur dan berinteraksi dengan banyak orang, jodoh dapat aku temukan dengan mudah. Berpetualang atau jalan-jalan adalah caraku yang lain untuk meningkatkan percaya diri di samping untuk membuang rasa bosan yang kadang kala masih sempat muncul walau sekejap.

"Jodoh adalah cerminan diri."

Ada sebuah kalimat bijak yang menjadi favoritku, "Aku minta bunga yang cantik tapi yang diberi kaktus berduri. Aku minta kupu-kupu yang indah tapi diberi ulat berbulu. Ternyata kaktus berduri berbunga sangat cantik dan ulat bulu pun berubah menjadi kupu-kupu yang menawan."

Semangat untuk semua wanita pejuang jodoh sedunia dan sesurga! Tingkatkan percaya diri tanpa merendahkan orang lain! Hanya laki-laki spesial yang akan menjadi jodohmu.

 

#WomenforWomen

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading