Munculnya kasus kekerasan seperti yang dilakukan Ferry Irawan membuktikan bahwa ada hal yang salah dengan bangsa kita.

Sopir Liputan6.com jadi korban kekerasan orang tak dikenal.

Diancam akan ditinju lagi oleh lima temannya, bocah ini pilih memotong lidahnya menggunakan gunting.

Ardina Rasti berbagi pengalaman tentang kasus kekerasan yang menimpanya saat masih berpacaran.

Video 5 detik ini menunjukkan polisi yang menampar supir ojek online.

Fimelova masih ingat dengan kasus KDRT yang menimpa Celebrity Chef Nigella Lawson bulan Juni ini? Peristiwa itu mengingatkan kami pada pemukulan Chris Brown terhadap Rihanna tahun 2009 silam. Lagi, kekerasan terhadap perempuan menjadi sorotan publik.

Kita sempat dibuat kaget dengan berita dan gambar tentang pencekikan yang dilakukan oleh Charles Saatchi kepada istrinya, Nigella Lawson. Merasa tersudut, Saatchi akan ceraikan Nigella.

Kekerasan dalam hubungan. Mendengarnya, apa yang pertama kali terlintas dalam benak Fimelova? Tak hanya penganiayaan secara fisik dan mental, tapi ada bentuk kekerasan lain yang kerap tersamar. Mungkin menimpamu, tapi tak disadari sedang dan telah terjadi.

Selama ini akrab dengan Jessie J dan rambut bob berponinya yang hitam pekat? Sekarang, rambut indah itu tak bisa dilihat lagi sampai beberapa waktu ke depan.

Yustince, perempuan 30 tahun asal Indonesia, kehilangan hidung sejak 3 tahun lalu akibat kekerasan dalam rumah tangga. Dia kemudian memilih diam sampai sebuah yayasan non-profit di California tergerak “merekonstruksi” hidungnya, melibatkan seorang seniman peraih Oscar.

Tahukah kamu bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang dikenal tidak menghargai posisi seorang perempuan? Berdasarkan hasil Lembaga Survey Yayasan Thompson Reuters yang mengkaji dari faktor pendidikan perempuan, Indonesia merupakan negara ketiga terbanyak yang melakukan kekerasan terhadap kaum Hawa setelah India dan Arab Saudi. Salah satu perlakuan semena-mena yang sedang marak terjadi adalah tindakan pemerkosaan. Oleh: Galuh Indri Wiyarti

Perempuan kerap menjadi korban kekerasan. Ironisnya, perempuan pula yang dianggap bertanggung jawab atas diskriminasi yang mereka alami. Hal itu terjadi di sejumlah negara. Perempuan sebagai objek kekerasan memang bukan topik baru. Sejak dulu, kasus tersebut kerap kali terjadi dan bukannya berkurang seiring kemajuan zaman, kasus demi kasus malah terus mencuat.