Sukses

Relationship

Bukan Bibit, Bebet, dan Bobot, Ini Kriteria Baru untuk Jalani Hubungan Cinta yang Lebih Percaya Diri

Fimela.com, Jakarta Generasi muda masa kini dihadapkan pada dilema tersendiri untuk soal hubungan cinta. Bukan hanya sekadar mencari karakter pasangan yang tepat, melainkan juga mempertimbangkan kriteria yang diharapkan orangtua.

Biasanya, orangtua akan mempertanyakan soal bibit, bebet, dan bobot pasangan. Dalam definisi lawas, bobot dilihat dari sisi keturunan, bebet dilihat dari sisi kemampuan finansial, sementara bobot dilihat dari tingkat pendidikan dan keahlian.

Kriteria bibit, bebet, dan bobot tersebut tidak jarang membuat unconventional couple harus menyudahi hubungan mereka. Disebut unconventional couple karena memiliki perbedaan yang mencolok. Mulai dari usia, latar belakang ekonomi, dan ras.

Berdasarkan studi yang dilakukan Close Up terhadap lebih dari 160 responden menunjukkan 8 dari 10 orang melihat unconventional relationshop menjadi hal yang biasa. Namun, 5 dari 10 orang justru merasa penilaian orang lain terhadap unconventional relationship membuat mereka menjadi ragu untuk melanjutkan hubungan.

 

Bukan cuma dilihat dari bibit, bebet, dan bobot

“Melihat hal ini, Closeup melakukan studi yang memperlihatkan bahwa kriteria generasi muda dalam memilih pasangan telah mengalami pergeseran. Mereka lebih mendambakan chemistry secara interpersonal, pemikiran yang luas, dan visi yang sejalan. Usia yang sepantar, latar belakang ekonomi, dan persamaan suku atau ras kini kurang diprioritaskan. Untuk itu, melalui kampanye #SpeakUpforLove Closeup ingin mengangkat makna lebih fresh dari filosofi 3B, yang sesungguhnya dapat bertransformasi menjadi ‘Berbeda Bertumbuh Bersama’,” kata Distya Tarworo Endri selaku Head of Marketing Oral Care Strategy PT Unilever Indonesia Tbk.

Senada dengan Distya, psikolog Pingkan Rumondor, M.Psi menyebut kriteria pasangan berevolusi seiring dengan perkembangan jaman. Di mana dewasa muda saat ini punya keempatan untuk menyampaikan perspektif tentang pasangan pilihan. Sehingga penting untuk menyamakan pendapat antara pasangan, keluarga, dan masyarakat.

Pada dasarnya, orangtua hanya mengharapkan anak mereka mendapat pasangan yang terbaik. Yang terpenting adalah bagaimana komunikasi dan keterbukaan anak dan orangtua untuk mau berkompromi.

 

Bercerita lewat web series

Untuk mendorong generasi muda lebih speak up terhadap hubungan mereka bersama pasangan, Close Up merilis tayangan web series di TikTok dan Instagram. Web series ini bercerita tentang tantangan yang dihadapi tiga pasangan muda dalam menjalani hubungan unconventional.

Tidak berhenti di situ, Closeup menghadirkan kemasan khusus #SpeakUpforLove limited edition yang akan diluncurkan secara eksklusif di pertengahan Agustus mendatang, menampilkan ilustrasi dan pesan unik tentang pasangan muda yang menjalani hubungan unconventional, yang akhirnya mampu bersatu mengatasi tantangan karena persamaan tujuan. Selain itu, dalam waktu dekat Closeup juga memberikan dukungan melalui sebuah website yang akan menjadi hub sekaligus safe space bagi generasi muda untuk mencari dan berbagi inspirasi dalam menjalani hubungan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading