Kasus Bom di Hari Paskah, Polisi Pakistan Tahan 200 Orang

Karla Farhana diperbarui 30 Mar 2016, 07:53 WIB

Fimela.com, Jakarta Pada hari Paskah kemarin, para umat Kristen di Lahore, Pakistan pergi ke sebuah taman untuk berkumpul, merayakan Paskah bersama-sama. Town Hall menulis, mereka yang berkumpul mayoritas perempuan, anak-anak, dan anggota keluarga mereka. Hari istimewa itu sontak berubah menjadi 'mimpi buruk' bagi siapa pun. 

Sebuah bom bunuh diri meledak di tengah-tengah kerumunan hingga menewaskan 72 orang dan melukai ratusan lainnya. Pelaku saat itu mengenakan sebuah jaket bom. Meski Taliban Pakistan langsung menyatakan mereka bertanggung jawab dengan pengeboman itu, polisi di Pakistan masih juga melakukan penyelidikan, di tengah pencarian para korban jiwa dan luka. 

Meskipun begitu, polisi Pakistan masih melakukan penyelidikan untuk menemukan 'tokoh' di balik pengeboman di hari Paskah ini. Polisi lantas menahan 200 orang yang pantas mereka curigai. Menteri hukum Punjab mengatakan kepada BBC, mereka yang ditahan itu tadinya berjumlah 5.000 orang yang sudah diinterogasi. 

Meski motif pengeboman ini belum terungkap, pihak Taliban Pakistan menyatakan mereka punya alasan memilih lokasi dan kerumunan tersebut sebagai target. Town Hall menyatakan, karena mereka adalah umat Kristen yang berkumpul di sana. Mereka memuja-muji Yesus dan merayakan hari Paskah bersama keluarga. 

What's On Fimela