Denny Sumargo: Nikah Terpaksa Bisa Jadi Bencana

Anto Karibo diperbarui 30 Mei 2016, 22:21 WIB

Fimela.com, Jakarta Memasuki usia ke-34, Denny Sumargo masih santai terkait pendamping hidup. Bukannya tak mau mencari, namun dirinya malas 'ngoyo' demi melepas masa lajang. Menurutnya, menikah harus didasari dengan saling asih dan asuh, bukan karena keterpaksaan.

Menikah ketika didasari karena keterpaksaan, seperti karena benturan usia, paksaan dari orangtua atau keluarga bisa menjadi bencana. Denny sendiri berharap menikah untuk sekali seumur hidup.

"Tapi saya pikir, iya juga nikah terpaksa jadi bencana. Gak ada pemaksaan yah ikhlas aja. Drama-drama harus berkurang yah gua gak mau nikah kalau ujung ujungnya cerai," kata Denny Sumargo di acara Biogreen Science, JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (29/5).

Meski tak mau menargetkan, tapi mantan pebasket nasional ini berharap bisa menikah di saat ibunya masih hidup. Ia ingin wanita yang sangat dicintainya bisa melihatnya bahagia duduk di pelaminan.

"Basicnya 36 tahun yah. Di usia 36 malah bagus hokinya. Target nikah sebelum ibu saya berpulang, saya harus nikah yah," tukas pria yang pernah dikabarkan dekat dengan Sandra Dewi ini.

Pemeran film 308 ini berharap istrinya kelak tak memiliki latar belakang profesi seperti dirinya. Denny tak ingin antara dirinya dan istri sama-sama sibuk dalam dunia yang sama. Denny mengatakan jika keluarga tak menuntut banyak kriteria dari istrinya nanti.

"Saya gak suka dari entertain yah. Karena sama-sama sibuk. Pengen cewek yang standby. Kalau mama, dia gak terlalu rasis. Intinya sih bisa membawa saya lebih baik. Mamah saya ingin saya menjadi laki-laki yang seperti ekspektasinya dia. Saya harus bisa jadi laki-laki yang lebih baik lagi," tandas Denny Sumargo.

What's On Fimela