Terlibat di Panggung Opera, Happy Salma Jadi Berkunang-kunang

Anto Karibo diperbarui 17 Apr 2016, 09:42 WIB

Fimela.com, Jakarta Happy Salma menjadi bagian dalam pementasan opera klasik Carmen yang merupakan karya komposer Perancis, Georges Bizet. Carmen merupakan salah satu kisah opera yang sangat populer dan paling sering diangkat ke atas panggung.

Dalam opera yang diarahkan oleh sutradara asal Belanda, Jos Groenier ini, Happy Salma menjadi penutur cerita. Meski sering di atas panggung, namun kali ini menjadi sesuatu yang berbeda bagi Happy Salma.

"Kebanggaan setelah beberapa tahun ini banyak menggeluti panggung, trus punya kesempatan yang nggak biasa, apalagi ini opera, bukan budaya kita," ujar Happy Salma di Ciputra Artpreneur, Ciputra World 1, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (15/4) malam.

Ditambahkan oleh Happy, ada pakem-pakem tertentu ketika terlibat dalam sebuah pementasan opera. Apalagi opera ini benar-benar merupakan adaptasi sesuai aslinya dengan memakai bahasa Perancis.

Brian Masuda, pelatih vokal berdarah Jepang dan Hawaii menjadi pelatih seluruh penampil untuk melafalkan naskah Carmen yang berbahasa Perancis. "Ini benar-benar keseluruhannya, menguasai bahasa yang bukan bahasa Indonesia," ucap Happy.

"Ketika beradaptasi dengan opera, berkunang-kunang juga sih. Karena sudah ada pakem-pakem opera. Kesulitannya harus disiplin dengan kalimat.‎ Semua musik dan lagu, saya manusia yang menjembataninya disini. Yang diceritakan kisah manusia, cinta dan cemburu," tukasnya. ‎

Menurut Happy Salma, pertunjukkan opera dengan durasi panjang dengan bahasa aslinya baru pertama kali di Indonesia. Pertunjukkan ini akan dipentaskan pada Sabtu, 15 April 2016 pukul 19.30 WIB dan Minggu, 17 April 2016 pukul 16.00 WIB. Sedangkan tiket disediakan 5 kelas dari harga Rp 300 ribu sampai Rp 2 juta.